Berita Nasional Terpercaya

Level 3, Wisata dan Agenda Kesenian di Sleman Mulai Diagendakan

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Pemerintah menurunkan level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kabupaten Sleman dari Level 4 ke Level 3. Penurunan level membuka angin segar bagi para pelaku budaya dan seni.

Siswanto, Kabid Kesenian dan Plt Kepala Bidang PBNT (Peninggalan Budaya, Nilai dan Tradisi) mengakui para seniman di Sleman sudah tidak kerasan lagi karena tidak bisa berkreatifitas. “Seniman sudah lama mandeg tidak kerasan, kangen beraktivitas dan berkreatifitas,” tuturnya, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: Sleman Siapkan Skenario Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata

Dengan penetapan PPKM level 3, Siswanto menyampaikan Dinas Kebudayaan akan memulai sejumlah agendanya bidang kesenian di bulan September. “Tentu syaratnya seniman dan budayawan, sudah divaksin,” ujarnya.

Siswanto mengatakan mulai tanggal 10-12 September, akan digelar pentas seni di Gedung Kesenian Sleman. Lalu tanggal 14-17 September, digelar lomba lukis Kyoto (TK-SD-SMP-SLTA) dengan 160 peserta. “Peserta melukis di rumah, menghindari kerumunan,” katanya.

Lanjut tambahnya, akan digelar Festival Kethoprak pada tanggal 18-26 September dengan syarat tertutup tanpa penonton. Festival diikuti 17 Kapanewon.

“Tanggal 27-28 September, akan digelar Festival Teater diikuti peserta dari 17 kapanewon. Lalu, juga digelar pembinaan sanggar seni di Berbah Sendangtirto Sleman,” tuturnya.

Untuk kegiatan PBNT, yang bentuknya upacara-upacara adat di Kabupaten Sleman, Siswanto menyebut akan dilaksanakan kegiatan Saparan Wanalelo pada tanggal 17 September, lalu kegiatan Saparan Bekakak, serta Mocopat masing-masing Kapanewon.

Eka Priastana, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Sleman mengatakan saat ini sedang menembusi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi agar bisa melakukan pembukaan destinasi wisata. Berdasarkan Instruksi Kemendagri, PPKM level 3-4 destinasi wisata masih belum boleh dibuka.

“Sejak awal pandemi, pihaknya telah mendapatkan banyak aduan keluhan pelaku pariwisata agar destinasi wisata bisa segera bergerak sehingga pelaku beraktivitas,” tuturnya.

Dinas Pariwisata pun mengajukan uji coba pembukaan destinasi wisata dengan tidak membuka seluruhnya. Uji coba pembukaan dengan beberapa persyaratan. “Misalnya mengantongi rekomendasi Satgas Covid-19 Kabupaten, pengelola tervaksin 80 persen, destinasi wisata mempunyai satgas, dan mengantongi sertifikat CHSE dari Kemanparekraf,” ujarnya.

Eka mengatakan ada 25 destinasi wisata yang diajukan untuk uji coba. Ia menyebut seperti PT TWC dengan Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko. “7 Candi yang dikelola Dinas Pariwisata seperti Sambisari, Ijo, Kalasan, Banyunibo,” katanya.

“Misal TNGM, Monjali, Ulen Sentalu, Jogja Bay, Mini Zoo, Agrowisata Bumi Merapi, Museum Pendidikan Indonesia, Studio Alam Gamplong, lalu Tebing Breksi, yang dikelola masyarakat,” imbuhnya.

Eka pun menyampaikan saat ini, Dinas Pariwisata akan memvaksin 6450 pelaku wisata di bulan September. Vaksinasi akan dibagi dalam 8 titik, misalnya di Parkir Sendratari Ramayana, Tebing Breksi, Obelix Hill, Jogja Bay, Kaliurang, Studio Alam Gamplong dan lainnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.