Menjadi Vaksinator karena Ingin Bantu Pemerintah Capai Herd Imunity

SLEMAN, BERNAS.ID – Novita Dwi Irawati, AMd.Keb tak perlu menjelaskan tentang alasan yang rumit untuk memutuskan menjadi vaksinator di masa Pandemi Covid-19. Baginya, ia hanya perlu membantu Pemerintah untuk membangun kekebalan komunal (herd imunity) agar pandemi pandemi Covid-19 segera terusir dari Ibu Pertiwi.
“Menjadi vaksinator itu menjalankan amanah dan tugas sebagai tenaga kesehatan. Saat ini kita perlu tekad kuat untuk membantu pemerintah membangun herd imunity agar pandemi segera terusir dari Ibu Pertiwi,” jelasnya, Sabtu (10/7/2021).
Untuk menjadi penyuntik vaksin, Ibu Ira, sapaan akrabnya, mengatakan vaksinator Covid-19 tidak berbeda dengan vaksinator vaksin pada umumnya. Namun, ia menyebut untuk menjadi vaksinator perlu sertifikasi agar memahami apa itu vaksin Covid-19, bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan, serta surveilance KIPInya (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi-red).
Baca Juga : Kisah Unik Vaksinator, Ada yang Lolos Skrining, Takut Divaksin dan Sebaliknya
Kendala ketika menjalankan profesi vaksinator, Ira menyebut dukungan koneksi internet (WiFi) karena aplikasi vaksin berbasis online. Selain itu, antrian pasien juga menjadi kendala, tapi semua kendala bisa diatasi dengan pendaftaran di Minggu sebelumnnya untuk layanan vaksin hari Senin- Kamis di Minggu berikutnya karena pelayanan berbasis online. “Pasien datang sesuai waktu yang ditentukan,” ucapnya.
Untuk persiapan sebelum berangkat tugas vaksinasi, Ira memastikan kelengkapan logistik, baik logistiknya vaksinator maupun logistik alat vaksinasi dibantu tim yang terjadwal. “Untuk berapa kali menyuntik vaksin, kalau yang tercatat divaksinasi Puskesmas Ngemplak baru sekitar 5000-an, tapi jika total dengan pelayanan massal di titik-titik sentra pelayanan vaksin Dinkes Sleman mungkin sudah puluhan ribu,” tuturnya.
Ia pun tak memungkiri saat ini masih ada masyarakat yang enggan divaksin, tapi sebagai tenaga kesehatan, ia berupaya memberikan penjelasan. “Awal-awal kita jelaskan apa itu vaksin Covid-19, mengapa harus divaksin sampai pasien paham bahwa vaksin bisa melindungi dari Covid-19,” jelasnya.
Untuk lokasi tugas melakukan vaksinasi, Ira mengatakan semua tempat vaksinasi masih bisa dijangkau karena di wilayah Kabupaten Sleman, misalnya beberapa universitas ternama di Sleman dan pusat perbelanjaan mall. Ia pun mendapatkan dukungan keluarga meski harus menjalankan tugas bukan pada jam kerja. “Sangat mendukung, suami selalu support rela mengantarkan saat vaksinasi di hari libur,” katanya.
Terpapar virus Covid-19 selama menjalankan tugas, Ira menjawab tidak, tapi hanya merasa was-was karena selain sebagai vaksinator, ia setiap harinya melakoni pelayanan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) di puskesmas. “Meski was-was, lebih banyak sukanya daripada dukanya, bertemu berbagai orang dengan berbagai karakter dan bisa membantu mensukseskan herd imunity,” tuturnya.
“Untuk dukanya saat sekarang ini sangat dirasakan, sebab di tahap 3 ini sasaran sekarang banyak dan masyarakat banyak yang menghubungi untuk mendapatkan pelayanan. Padahal, saya harus menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi,” imbuhnya.
Ia pun berharap dengan tugasnya sebagai vaksinator untuk hari ke depannya nanti, pandemi Covid-19 bisa segera berlalu dan kehidupan kembali berjalan seperti umumnya. “Untuk itu selama masa pendemi ini, saya mengimbau agar patuhi protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan jauhi kerumunan,” tutupnya. (jat)