Berita Nasional Terpercaya

Mahasiswa UNY Kreasi Handsanitizer dengan Bahan Alami

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer menjadi salah satu bentuk perubahan perilaku masyarakat untuk menjaga kesehatan. Namun, masalah yang timbul, yaitu harga pembersih tangan tersebut yang bagi sebagian masyarakat tidak terjangkau.

Ismi Fauziah Zainurrobbi, mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan UNY pun kreasi membuat hand sanitizer sederhana dari bahan alami dan mudah didapatkan. Ia memanfaatkan daun sirih dan jeruk nipis sebagai bahan pokok.

Baca Juga Handsanitizer NonAlkohol Berteknologi Nano Alternatif Cegah Corona

Menurutnya, jeruk nipis dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hand sanitizer karena memiliki komponen kimia seperti flavonoid, alkaloid, tanin, minyak atsiri, dan saponin yang mempunyai aktivitas antimikroba. “Jeruk nipis mempu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro,” katanya.

Untuk daun sirih, Ismi menyebut sudah digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional sebagai antiseptik alami karena kandungan antibakteri dan antijamur. Sirih juga digunakan sebagai obat kumur dan obat luka sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Lanjut tambahnya, daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri yang merupakan sebuah senyawa yang berfungsi sebagai antibakteri. Kandungan sepertiga dari minyak atsiri pada daun sirih merupakan fenol dan sebagian besar adalah kavikol. Inilah yang menyebabkan atsiri lima kali lipat lebih efektif antiseptiknya dibandingkan dengan fenol biasa dan kaviol sehingga daun sirih baunya khas.

Ismie mengatakan bahan untuk membuat handsanitizer ini cukup sederhana, yaitu 50 gram daun sirih, 4 buah jeruk nipis, dan 200 ml air bersih. Sedangkan, alat yang diperlukan, yaitu panci untuk merebus, wadah, saringan, gunting dan botol spray.

“Caranya cuci daun sirih hingga bersih, lalu potong menjadi bagian kecil-kecil. Masukkan daun sirih dan air bersih dalam panci lalu direbus hingga mendidih. Angkat dan tunggu hingga dingin. Potong jeruk nipis dan peras air sarinya, lalu ambil 8 ml sarinya.dan campurkan dalam air rebusan daun sirih yang telah disaring. Aduk hingga tercampur lalu masukkan dalam botol spray. Hand sanitizer alami siap digunakan,” bebernya panjang.

Ia mengatakan, pembuatan handsanitizer ini juga dilakukan di Panjangrejo, Pundong, Bantul sebagai salah satu program KKN UNY. Selain mengajarkan pembuatan hand sanitizer, alumni SMAN 2 Bantul itu juga memberikan tutorial pembuatan masker tie dye pada masyarakat sekitarnya.

Baca Juga 6 Dari 10 Orang Asia Pasifik Mengalami Penurunan Kesehatan Selama Pandemi

Dikatakannya, tie dye merupakan teknik pewarnaan kain dengan cara melipat, memutar, dan mengikat kain. “Teknik ini melibatkan campuran warna yang menarik untuk memberikan warna yang artistik. Selama ini masker yang digunakan banyak yang bermotif kurang menarik sehingga diharapkan dengan masker tie dye ini dapat meningkatkan percaya diri pemakainya,” bebernya. 

Alat dan bahan yang diperlukan, yaitu masker berwarna putih, karet ikat rambut, sarung tangan plastik dan pewarna tekstil. “Pertama-tama, pakai sarung tangan plastik, lalu lipat masker kecil-kecil sedikit demi sedikit hingga semua terlipat rapi. Kemudian ikat dengan karet ikat rambut hingga tidak ada yang terlepas. Beri warna sesuai keinginan pada masker tersebut. Masukkan masker dalam plastik lalu diamkan selama 2 jam,” paparnya.

Setelah didiamkan, lanjut Ismi, lepas karet yang mengikat masker, cuci hingga bersih. “Keringkan dan masker tie dye siap digunakan,” katanya.

Warga Nglembu Panjangrejo Pundong Bantul ini pun berharap agar upayanya dalam mengisi program KKN di desanya dapat berguna bagi masyarakat dan dapat berperan aktif dalam mengurangi penyebaran Covid-19. (*/jat) 

Leave A Reply

Your email address will not be published.