Berita Nasional Terpercaya

Ini Tips #Cari_Aman Bonceng Menyamping

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Dalam kondisi ideal, pengendara sepeda motor yang berkendara dengan berboncengan selalu direkomendasikan untuk berboncengan dengan menghadap ke depan. Termasuk juga sangat direkomendasikan bagi pembonceng untuk berpegangan pada pinggul pengendara, posisi lutut pembonceng lurus dengan pengendara, serta kaki harus menginjak footstep agar keseimbangan lebih terjaga.

Sayangnya, dalam praktek sehari-hari terdapat kondisi yang tidak ideal dimana pembonceng harus membonceng dengan posisi menyamping/menghadap samping. 

Merespon hal itu, Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal berbagi tips #Cari_Aman saat bonceng menyamping.

Baca Juga : Hindari 7 Hal ini Agar Warna Cat Sepeda Motor Semakin Awet

1. Postur Berponcengan

Saat bonceng menyamping, tangan pembonceng diposisikan di sisi kanan pengendara atau memegang pinggul pengendara. Tangan kiri diposisikan di atas lutut kiri sendiri dan jangan berpegangan pada begel sepeda motor karena berdampak pada keseimbangan dan handling. Dalam posisi ini posisi salah satu kaki pembonceng harus berpijak footstep dengan sempurna.

2. Perlengkapan Berkendara

Banyak yang beranggapan bahwa membonceng sepeda motor lebih aman daripada pengendara. Hal ini tidaklah benar karena resiko saat terjadi kecelakaan antara pembonceng dan pengendara itu sama besarnya. 

Sehingga pembonceng wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang maksimal seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan juga sarung tangan.

3. Perhatikan Pakaian dan Perlengkapan

Rok pembonceng yang panjang sebaiknya dilipat ke depan agar tidak terumbai ke bawah. Jika dibiarkan, beresiko menimbulkan bahaya apabila tersangkut bagian sepeda motor khususnya rantai dan tranmisi maupun benda lain yang ada di jalan.

Baca Juga : Agar Kinerja Mesin Motor Selalu Optimal, Ini yang Harus Anda Dipahami

4. Atur Kecepatan Saat Berkendara

Saat berboncengan dengan posisi menyamping, pastikan pengendara mengatur kecepatan dengan baik, khususnya saat menikung. 

Selain karena keseimbangan berubah, pembonceng yang duduk menyamping ke kiri posisinya membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan. 

Sehingga, saat motor terlalu miring dalam kecepatan tinggi, akan muncul sugesti bagi pembonceng akan terjatuh ke belakang/terjengkang.

“Kami selalu menyarankan pengendara untuk berboncengan dengan menghadap ke depan. Namun jika kondisi tidak ideal dan harus membonceng dengan posisi menyamping perlu ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar perjalanan bisa lebih aman, nyaman, dan sampai tujuan dengan selamat,” ujar Muhammad Ali Iqbal. (cdr)

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.