Berita Nasional Terpercaya

Banjir di Jalan Nasional Purworejo-Kebumen Mulai Surut

0

PURWOREJO, BERNAS.ID – Banjir di Jalan Nasional Purworejo-Kebumen di Desa Wironatan, Kecamatan Butuh mulai surut, Kamis 17 Maret 2022, sekitar pukul 20.30 WIB.

Walau banjir di Jalan Nasional Purworejo-Kebumen di Wironatan Butuh itu mulai surut, namun masih diberlakukan sistem buka tutup arus kendaraan dari arah barat maupun timur.

Banjir Jalan Nasional Purworejo-Kebumen di Wironatan Butuh mulai surut seiring hujan yang tidak mengguyur Purworejo sepanjang Kamis.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Iman Tjiptadi mewakili Kepala BPBD Budi Wibowo mengatakan, genangan banjir mulai surut sejak Kamis siang.

Pada siang sekitar pukul 13.00, genangan di Jalan Nasional Purworejo-Kebumen itu kurang lebih sedalam 30 sentimeter.

Namun pada Kamis petang, genangan sudah berkurang drastis hanya tersisa di titik ruas yang tidak begitu panjang.

Apabila banjir pada Kamis siang menggenangi jalan kurang lebih sepanjang 500 meter, malam harinya genangan sudah berkurang jauh.

Hanya tersisa kurang lebih 200 meter ruas jalan yang masih terendam banjir.

“Sudah berkurang drastis banjirnya, namun masih diberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari kemacetan parah,” kata Iman Tjiptadi, Kamis (17/3/2022). 

Baca Juga: Klaten Dilanda Banjir, Puluhan Warga Mengungsi

Menurutnya, genangan tersebut diperkirakan kan surut sepenuhnya pada hari ini, Jumat 18 Maret 2022 dengan catatan.

Pertama, katanya, jika hujan lebat tidak mengguyur wilayah Kecamatan Butuh sisi utara dan Kecamatan Pituruh.

Hujan di wilayah utara jalan nasional itu dapat kembali menyebabkan banjir karena air kiriman pasti sampai ke Desa Wironatan.

“Semoga saja hujan lebat tidak turun dalam waktu dekat,” ucapnya.

Baca Juga: Kunjungi Korban Banjir Purworejo, Ganjar Hibur dan Bagikan Mainan ke Pengungsi Anak

Kedua, lanjutnya, jika pembuangan air di hilir dari sungai-sungai yang mengalir di Kecamatan Grabag lancar, maka genangan bakal cepat surut.

Aliran air di persawahan Desa Wironatan akan masuk ke Sungai Butuh dan Gebang Besar. Namun, aliran air tidak bisa cepat karena tingginya debit di 2 sungai itu, serta terbatasnya drainase yang berada di bawah rel kereta api di selatan jalan nasional di Desa Wironatan.

“Kalau aliran lancar ke arah laut, maka genangan dipastikan segera surut,” tuturnya.

Untuk saat ini, katanya, aliran air sungai menuju laut berjalan pelan karena terhalang tanaman eceng gondok dan adanya sedimen.

Ia mengatakan, kendaraan roda 4 kecil terpantau sudah bisa melintasi jalan utama itu sejak Kamis siang.Sementara pada siang hari, sejumlah motor bebek dan matic yang berusaha melintas, tetap mogok karena mesinnya terendam.

“Kamis sore sudah surut, berbeda jauh dibandingkan hari sebelumnya,” tutupnya. (den)

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.