Berita Nasional Terpercaya

Medikopomologi: Seni Terapi Buah Bergizi di Masa Pandemi Covid-19

0

BERNAS.ID – Medikopomologi adalah seni memahami dan mengatasi penyakit dan gangguan Kesehatan melalui buah-buahan. Singkatnya, medikopomologi adalah buah berkhasiat medik-terapeutik. 

Buah-buahan memiliki nilai gizi tinggi dan sehat dikonsumsi, terutama di masa pandemi Covid-19. Meskipun kini era pandemi telah berganti menjadi new normal, konsumsi buah-buahan tetap perlu dilakukan. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Banyak orang seringkali menyajikan beragam buah usai bersantap bersama keluarga. Misalnya: anggur, apel, alpukat, blewah, durian, kurma, lemon, pepaya, pisang, sirsak, dan tomat. Berbagai buah ini dapat disajikan sebagai salad, jus, es buah, es buah agar-agar, sup buah, asinan buah, fruit cocktail, smoothie, hingga infused water.   

Buah-buahan (foto: kabarbesuki.pikiran-rakyat.com)

Buah-buahan itu memiliki kandungan sekaligus khasiat yang baik bagi kesehatan. Sebenarnya, apa saja kandungan dan khasiat buah-buahan itu? Mari kita pelajari satu per satu. Berikut ini 11 buah bergizi dan sehat dikonsumsi di masa pandemi Covid-19.

1. Anggur (Vitis vinivera)

Menurut USDA nutrient database, setiap 100 gram (3,5 oz) anggur ungu/hijau mengandung karbohidrat (18,1 gram), gula (15,48 gram), serat makanan (0,9 gram), lemak (0,16 gram), protein (0,72 gram), vitamin B1 (0,069 mg), B2 (0,07 mg), B3 (0,188 mg), B5 (0,05 mg), B6 (0,086 mg), B9 (2 ug), C (10,8 mg), E (0,19 mg), K (22 ug), fosfor (20 mg), kalium (191 mg), kalsium (10 mg), magnesium (7 mg), mangan (0,071 mg), natrium (3,02 mg), seng (0,07 mg), zat besi (0,36 mg). 

Biji anggur memiliki kandungan flavonoid (4-5%), quercetin, dan myricetin. Flavonoid adalah senyawa fitokimia pemberi warna ungu pada anggur.

Selain lezat, anggur berkhasiat sebagai kemopreventif (pencegah penyakit-infeksi), berpotensi menyembuhkan kanker hati (hepatocarcinoma), mengatasi anemia, diabetes mellitus, hiperglikemia, keganasan kolorektal (usus besar dan anus), lepra, dan jaundice (kekuningan).  

 2. Apel (Malus domestica)

Apel dijumpai di lebih dari 20 negara di dunia, termasuk Indonesia. Apel hijau kaya akan vitamin A, vitamin C, polifenol, magnesium, fosfor, kalsium. Secara umum, apel mengandung kalium, zat besi, seng, antioksidan, fitokimia, serat, tannin, boron, flavonoid, quercetin, asam tartar. 

Studi epidemiologi berhasil membuktikan apel efektif mengurangi risiko kanker tertentu, penyakit kardiovaskuler, obesitas, disfungsi paru-paru, asma, dan diabetes.  

3. Alpukat (Persea americana Mill.)

Tumbuhan asli Amerika Tengah ini berkhasiat mengatasi problematika kesehatan. Misalnya: menorrhagia (perdarahan abnormal saat haid), hipertensi, sakit perut, bronkitis, diare, diabetes. 

Alpukat mengandung peptone, b-galactoside, asam abscisic glikosilasi, alkaloid, selulose, poligalaktourease, poliuronoid, sitokrom P-450, dan minyak volatile.   

4. Blewah (Cucumis melo var. Cantalupensis L.)

Blewah mengandung air (>90%), serat (0,9 g/100 gram), provitamin A atau beta karoten (2029 mg/100 gram), vitamin C (36,7 mg/100 gram), kalium (267 mg/100 gram), flavonoid, polifenol, asam malonat, saponin. 

Blewah berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh, menurunkan tekanan darah, menguatkan fungsi ginjal dan limpa. Menurut riset, mengonsumsi beta karoten 50mg/hari mengurangi risiko menderita penyakit jantung. 

5. Durian (Durio zibethinus)

Buah durian dikenal masyarakat Indonesia lebih dari 1300 tahun lalu. Durian mengandung karbohidrat (27,9 gram), lemak (3,4 gram), protein (2,6 gram), kalori (153), mineral (103,9 gram), beta-karoten (140 mg), vitamin B1 (0,1 mg), vitamin B2 (0,13 mg), vitamin C (23,2 mg) per 100 gram durian yang dapat dimakan. 

Durian punya zat sitotoksik, penakluk cell lines berbagai kanker, seperti: asam maslinat, phenolic constituents eucryphin, lignan, scopoletin (penakluk sel-sel leukemia). Daging buahnya berkhasiat anticacing, afrodisiak, bakteriostatik. Ramuan daun dan buah durian berkhasiat mengempiskan pembengkakan dan pemulihan penyakit kulit. 

Buah-buahan (foto: 100buah.wordpress.com)

6. Kurma (Phoenix dactylifera L.)

Kurma memiliki lebih dari 2.500 spesies. Buah kurma kaya akan karbohidrat, serat, protein, vitamin B kompleks, yakni: thiamine (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), pantothenic (B5), pyridoxine (B6), folate (B9), mineral, seperti: kalsium, zat besi, magnesium, selenium, tembaga, fosfor, kalium, seng, sulfur, kobalt, fluorine, mangan, boron, zat fitokimiawi, berupa: karotenoid, polifenol (asam fenolat, isoflavon, lignan, flavonoid), tanin, sterol. Buah kurma berkhasiat sebagai antioksidan, antikolesterol, antikanker, antidiabetes, dan pencegah penyakit kardiovaskuler.  

7. Lemon (Citrus limon L.)

Lemon mengandung 28 kalori/100 gram, air (90%), protein (0,8 gram), lemak (0,5 gram), karbohidrat (8,2 gram), serat (0,6 gram), abu (5,4 gram), mineral, berupa: kalsium (33 mg), fosfor (15 mg), zat besi (0,5 mg), sodium (3 mg), potassium (137 mg), vitamin A (12 mg), vitamin B1 (0,5 mg), vitamin B2 (0,02 mg), niacin (0,1 mg), vitamin C (52 mg), flavonoid (flavanon, flavon glikosida, flavonol, flavon aglikon, polimetoksiflavon), persenyawaan fenolat (asam hidroksisinamat, asam hidroksibenzoat). 

Komponen utama flavanon dan flavon utama adalah eriocitrin, hesperidin, diosmetin 7-O-rutinoside (diosmin), C-glikosida dari diosmetin dan apigenin. Lemon berkhasiat sebagai aromaterapi, antiskorbut, antibakteri, astringen (pengencang kulit), karminatif (pencegah produksi gas berlebihan di perut), stimulan. 

8. Pepaya (Carica papaya L.) 

Pepaya adalah buah yang tidak mengenal musim, kaya akan beta-karoten, serat, folat, antioksidan, yakni vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Pepaya juga mengandung vitamin B, mineral, seperti: magnesium, kalium, enzim pencernaan (papain). 

Pepaya berkhasiat sebagai antioksidan, antikanker, pencegah-pelindung dari penyakit kardiovaskuler, pencegah serangan jantung, penyakit jantung diabetik, stroke, kanker kolon (usus besar). 

9. Pisang (Musa paradisiaca L.)

Pisang mengandung karbohidrat, lemak, vitamin B, vitamin C, garam mineral, katekolamin (norepinefrin, serotonin, dopamin), triptofan, persenyawaan indol, pektin, flavonoid, triterpene, tannin, gula non-kristal, albominoid, zat besi.

Buah pisang dan berbagai bagian pohonnya secara tradisional telah digunakan di berbagai negara untuk pengobatan diabetes, diare, disentri, eksim, gangguan haid, gigitan ular, gout, hemoptisis (batuk darah), inflamasi (peradangan), kolera, lesi intestinal pada kolitis ulseratif (borok usus), luka lepuh dan luka bakar, nefritis (infeksi ginjal), uremia (komplikasi gagal ginjal), penyakit jantung.  

10. Sirsak (Annona muricata L.)

Sirsak mengandung sekitar 212 persenyawaan bioaktif, didominasi oleh acetogenin (annonacin), alkaloid (reticuline, coreximine, isoquinoline, aporphine, protoberberine), fenol (quercetin, asam gallat), dan persenyawaan lainnya (vitamin, karotenoid, amid, siklopeptid, megastigman).

Sirsak secara tradisional telah digunakan di berbagai negara untuk mengobati alergi, asma, bronkitis, cemas, demam tifoid, dermatitis, diabetes, diare, disentri, flu, gangguan ginjal, gigitan ular, hipertensi, infeksi vagina, inflamasi (peradangan), insomnia (gangguan tidur), kanker, lepra, malaria, neuralgia, nyeri punggung-perut, penyakit kulit-ginjal, rematik.  

11. Tomat (Solanum lycopersicum L.)

Menurut FAO (2014), produksi tomat global mencapai 170 juta ton per tahun. Tomat dijumpai di lebih dari 150 negara. Tomat mengandung vitamin C, kalium, asam folat, karotenoid (berupa likopen), neoxanthin, lutein, alfa-cryptoxanthin, alfa-carotene, beta-carotene, cyclolycopene, dan beta-carotene 5,6-epoxide. 

Tomat dan produk turunannya berkhasiat sebagai antiobesitas, antihiperglikemik, antihiperkolesterolemik, antikanker, dan suplemen diet. 

Demikian telah diuraikan khasiat dan kandungan sebelas buah-buahan. Semuanya termasuk buah bergizi dan sehat dikonsumsi di era pandemi. Mengkonsumsi buah-buahan di atas tentunya terasa lebih nikmat bila bersama keluarga. Benar begitu, bukan? 

 

(Penulis : dr Dito Anurogo M.Sc, | S3 IPCTRM Taipei Medical University Taiwan, Dosen tetap di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, CEO dan Founder School of Life Institute, delegasi Indonesia terpilih untuk mengikuti 2020 The Annual Biomedical Exploration Workshop di Taipei Medical University (TMU) Taiwan yang disponsori oleh Kementerian Pendidikan Taiwan, pengurus Asosiasi Sel Punca Indonesia/ASPI, kontributor perumusan rancangan Permenkes Republik Indonesia No. 32 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Sel Punca dan/atau Sel, instruktur literasi baca-tulis tingkat nasional 2019, dokter literasi digital, penulis puluhan buku dan trainer berlisensi BNSP, pengurus Himpunan Dosen Indonesia Jaya, pengurus FLP Makassar Sulawesi Selatan, pengurus APKKM dan AWMI (Asosiasi Wisata Medis Indonesia), anggota Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), Dewan Pembina/Penasihat berbagai komunitas).

Leave A Reply

Your email address will not be published.