Menanti Terobosan Baru Pertamina untuk Masyarakat Kecil

JAKARTA, BERNAS.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan bahwa pihaknya menargetkan pembangunan 10 ribu unit pengisian BBM kendaraan skala kecil oleh PT Pertamina (Persero) dalam tiga tahun ke depan. Pembangunan SPBU mini atau yang disebut Pertashop itu diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi sekitar 30 ribu orang.
“Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, kalau masing-masing tiga pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung,” kata Erick sebagaimana dikutip oleh Antara pada hari Senin (23/8).
Lebih lanjut, Erick mengatakan bahwa Pertamina akan bekerja sama dengan pesantren dan pengusaha daerah untuk mempercepat pencapaian target tersebut.
Sebelumnya, pada hari Minggu (22/8), Erick dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Bersama dengan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, meninjau Pertashop di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Pertashop Kapuan No 4P.58304 yang berlokasi sekitar 200 meter dari Bandara Ngloram itu merupakan Pertashop pertama yang beroperasi di Blora. Hingga saat ini, outlet tersebut menyalurkan rata-rata 400 liter per hari bagi warga sekitar yang umumnya berprofesi sebagai petani dan pedagang.
Baca juga: Melihat Peraturan OJK untuk Percepatan Proses Perizinan Produk Bank
Terkait Pertashop, Pjs Senior Vice President Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan ada 2.901 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sudah dan sudah siap beroperasi. Khusus di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah, dirinya menyebut ada 443 Pertashop Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Masyarakat di pedesaan yang mayoritas profesinya adalah petani, nelayan, pedagang dan lainnya kini tidak perlu menempuh perjalanan jauh keluar desa untuk mengisi BBM di SPBU, karena kualitas dan harga bahan bakar yang dihadirkan di Pertashop dijamin setara dengan SPBU,” kata Fajriyah.
Pertamina, sambungnya, juga mengusung skema one village one outlet (OVOO), yang memprioritaskan pengadaan setidaknya satu lembaga penyalur BBM maupun elpiji bagi setiap desa atau kecamatan.
“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” ujarnya.