Berita Nasional Terpercaya

Jurus China Bertarung Menumpaskan Kemiskinan

0

BERNAS.ID – China melesat sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Padahal sebelumnya, ada 770 juta orang miskin di Negeri Panda itu.

Apa yang menyebabkan China berhasil bangkit dan menebar ambisi untuk menjadi nomor satu di dunia?

Mengutip dari Xinhua, China telah berhasil membuat 770 juta penduduknya keluar dari garis kemiskinan sejak reformasi. Negara tersebut memiliki sejarah yang panjang dalam pengentasan kemiskinan.

Sejak pertengahan abad ke-19, agresi negara asing dan kemunduran dinasti kekaisaran membuat ratusan warga China hidup dalam kemiskinan, bahkan kemiskinan ekstrem.

Namun, mereka memendam impian untuk mencapai kemakmuran ekonomi dan kehidupan yang lebih baik. China merupakan rumah bagi hampir seperlima dari populasi dunia, dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 miliar.

Reformasi Ekonomi

China telah membuka dan mereformasi ekonominya pada 1978, kemudian pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) rata-rata hampir mencapai 10% per tahun.

Sebelumnya, lebih dari 88% penduduk China hidup dengan uang kurang dari 2 dollar AS per tahun. Tepat pada 18 Desember 1978, Partai Komunis dan Komite Sentral mengadakan pleno ketiga sebagai upaya untuk mengangkat negara itu dari pengalaman kelam masa pemerintahan Mao Zedong.

Melansir ABC Australia, wafatnya Mao Zedong pada 1976 membuka kesempatan bagi Partai Komunis untuk merefleksikan dampak komunisme dan Revolusi Kebudayaan.

Hasilnya, Deng Xiaoping memimpin reformasi pada 1978 dengan memperkenalkan konsep ekonomi pasar sosialis. Pemimpin revolusi Partai Komunis China itu juga mengembangkan kebijakan “satu negara, dua sistem” untuk menyatukan kembali China pada awal 1980-an.

Dia mengatakan hanya akan ada satu China, namun wilayahnya berbeda, seperti Hong Kong dan Macau. Keduanya boleh mempertahankan sistem hukum dan ekonomi, termasuk hubungan perdagangan dengan negara asing.

Pengentasan Kemiskinan di Desa

Mengutip Xinhua, China telah meluncurkan program pengentasan kemiskinan di wilayah pedesaan pada Desember 1982. 

Badan pengentasan kemiskinan dibentuk, standar kemiskinan ditetapkan, daerah dengan kemiskinan parah diidentifikasi, dan rencana khusus untuk pembangunan di tiga wilayah barat, yakni Hexi dan Dingxi di Provinsi Gansu dan Daerah Otonomi Ningxia Hui bagian selatan.

Pendapatan petani meningkat, pembangunan ekonomi terus menggeliat, dan pola pikir masyarakat pedesaan diperbarui. Ini telah membuka babak baru bagi perekonomian China.

Mengutip OpenEdition Journals, harga produk pertanian  mulai dari 1979 ditetapkan oleh negara yang terus meningkat secara bertahap. Pada 1990-an, harga tersebut mendekati harga pasar bebas.

Pada 1994, Dewan Negara China meluncurkan Program Pengentasan Kemiskinan Prioritas (1994-2000). Ini adalah program menumpaskan kemiskinan skala nasional pertama di China.

Mengutip Xinhua, dalam program tersebut, terdapat tujuan, target, ukuran, dan tenggat waktu yang pasti. Sebanyak 80 juta pedesaan yang miskin dipastikan terpenuhi kebutuhan dasarnya dalam rentang waktu tersebut. Pada 1995, 37% dari komoditas biji-bijian mulai dijual melalui pasar terbuka, dan rata-rata keluarga petani menjual sekitar 350 kg per tahun.

Langkah kian pasti dengan mengadakan Konferensi Nasional Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembangunan pada 1996. Pengentasan kemiskinan berubah dari yang semula berbasis bantuan menjadi pengentasan kemiskinan dengan pembangunan dan sumber daya dikembangkan di daerah miskin. 

Berturut-turut berbagai program kemiskinan diluncurkan hingga kemudian muncul pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan pada 2001-2010.

Pada akhir tahun 2000, penduduk miskin di pedesaan telah berkurang menjadi 32,09 juta dan angka kemiskinan turun menjadi 3,5%.

Upaya belum berhenti, pemerintah terus mengarahkan agar rakyatnya mendapat pengembangan usaha, pelatihan, dan bursa tenaga kerja pedesaan, pengentasan kemiskinan melalui relokasi, dan relokasi untuk pengembangan ekonomi.

China bagian barat dikebangkan, merevitalisasi industri lama di wilayah timur laut, dan merangsang kebangkitan ekonomi di wilayah tengah. 

Pajak pertanian dihapuskan dan sistem jaminan sosial pedesaan diluncurkan sehingga meringankan beban para petani. Pengentasan kemiskinan di pedesaan masih terus dilakukan melalui program khusus pada 2011-2020.

Keajaiban Luar Biasa

Pada Kongres ke-18 Partai Komunis pada 2012 ditetapkan tujuan pembangunan masyarakat sejahtera mencakup segala hal.

“Untuk mencapai kemakmuran di pedesaan, penting meningkatkan standar hidup pedesaan dan khusunya penduduk desa yang miskin,” kata Xi Jinping kala itu.

“Tidak ada satu daerah miskin atau satu orang miskin pun yang tertinggal dalam mencapai tujuan ini,” imbuhnya.

Di penghujung 2020, China mengklaim telah mencapai tujuan menuntaskan kemiskinan ekstrem. Sebanyak 98,88 juta orang di desa telah keluar dari garis kemiskinan.

Pendapatan per kapita masyarakat miskin di desa meningkat dari 6.079 yuan pada 2013 menjadi 12.588 pada 2020. Kenaikan rata-rata setiap tahunnya sekitar 11,6%.

Tingkat kemiskinan ekstrem turun dari 66,3 persen pada 1990 menjadi 0,3% pada 2018. Hal itu mendorong lebih dari 60% penurunan kemiskinan global

Bahkan pada 2016 hingga 2020, lima daerah otonomi yakni Mongolia Dalam, Guangxi, Tibet, Ningxia, dan Xinjiang, dan tiga provinsi dengan populasi multi-etnis yang besar yaitu Guizhou, Yunnan, dan Qinghai, jumlah orang miskin turun 15,6 juta.

Sejak 2013, sudah ada 108.000 sekolah yang direnovasi untuk memperkuat pendidikan di daerah miskin. Semua anak dipastikan bisa bersekolah. Begitu pula dengan layanan kesehatan, sebanyak 98% wilayah miskin di China memiliki setidaknya satu rumah sakit kelas dua.

Kini, hampir semua orang di China mampu menyelesaikan sekolah wajib, menyamai tingkat rata-rata di negara berpenghasilan tinggi di dunia. PBB menyebut angka kematian anak juga menurun dalam dua dekade terakhir.

Pada Februari 2021, Presiden Xi Jinping menyatakan negaranya telah berhasil mengentaskan kemiskinan ekstrem dalam periode 8 tahun. Hampir 100 juta orang miskin telah keluar dari kemiskinan.

“Menurut kriteria saat ini, sebanyak 98,99 juta penduduk miskin di desa telah keluar dari kemiskinan, dan 832 daerah setara kabupaten dan 128.000 desa telah dihapus dari daftar kemiskinan,” ujarnya, seperti dikutip dari BBC.

“Ini adalah kebanggan dan kehormatan rakyat China,” imbuh Xi.

Seperti diberitakan oleh Washington Post, pada momen itu Xi memberikan medali kepada pejabat lokal dan penduduk yang dianggap sebagai pejuang teladan dalam melaksanakan kampanye pemerintah.

“Ini keajaiban luar biasa yang bersinar dalam sejarah,” kata Xi.

Pemerintah China menetapkan mereka yang berpenghasilan 2,3 dollar AS per hari masuk dalam kategori miskin. Walau standar itu di atas kriteria Bank Dunia yaitu 1,90 dollar per hari, namun masih di bawah rekomendasi kriteria bagi negara berpenghasilan menengah seperti China.

Melansir SCMP, Bank Dunia menyebutkan China telah membawa lebih dari 800 juta orang dari kemiskinan ekstrem sejak diluncurkannya reformasi ekonomi pada 1970-an.

Ekonomi China di Tengah Pandemi

Sejumlah pakar menilai masih ada perbedaan jurang sosial yang begitu besar di China. Meski ekonomi China diperkirakan tumbuh sekitar 8% pada tahun ini, namun belanja konsumen belum sepenuhnya pulih di tengah pandemi.

Analis meyakini tingkat pengangguran di negara itu lebih tinggi dari data yang dirilis oleh pemerintah setempat. Lulusan perguruan tinggi juga diperkirakan akan kesulitan mencari pekerjaan pada tahun ini.

Di sisi lain, penurunan angka kelahiran mengancam pertumbuhan ekonomi. Belum lagi, masih banyak penduduk yang berjuang, bahkan di atas haris kemiskinan.

Menurut Perdana Menteri China Li Keqiang, ada 600 juta orang yang tak mampu menyewa kamar di kota besar. Sementara, hampir 40% penduduk hidup dengan 1.000 yuan per bulan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.