Berita Nasional Terpercaya

Secercah Cerita Perjalanan di Dunia Kerja

0

Secercah Cerita Perjalanan di Dunia Kerja

Berikut jawaban Mas Burhanudin tentang kuliah di UGM dan awal pekerjaannya. 

Nama saya, Mukhamad Burhanudin, biasa dipanggil Burhan. Setelah lulus SMA, pada tahun 2016 saya melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM), tempat yang memberikan begitu banyak pembelajaran dan pengalaman hidup bagi saya. Di UGM saya mengambil jurusan Teknik Elektro. Di jurusan ini saya belajar banyak mengenai sistem, yang mencakup input, proses, dan juga output. Saya dilatih untuk berpikir secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, dilatih untuk memiliki critical thinking, dan dilatih menjadi problem solver.

Di UGM, saya menempuh pendidikan selama empat tahun dan lulus pada Agustus 2020. Di saat akhir masa kuliah tersebut, ketika saya sedang mengerjakan skripsi, saya ditawari pekerjaan oleh seorang pebisnis. Saya ditawari untuk bekerja di proyek pembangkit listrik. Saat itu saya belum bisa menerimanya, karena saya masih memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan skripsi. Prinsip saya saat itu ialah saya harus fokus untuk menyelesaikan skripsi dahulu, karena itu merupakan tanggung jawab saya pada diri sendiri, orang tua, guru-guru saya, serta pada semua pihak yang sudah dengan ikhlas mendukung saya selama saya berkuliah di UGM. 

Singkat cerita, alhamdulillah saya mampu menyelesaikan skripsi tepat waktu. Setelah itu saya mendapat kabar bahwa ternyata saya masih ditunggu untuk bergabung dengan proyek pembangkit listrik yang sebelumnya ditawarkan kepada saya. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung. Pada bulan September 2020,  saya mulai bekerja di PT. Daya Global Asia (PT. DGA), perusahaan milik pebisnis tersebut. 

Awal masuk ke perusahaan tersebut tentu saya harus mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, orang-orang baru, suasana baru, dan tanggung jawab baru. Pengalaman baru memasuki dunia kerja yang sangat berbeda dengan kehidupan  saya saat menempuh pendidikan di UGM. Saya berusaha semaksimal mungkin cepat belajar dan beradaptasi dengan tugas saya, untuk merencanakan pembangunan pembangkit listrik tersebut.

Akan tetapi proyek pembangkit listrik tersebut ternyata harus ditunda dulu dan kemudian saya dipindahtugaskan ke bisnis usaha lain, yaitu supplier spare part PLTU, yang mencakup coal handling, boiler, turbin, generator, instrument and control. Di situ saya diberi tanggung jawab untuk mencarikan spare part PLTU yang dibutuhkan dengan harga yang kompetitif. Dalam permintaan spare part tersebut tentu ada yang merupakan barang baru dan juga ada barang yang merupakan repeat order. Di situ saya berinisiatif untuk membuat suatu database barang beserta harganya supaya dapat memudahkan pendataan dan efisiensi waktu.

Dalam mengembangkan bisnis spare part PLTU tersebut, maka diinisiasi untuk menjadikan PT. DGA menjadi rekanan dari PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Dalam proses tersebut saya diberi tanggung jawab untuk mengurus segala macam prosesnya, termasuk persyaratan dan berkas-berkas yang perlu disiapkan. 

Seiring berjalannya waktu, saya diberi amanah juga untuk memegang salah satu unit usaha lain di PT DGA, yaitu shoes packaging box supplier. Pada saat itu sedang terjadi masalah besar di mana ada banyak item yang tidak dapat dikirimkan kepada customer karena ada kesalahan produksi. Masalah tersebut jika tidak ditangani maka dampaknya adalah PT DGA akan digantikan oleh supplier lain. Semua pihak mulai melakukan problem solving hingga masalah dapat teratasi dengan baik. Mulai saat itu saya diberi tugas untuk melakukan planning and controlling untuk setiap produksi dan delivery ke customer

Dalam melakukan planning and controlling kemudian saya selama beberapa bulan membuat dan menyempurnakan sebuah sistem yang dapat digunakan supaya masalah tersebut tidak terulang kembali. Saya masuk lebih dalam pada tiap proses unit bisnis tersebut dan selalu mengamati jalannya tiap proses. Dengan pengamatan tersebut saya melakukan continuous improvement pada sistem yang sedang saya bangun hingga akhirnya dapat digunakan untuk melakukan planning and controlling dengan akurat. 

Waktu terus berjalan, hingga saya diberi amanah juga untuk menjadi asisten pribadi dari pemilik PT. DGA, yang saat itu sedang mengikuti pemilihan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Provinsi Jawa Barat. Saya turut membantu dalam menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam masa kampanye hingga hari-H pemilihan, dan dengan rahmat Tuhan terpilih menjadi Ketua APINDO Jabar. 

Perjalanan berlanjut, setelah terpilih menjadi Ketua APINDO Jabar, maka selaku asisten pribadi, saya pun turut membantu dalam pembentukan kepengurusan APINDO Jabar periode 2021-2026. Dalam kepengurusan tersebut saya diamanahi menjadi wakil bendahara yang mengurusi terkait keuangan organisasi. 

Sebuah pengalaman berharga bagi saya ketika harus selalu mendampingi Ketua APINDO Jabar dalam setiap kegiatannya. Tiap perjalanan banyak sekali pembelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan, seperti bersama Ketua APINDO Jabar dan jajaran pengurus beraudiensi dengan Gubernur Jabar, beraudiensi dengan institusi Hongkong yang mengurusi perihal investasi, melakukan kegiatan vaksinasi di berbagai daerah di Jawa Barat, beraudiensi dengan Menteri BUMN RI, Menteri Investasi RI, dan juga Menteri Perdagangan RI, dan kegiatan kegiatan lainnya. 

 

 

Saya selaku pribadi yang masih banyak kekurangan ini tentu masih harus banyak belajar dari para guru, dari para senior, dan dari setiap kejadian yang saya lalui. Apa yang saya ceritakan di atas semata mata hanya untuk berbagi pengalaman, supaya kiranya dapat diambil sisi positifnya. 

Sebagai refleksi diri saya, mungkin ada beberapa poin yang ingin saya bagikan kepada teman teman mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan, bahwa tantangan dunia kerja tentu berbeda dengan dunia akademik. Kita akan dihadapkan pada lingkungan dan kondisi yang berbeda yang tentu memiliki tantangan yang berbeda pula. Oleh sebab itu kita perlu membekali diri dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, belajar dengan cepat tentang hal baru yang ada di hadapan kita, critical thinking dan problem solving

Selain itu perlu diasah juga kemampuan berkomunikasi, membangun relasi dan merawat relasi, dan tentu menjaga kepercayaan yang diberikan pada kita. Dalam melakukan tugas dan pekerjaan tentu kita perlu melakukan semaksimal yang kita bisa supaya menghasilkan karya yang terbaik dari diri kita. Bila kita menginginkan hasil yang tidak biasa maka kita perlu mengusahakannya dengan hal yang tidak biasa pula. Lakukan apa yang bisa kita kontribusikan dan tentu selalu mengasah diri dengan terus belajar dan berinovasi untuk melewati batas batas diri kita, sehingga kita bisa naik level dan semakin lebih baik. 

Sampai jumpa lagi suatu saat di masa Indonesia Modern dengan rakyat cerdas merata, sehat jiwa raga, dan sejahtera serta berbahagia. (Intan reporter dan suka mempelajari channel YouTube Sudjarwadi Ugm, Whatsapp : +62 858-7768-1197). 

Leave A Reply

Your email address will not be published.