Komisi III DPR RI Pesan ke Aparat untuk Pengawalan Demonstrasi dengan Humanis

JAKARTA, BERNAS.ID – Komisi III DPR RI mengimbau aparat kepolisian untuk mengawal aksi unjuk rasa dengan pendekatan humanis. Demonstrasi merupakan hal yang sah, bagian dari demokrasi.
Baca Juga PBNU Ajak Demonstran 11 April Tahan Emosi Dan Amarah
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengatakan, imbauan tersebut karena adanya aksi unjuk rasa mahasiswa terkait tuntutan penolakan terhadap wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan depan kompleks parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022). “Seperti yang kita tahu, hari ini akan ada aksi demo dari mahasiswa. Tentu hal ini sah-sah saja sebagai bagian dari demokrasi,” katanya.
“Aparat kepolisian, saya ingatkan agar menjalankan tugas untuk memastikan jalannya aksi dengan baik, tertib dan lancar,” imbuhnya.
Ia mendukung pernyataan Kapolri yang meminta jajaran kepolisian agar tidak arogan dalam mengawal demonstrasi mahasiswa. Menurutnya, pendekatan humanis sangat dibutuhkan untuk mencegah gesekan di lapangan terjadi serta menciptakan aksi yang damai.
“Menurut saya hal ini juga bagian dari menjunjung tinggi nilai demokrasi dari kepolisian Indonesia,” tuturnya.
Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Taufik Basari, menegaskan demonstrasi merupakan bagian dari demokrasi. Menurutnya, setiap individu atau kelompok masyarakat boleh menyuarakan aspirasi untuk meminta perhatian masyarakat dan pemegang kekuasaan.
Baca Juga Jaringan Aktivis 98: Tidak Perlu Lagi Aksi Gejayan Memanggil
Ia meminta, semua pihak memandang demonstrasi sebagai suatu pengingat bahwa kekuasaan itu adalah amanah yang harus dijalankan dengan nilai-nilai luhur, bukan sebuah ancaman.
“Kita hidup di alam demokrasi di mana perbedaan pendapat adalah denyut nadinya,” kata pemilik sapaan akrab Tobas itu.
Ia melanjutkan, tuntutan yang bakal disampaikan dalam unjuk rasa hari ini penting untuk didengarkan karena terkait keresahan publik wacana penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, hingga kenaikan harga bahan pokok seperti minyak goreng dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Politikus NasDem itu pun mengajak agar pemerintah dan DPR mengambil sikap positif dan bijak atas tuntutan tersebut dan tidak malah bereaksi negatif.
“Mari kita sudahi wacana penundaan pemilu dan masa jabatan tiga periode. Saya juga mengajak pemerintah dan DPR bersama-sama memikirkan cara untuk mengendalikan harga bahan pokok agar tidak menyulitkan masyarakat,” ucapnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Untung menegaskan, kepada jajarannya untuk tak menggunakan senjata api dalam tugas pengamanan demo hari ini. Untung pun memerintahkan Komandan Satuan untuk mengecek dan memastikan tak ada anggotanya yang membawa senjata api.
“Seluruh personel yang melaksanakan pengamanan demo tidak ada yang menggunakan senjata api ataupun senjata tajam,” tukasnya. (jat)