Megawati Tak Puas dengan Jokowi Terkait Stunting

JAKARTA, BERNAS.ID – Presiden kelima, Megawati Soekarnoputri mengaku tak puas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait stunting (kekerdilan) di Indonesia. Ia menyebut angka stunting tidak hanya turun, tapi tidak boleh ada di Indonesia.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya harus menurunkan kasus stunting, tetapi tidak boleh terjadi lagi di Indonesia. Ia pun merasa tidak puas dengan Presiden Jokowi yang berhasil menurunkan angka stunting. “Stunting seharusnya tidak ada di republik ini dengan anemia. Bisakah itu dilakukan? Tentunya bisa,” tuturnya, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga Megawati: Gotong Royong Menjadi Senjata Efektif Hadapi Pandemi
Lanjut tambahnya, masalah pencegahan stunting bukan terkait anggaran, tetapi cara komunikasi pemangku kebijakan kepada masyarakat. Menurutnya, pejabat publik seharusnya memberikan arahan kepada masyarakat dengan kalimat sederhana mengenai cara untuk memenuhi nutrisi anak sebagai langkah pencegahan stunting.
“Saya selalu omongkan, kalau orang miskin duitnya nggak ada. Tapi coba, kamu punya kebun tidak? Mengapa tidak ditanam di kebun itu hal-hal yang praktis untuk jadi makanan, misalnya sawi, kangkung, bayam, itu kan mudah,” kata Megawati.
Baca Juga Megawati: Gotong Royong Menjadi Senjata Efektif Hadapi Pandemi
Sebelumnya, Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk menurunkan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024 mendatang alias turun dari angka stunting 24,4 persen pada 2021.
Jokowi menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai pelaksana percepatan penurunan angka stunting nasional. BKKBN pun harus memastikan intervensi yang dilakukan tepat sasaran untuk menurunkan angka stunting. (jat)