Berita Nasional Terpercaya

Epidemiolog: Covid Akan Melonjak di Luar Jawa-Bali!

JAKARTA, BERNAS.ID – Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, memprediksi lonjakan kasus positif Covid-19 di luar Jawa-Bali pada bulan September hingga Oktober. Dicky mengklaim hal ini berdasarkan kajian epidemiologis dan pengamatan dari lonjakan kasus Covid di Indonesia maupun secara Global yang disebabkan oleh mutasi virus SARS-CoV-2 Varian delta B1617.2 di Indonesia.

“Paling dekat ini, pulau Sumatera, Kepri, NTT-NTB, nah kemungkinan ini paling cepat mengalami masa krisis di September-Oktober,” papar Dicky pada hari Senin (9/8). “Kemudian gugusannya nanti berlanjut pada Sulawesi, Kalimantan, Papua, begitu seperti estafet.”

Di Pulau Jawa-Bali sendiri, pemerintah melaporkan bahwa tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Pulau Jawa menurun. Kendati demikian, menurut Dicky fasilitas pelayanan kesehatan di luar Jawa-Bali yang dinilai lebih rentan akan penuh seiring dengan melonjaknya kasus baru positif virus Corona. 

“Ini lebih rawan, berbahaya, karena sistem kesehatan, fasilitas kesehatan, sumber daya manusia, sosial ekonomi itu lebih jauh rawan di luar Jawa-Bali,” ujar Dicky.

Baca juga: Covid Menurun Meski Angka Kematian Tinggi, PPKM Diperpanjang?

Kondisi seperti ini, menurut Dicky, akan menyebabkan jumlah kematian lebih besar dari kasus yang ada di Jawa-Bali jika tidak diantisipasi dengan tepat. Dicky menyatakan bahwa varian delta ini harus lebih diwaspadai karena lebih cepat menular, berpotensi memperparah gejala klinis, serta menyebabkan akan kematian lebih tinggi.

“Jadi kekhawatiran saya, luar Jawa-Bali kasusnya bisa tidak sebesar Jawa-Bali, karena kepadatan penduduk yang lebih rendah, testing juga rendah. Tapi yang harus menjadi catatan serius adalah angka kematian bisa lebih tinggi dari Jawa-Bali,” jelas Dicky.

Dicky juga menyebutkan beberapa provinsi yang saat ini tercatat sedang mengalami lonjakan kematian Covid-19 yakni Kalimantan Timur, Lampung, dan NTT. Sementara itu, virus mutasi varian Delta di wilayah-wilayah tersebut juga tengah mengalami peningkatan. Di Kalimantan Timur sejauh ini telah ditemukan 187 kasus varian delta, sedangkan di NTT ada sekitar 51 kasus.

Baca juga: Covid Varian Delta Target Usia Produktif

Lebih lanjut, Dicky mendorong pemerintah agar program vaksinasi didistibusikan ke masyarakat rentan serta menyarankan pemerintah untuk mulai mengalokasikan vaksin ke luar Jawa-Bali. Dirinya juga mengusulkan agar pemerintah memperbaharui strategi pendistribusian vaksin menjadi lebih efektif.

“Strategi paralel itu salah sedari awal, seharusnya sesuai kaidah public health, yaitu diberikan semua pada yang rentan terlebih dahulu,” kata Dicky.

Leave A Reply

Your email address will not be published.