Berita Nasional Terpercaya

Bangun Health Tourism, Seperti Apa Potensi dan Persiapan Indonesia?

0

Bernas.id – Istilah health tourism atau wisata kesehatan kini sedang gencar dikenalkan ke masyarakat Indonesia oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf). Pasalnya, health tourism telah terbukti mampu menjadi penggerak ekonomi kawasan Asia Pasifik.

Melansir dalam laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia health tourism adalah perjalanan wisata yang dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Di Indonesia, health tourism sepertinya bukan hal yang baru.

Dari data yang dipublikasikan di laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan yang saat itu menjabat telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengenai health tourism.

Hasil studi dari Klynfeld Pear Marwick Goerdeller Internasional juga menunjukan adanya peningkatan pengeluaran  masyarakat untuk wisata medis sebesar 20% hingga 30% dari tahun 2010 hingga 2012. 

Dengan keberhasilan health tourism di masa lalu, nampaknya pihak Kemenparekraf melihat adanya potensi health tourism sebagai pembangkit sektor wisata Indonesia yang ambruk akibat serangan pandemi Covid-19.

Potensi health tourism di Indonesia memang tergolong menjanjikan karena Indonesia telah menjadi tujuan wisata  favorit warga dunia.

Selain itu, keragaman budaya dan tradisi, termasuk obat dan pelayanan kesehatan tradisional, yang dimiliki Indonesia bisa menjadi senjata ampuh untuk pengembangan health tourism.

Baca juga: Wellness Tourism: 3 Potensi Bentang Alam Indonesia dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Potensi dan Persiapan Indonesia Bangun Health Tourism

Sejak awal bulan Juni 2021 pihak Kemenparekraf telah berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia IDI untuk mengembangkan wisata kesehatan di Indonesia. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, juga menempatkan health tourism sebagai program unggulan untuk membangkitkan sektor wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Sandiaga Salahuddin Uno juga mencoba medical checkup di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, Banten, untuk memastikan kesiapan Indonesia dalam menyambut health tourism.

Kementerian BUMN juga menginisiasi terobosan dan sinergi yang akan mentransformasi area Sanur menjadi destinasi baru pariwisata kebugaran dan kesehatan di Asia, bahkan menjadi kawasan ekonomi khusus kesehatan pertama di Indonesia.

Sebagai langkah awal, maka dibangunlah Rumah Sakit Internasional Bali (Bali International Hospital) yang mengandung  Mayo Clinic selaku pemimpin global dalam penanganan kesehatan yang kompleks dan serius.

Peletakan batu pertama Bali International Hospital telah dilakukan Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Desember 2021. Rencananya, Bali International Hospital akan beroperasi di tahun 2023 dengan standar perawatan pasien, protokol klinik, dan teknik manajemen yang setara dengan Mayo Clinic tanpa melupakan unsur kearifan lokal.

Seperti yang kita ketahui, banyak orang Indonesia melakukan perjalanan ke luar negeri hanya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, padahal Indonesia tidak kekurangan tenaga medis berkualitas baik.

Indonesia juga diperkirakan kehilangan sekitar Rp 97,5 triliun karena lebih dari 2 juta warga Indonesia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Padahal, Indonesia punya potensi serta daya yang besar untuk menjadi sentra baru wisata kesehatan dan kebugaran di Asia hingga dunia.

Hal senada juga diucapkan oleh dr Taufik Jamaan SpOG, pengarang buku “Wisata Medis” edisi pertama sekaligus ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia (AWMI).

Dihubungi tim Bernas.id via WhatsApp, dr Taufik mengatakan bahwa pihak AWMI sangat terbuka dengan layanan medical tourism dari luar negeri, asalkan tidak melupakan support untuk kemandirian Indonesia.

“Kita sangat terbuka dengan layanan medical tourism luar negeri namun jangan lupa support untuk kemandirian kita disini,” ucapnya kepada Bernas.id.

Dr Taufik juga menambahkan bahwa Indonesia punya banyak sumber daya manusia dalam bidang medis yang cukup dan berkualitas baik. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak layanan wellness yang tak dimiliki oleh siapapun.

Dalam acara groundbreaking Bali Internasional tersebut, Presiden Joko Widodo berharap Bali International Hospital membantu meningkatkan jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia, sekaligus mengurangi jumlah orang Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan berstandar internasional.

“Dengan adanya Bali Internasional ini, saya harap tidak ada lagi orang Indonesia yang ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan jumlah turis mancanegara juga semakin meningkat karena Indonesia sekarang sudah punya kerjasama yang kuat dengan Mayo Clinic,” ucap Jokowi dalam sesi sambutan di acara groundbreaking Bali International Hospital tersebut.

Leave A Reply

Your email address will not be published.