Berita Nasional Terpercaya

Akuntansi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya dalam Institusi Pendidikan

0

Bernas.id – Istilah akuntansi sendiri tidak hanya ada dalam perusahan atau pemerintahan, akan tetapi dalam lingkup akademik pun istilah akuntansi sering digunakan dan dipelajari yang dikenal sebagai akuntansi pendidikan.

Akuntansi pendidikan adalah ilmu pendidikan akuntansi yang biasanya sudah familiar sejak masyarakat menempuh pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan pembahasan lebih rincinya ada di bangku perkuliahan.

Sementara itu, para mahasiswa ekonomi yang mengambil jurusan akuntansi pendidikan tentu sudah tidak asing lagi dengan ilmu akuntansi yang secara garis besar membahas tentang pencatatan terhadap laporan keuangan.

Lalu, bagaimana penerapan ilmu akuntansi ini dalam bidang pendidikan? Berikut penjelasan lengkap mengenai akuntansi pendidikan.

Baca juga: Inilah 10 Jenis Ilmu Akuntansi yang Ada di Perusahaan

Pengertian Akuntansi Pendidikan

Pengertian Akuntansi Pendidikan

Istilah ilmu akuntansi sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 60-an yang di mana ilmu tersebut berasal dari Amerika Serikat dan kemudian masuk ke Indonesia. Akuntansi sektor pendidikan sangat berkaitan erat dengan keuangan yang kemudian dilakukannya perhitungan dan pencatatan.

Dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah, ilmu akuntansi ini juga sangat dibutuhkan. Berbagai laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan merupakan salah satu bentuk transparansi sekolah dalam mengelola keuangannya.

Dengan begitu, masyarakat dan pemerintah akan lebih memahami bagaimana kebutuhan yang ada di sekolah, khususnya bagi setiap murid yang ada di sana. Sehingga, nantinya pemerintah akan lebih bijaksana dalam menentukan kebijakan yang akan lebih membangun sektor pendidikan.

Baca juga: 11 Jenis Profesi Akuntan di Indonesia dan Standar Kompetensinya

Peran dan Fungsi Akuntansi Pendidikan

Salah satu peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan yaitu menyedikan data yang bersifat kuantitatif berupa laporan keuangan. Hal itu nantinya akan berguna dalam membuat kebijakan terkait sektor pendidikan dengan baik dan tepat.

Siklus Akuntansi Pendidikan

Siklus Akuntansi Pendidikan

Siklus akuntansi sektor pendidikan merupakan proses penyajian laporan keuangan suatu organiasai selama periode tertentu. Kemudian, siklus ini juga dapat terbagi menjadi dua waktu, yaitu siklus yang berjalan selama periode berjalan dan di akhir periode.

Dalam akuntansi pendidikan, setidaknya harus ada tahapan siklus yang harus dilalui ketika menyusun laporan keuangan hingga akhir.

1. Tahap Pencatatan

Pada tahap akuntansi pendidikan, hal pertama yang harus terlaksana adalah pengidentifikasian dan pengukuran bukti serta catatan transaksi selama kegiatan. Proses ini biasanya tercatat dalam bentuk jurnal yang kemudian dikelompokkan ke dalam buku besar.

2. Tahap Pengikhtisaran

Tahap dari akuntansi pendidikan ini akan berlaku penyusunan terkait neraca saldo yang berdasarkan pada akun buku besar, membuat jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, membuat jurnal penutup, neraca saldo, yang diakhiri dengan jurnal pembalik.

3. Tahap Laporan

Di tahap ini, penyusunan laporan surplus defisit dapat dilakukan. Selain itu, dilakukan pula penyusunan terkait laporan neraca, arus kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

Baca juga: Dasar-dasar Akuntansi dan Pentingnya Akuntansi dalam Perusahaan

Laporan Keuangan Pada Akuntansi Pendidikan

Dalam akuntansi pendidikan, seorang akuntan akan menyajikan laporan keuangan untuk memantau penggunaan anggaran dan posisi keuangan. Beberapa di antara laporan akuntansi tersebut adalah :

1. Neraca

Neraca ini merupakan gambaran posisi keuangan yang ada pada institusi atau lembaga pendidikan selama periode tertentu. Komponen utama yang biasa ada dalam neraca yaitu aset lancar, aset tetap, kewajiban lancar, kewajiban jangka panjang, dan juga modal.

2. Laporan Surplus Defisit

Laporan ini menggambarkan tentang kinerja suatu entitas atau lembaga pendidikan. Dalam laporan ini, kinerja yang poin penting yaitu kemampuan lembaga dalam menghasilkan keuntungan atau laba.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan tentang perubahan posisi kas dari satu periode ke periode lain dalam akuntansi. Dalam hal ini, laporan perubahan posisi kas yang dapat terpantau yaitu kegiatan operasional, pembiayaan, dan investasi.

Laporan ini sangat berguna untuk mengetahui arus masuk dan keluar dana yang ada dalam institusi pendidikan. Sehingga nantinya dapat memiliki pandangan terkait alokasi dana atau kas yang ada.

Baca juga: Inilah Program Beasiswa Calon Pengusaha Terbaru di Universitas Mahakarya Asia

Latar Belakang Adanya Akuntansi Biaya dalam Pendidikan

Akuntansi Biaya dalam Pendidikan

Perhitungan biaya yang ada di lembaga pendidikan baik sekolah dasar maupun tingkat menengah hingga saat ini belum terlaksana secara optimal serta belum mampu menjawab tantangan era globalisasi.

Secara sederhana, perhitungan biayanya masih sederhana dan belum dapat mengungkap informasi penting atau kebijakan penting untuk pembangunan sekolah.

Atas alasan tersebut, adanya sistem akuntansi ini mampu mendatangkan manfaat dalam ranah pendidikan, di antaranya adalah:

  1. Memberikan keefektifan dan keefisienan terhadap dana pendidikan sekolah.
  2. Mengetahui penyebab utama biaya yang ada di sekolah.
  3. Memberikan informasi mengenai laporan biaya atau keuangan yang akurat dan tepat.
  4. Memberikan juga jaminan terhadap akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dan penggunaan dana pendidikan sekolah.
  5. Menghasilkan laporan biaya atau keuangan terkini yang nantinya dapat menjadi dasar untuk membuat kebijakan penting di sekolah, khususnya terkait aspek finansial.

Di sekolah dasar dan sekolah menengah negeri, perhitungan serta pengelolaan administrasi keuangannya masih sama dan relatif terpusat. Maka dari itu, sekolah-sekolah negeri tersebut harus memiliki dan menerapkan standar perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah, termasuk dalam melakukan pelaporan biaya atau keuangan perihal pendidikan.

Baca juga: Akuntansi Anggaran (Budgeting): Pengertian, Tahapan, Perubahan, Tujuan, dan Fungsinya

Sistem Akuntansi Biaya untuk Tenaga Kerja/Karyawan Bidang Pendidikan

Seperti halnya lembaga lainnya, lembaga pendidikan berkewajiban memberikan imbal balik bagi para pengelolanya. Lembaga pendidikan harus menganggarkan biaya operasional.

Di antara biaya operasional yang ada di lembaga pendidikan adalah biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja pendidikan terbagi menjadi beberap bagian, yaitu:

  1. Gaji Kepala Sekolah.
  2. Tunjangan Kepala Sekolah.
  3. Gaji Guru.
  4. Tunjangan Guru.
  5. Gaji Guru Honorer.

Gaji dan tunjangan kepala sekolah serta guru sudah memiliki ketentuan dari pemerintah langsung berdasarkan pangkat dan golongannya. Sedangkan akuntansi biaya dalam pendidikan ini lebih fokus untuk menghitung gaji seorang guru honorer dan karyawan lain yang lembur berdasarkan jumlah jam kerjanya.

Baca juga: Investasi Kavling Menguntungkan – Siap Terima SHM, 3 Km ke Pusat Bogor Timur

Pembiayaan Pendidikan

Di era otonomi daerah saat ini, pemerintah daerah tentu bertanggungjawab untuk mengelola sektor pendidikan dengan baik. Akan tetapi, pelimpahan tanggungjawab pendidikan ini tidak seimbang dengan sumber keuangan yang ada. Maka dari itu, muncullah ketidakseimbangan pada sumber daya yang menangani pengelolaan pendidikan.

Pembiayaan pendidikan sendiri merupakan usaha untuk mengumpulkan dana guna membiayai operasional di sektor pendidikan. Pendidikan sendiri merupakan unsur utama dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan begitu, terlihat sangat jelas bahwa pembiayaan pendidikan sangat berguna untuk mengembangkan SDM.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Akuntansi Perbankan Konvensional dan Syariah

Tanggungjawab pembiayaan pendidikan di pundak pemerintah. Dalam dukungannya, negara pun tidak boleh lepas tanggungjawab dari pembiayaan pendidikan yang mana sebesar 20% memang seharusnya memiliki anggaran untuk biaya pendidkan.

Kesimpulan

Akuntansi daam dunia pendidikan ini sangat penting untuk terlaksana. Hal ini berguna untuk membangun dan membuat kebijakan yang dapat mengembangkan institusi pendidikan dengan baik. Maka dari itu, peran negara di sini sangat penting dengan cara bertanggungjawab terhadap pembiayaan pendidikan yang ada untuk meningkatkan SDM yang ada.

Baca juga: Rumah Jogja Murah DP 5 Persen Angsuran 20 Tahun

Leave A Reply

Your email address will not be published.