Berita Nasional Terpercaya

Etos ID Selenggarakan Rakernas Etos Kemitraan

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Dompet Dhuafa sebagai lembaga kemanusiaan tentu perlu memiliki basis jaringan yang kuat demi memperkuat eksistensi dan jangkauan kemaslahatannya bagi masyarakat Islam dan umat manusia pada umumnya.

Dompet dhuafa tidak mampu berjalan sendiri dalam mewujdukan misi besar kemanusiaan tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, basis jaringan baik yang bersifat internal dan juga eksternal menjadi kebutuhan untuk terus dioptimalkan.

Salah satu bentuk kebermanfaatan zakat dapat dilakukan melalui program pendidikan berupa beasiswa. Beasiswa menjadi sarana bukan hanya untuk menyalurkan uang bagi para mustahik tapi lebih dari itu, beasiswa menjadi sarana dalam mewujudkan SDM strategis masa depan yang diharapkan akan memberikan dampak terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara.

Etos sebagai program beasiswa Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa mencoba untuk mewujudkan lahirnya SDM strategis masa depan demi mewujudkan Indonesia Berdaya. Dibutuhkan kekuatan jaringan di seluruh wilayah Indonesia agar cakupan penerima manfaat dapat terus diperluas dan dan diperbanyak ke seluruh penjuru negeri. Penerima manfaat beasiwa menjadi basis utama yang perlu digerakkan agar nilai dan misi Dompet Dhuafa terus dilanjutkan dan disebarkan oleh para penerima manfaat.

Sebagaiman pesan yang sering disampaikan oleh guru-guru kita di Dompet Dhuafa bahwa “Kebermanfaatan zakat tidak boleh hanya berhenti pada penerima manfaat”. Penerima manfaat menjadi sumber daya untuk semakin memperluas manfaat zakat. Selain itu, penerima manfaat adalah basis calon donatur masa depan yang perlu disiapkan agar kelak akan ada agen-agen yang menjadi garda terdepan dalam mendukung misi besar Dompet Dhuafa.

Demi tujuan membangun jaringan beasiswa dalam skala nasional yang terintegrasi maka dibutuhkan sistem yang dapat mengelola tujuan tersebut. Tantangan hari ini adalah bagaimana kemampuan kita dalam membangun sistem guna menjawab permasalahan sekaligus tantangan yang kompleks di era revolusi Industri 4.0. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder yang dimulai dari jaringan internal Dompet Dhuafa guna mewujudkan cita-cita kemanusian dan masyarakat islam yang lebih baik khususnya di Indonesia tercinta.

Dalam rangka melakukan perbaikan berkelanjutan, Etos Kemitraan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2021 dengan melibatkan Sebanyak 5 (lima) orang pengelola Beasiswa Etos Kemitraan yang tersebar di 5 wilayah program yaitu Bandung (DD Jabar), Banten (DD Banten), Yogyakarta (DD Yogyakarta), Semarang (DD Jateng), Malang dan Surabaya (DD Jatim). Acara ini dihelat pada 16 Desember 2021

Rakernas Etos Kemitraan 2021 mengangkat tema “Sinergi dan Kolaborasi dalam Membentuk SDM Strategis”. Hadir pada acara tersebut yaitu: GM Budaya dan Pendidikan Dompet Dhuafa Ust. Herman Budianto; Direktur Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa LPI DD Ust. M. Syafi'ie el-Bantanie; GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa LPI DD Guru Agung Pardini, dan PIC Etos kemitraan.

Baca juga: Dompet Dhuafa Salurkan Plasma Ternak dan Ketahanan Pangan di Kebumen

Rangkaian Rakernas dibuka pada Kamis pagi (16/12), yang diawali dengan sambutan dari Ustaz Syafi’i el-Bantanie, setelah itu Ustaz Herman Budianto menyampaikan sambutan sekaligus membuka resmi kegiatan Rakernas Etos Kemitraan 2021.

Semangat dan energi positif yang terus mengalir dari seluruh peserta dari awal hingga akhir membuat kegiatan berjalan khidmat. Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Etos Kemitraan mendapatkan Rekomendasi langkah penguatan sinergi dan kolaborasi Etos Kemitraan ke depan. Hasil ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas solusi tantangan zaman saat ini.

Baca juga: Fasilitasi Budidaya Ikan Lele untuk Panti Asuhan, Dompet Dhuafa Diapresiasi Bupati Kulonprogo

Pada sesi Epilog penutupan, Guru Agung menjelaskan, keberadaan Etos Kemitraan tetap harus dijaga eksistensinya dan dalam menyukseskan program tersebut kita harus memperkuat kolaborasi. “Sebuah kutipan mengatakan, salah satu tantangan bangsa ini adalah bagaimana setiap orang di negeri ini berpindah atau bertranformasi dari kondisi kritis menuju kondisi unggul. Selain itu untuk program Etos kemitraan ini aktualisasinya dapat disesuaikan dengan keunikan masing-masing Dompet Dhuafa kemitraan,” tutup Guru Agung Pardini. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.