Berita Nasional Terpercaya

8 Cara Mengembangkan Produk Baru yang Teruji

0

Bernas.id – Perkembangan pasar yang begitu dinamis membuat perusahaan selalu melakukan penelitian untuk menemukan produk baru yang menjadi kebutuhan konsumen. Seiring dengan berkembangnya kompetisi bisnis, perusahaan juga harus menemukan cara mengembangkan produk baru yang berpotensi terserap oleh pasar.

Mengembangkan produk baru bukanlah proses yang singkat. Perusahaan harus melakukan berbagai tahapan untuk menghindari risiko produk baruyang tidak laku di pasaran.

Di sisi lain, perusahaan harus juga memikirkan strategi yang tepat untuk memasarkan setelah berhasil formula produk yang tepat. Hal yang harus perusahaan lakukan agar animo masyarakat terbentuk dan produk baru cepat terserap oleh pasar.

Secara khusus, pengembangan produk baru (new development product) adalah strategi perusahaan bertujuan untuk melengkapi produk yang sudah ada sebelumnya. Dengan langkah ini, perusahaan berusaha menumbuhkan loyalitas pelanggan dengan terus membeli produk baru yang saling melengkapi dari produsen yang sama.

Baca juga: 3 Jenis Development yang Harus Ada di Perusahaan

Cara Mengembangkan Produk Baru

cara mengembangkan produk baru sebelum dipasarkan

Keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan produk baru dipengaruhi oleh seberapa dalam dan menyeluruh riset yang telah dilakukan. Riset tersebut akan berguna untuk mengetahui pain point yang sedang dialami oleh pasar.

Kehadiran produk baru yang ditawarkan perusahaan harus mampu menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami. Tidak hanya sebatas itu, perusahaan juga harus membangun komunikasi dan mempengaruhi emosi pasar untuk mengarahkan minat mencoba atau bahkan memiliki fanatisme terhadap produk baru tersebut.

Baca juga: Inilah Program Beasiswa Calon Pengusaha dari UNMAHA

Pengembangan produk baru dapat Anda lakukan secara bertahap. Kesembilan tahapan berikut ini dapat Anda jadikan rujuakan ketika hendak mengembangkan produk baru di perusahaan.

1. Memiliki Cara Mengembangkan Produk dengan Mengumpulkan Ide

Dalam tahap pengumpulan ide untuk membuat produk baru, biasanya Anda akan mendapatkan banyak ide yang dapat dijadikan bahan. Sayangnya, setelah melalui banyak tahapan pengembangan produk baru, ide-ide tersebut mulai berguguran satu per satu.

Pasalnya, ide-ide tersebut akan dikaji ulang melalui proses pengujian secara berkala dengan mempertimbangkan berbagai risiko yang ada. Selain itu, ide mengembangkan produk baru juga bergantung dari kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.

Berbicara tentang pengumpulan ide untuk produk baru, ada beberapa sumber ide yang dapat Anda manfaatkan untuk menampungnya. Di antara sumber-sumber tersebut dapat diperoleh melalui:

  1. Tim research and development (RnD) perusahaan.
  2. Karyawan atau pekerja yang dimiliki oleh perusahaan.
  3. Kompetitor yang telah menjadi penguasa pasar (market leader) produk sejenis.
  4. Mitra bisnis seperti distirbutor, agen, atau reseller yang memberikan saran untuk pengembangan produk baru.
  5. Pelanggan atau klien yang loyal yang memberikan kritik dan saran terhadap suatu produk yang telah mereka konsumsi.

Seberapa banyak ide yang telah diterima oleh perusahaan, ide-ide tersebut akan ditampung dan dikelola oleh tim riset dan pengembangan (research and development) untuk dikaji dan diteliti secara menyeluruh sebelum diaplikasikan secara komersil.

Baca juga: Sebelum Menghitung Laba Produksi, Kenali Dulu Apa Itu BEP

2. Menyaring dan Memilih Ide

Melakukan penyaringan untuk memilih produk yang paling layak untuk dipasarkan bertujuan untuk memberikan pilihan terbaik bagi pasar. Produk baru yang akan perusahaan kembangkan harus mewakili ekspektasi pasar baik dari sisi kualitas dan kuantitas.

Untuk tahap screening ini, Anda harus mempertimbangkan tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi produk baru, pencegahan risiko kegagalan produk, dan biaya-biaya yang timbul.

Cara menyaring dan memilih produk baru melalui beberapa tahapan. Beberapa tahapan berikut ini akan memudahkan Anda untuk melakukan penyaringan hingga pemilihan produk baru.

  1. Menentukan tujuan pengembangan produk baru.
  2. Mengevaluasi produk baru dengan mempertimbangkan sumber daya perusahaan.
  3. Legalitas produk di suatu negara.
  4. Harapan tingkat keuntungan perusahaan atas produk baru tersebut.
  5. Bahan baku dan pelengkap yang tersedia.

3. Mengembangkan dan Menguji Konsep

Dalam tahap pengembaangan dan pengujian konsep, perusahaan harus membuat beberapa pilihan produk baru sejenis dengan varian yang berbeda. Perusahaan akan mencoba menguji beberapa varian tersebut untuk mencari jawaban dari pasar.

Misalnya, perusahaan energi ingin mengembangkan produk baru berupa baterai untuk sumber daya peralatan elektronik. Maka perusahaan akan menawarkan beberapa varian baterai kepada pasar seperti baterai sekali pakai dan baterai isi ulang dengan daya yang berbeda.

Pada tahap ini, perusahaan akan mendapatkan jawaban dari pasar atas produk yang mana yang berpotensi terserap pasar. Alhasil, perusahaan dapat menentukan priorotas pengembangan produk baru dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada.

Baca juga: Investasi Tanah Kavling Siap Terima SHM Rp 60 jutaan

4. Memiliki Cara Mengembangkan Produk dengan Strategi Pemasaran

Agar produk baru dapat terserap oleh pasar, perusahaan harus menemukan strategi pemasaran yang tepat. Selain itu, perusahaan juga harus merancang image produk baru di mata konsumen untuk meningkatkan nilai produk.

Di sisi lain, perusahaan juga harus merancang saluran distribusi yang tepat. Lebih lanjut, program-program seperti edukasi dan promosi juga harus menyertai produk baru yang akan perusahaan pasarkan.

Selain itu, kerjasama dengan industri terkait untuk memasarkan produk baru memiliki peran yang strategis untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Produk baru yang Anda kembangkan akan mendapatkan daya ungkit karena bergerak sejajar dengan produk yang sudah laku di pasar.

5. Melakukan Analisa Bisnis

Seberapa menarik berbisnis dengan mengembangkan produk baru? Inilah tahapan pengembangan produk baru yang harus memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan.

Salah satu pertimbangan yang dapat perusahaan lakukan untuk menganalisa bisnis adalah melihat produk sejenis yang sudah ada di pasar. Pengetahuan tentang pertumbuhan produk kompetitor di pasar menjadi acuan apakah produk baru dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Selanjutnya, perusahaan harus membuat proyeksi penjualan produk baru dengan melihat peluang yang ada. Proyeksi penjualan harus menyertakan kemungkinan terbaik dan terburuk dari produk tersebut. Dengan mempertimbangkannya, perusahaan akan lebih siap bersaing di pasar dan tetap menghasilkan keuntungan.

Analisa bisnis yang berlangsung sebaiknya memiliki strategi khusus untuk mencapai target. Bagaimanapun kualitas suatu produk baru harus terungkit dengan rencana pemasaran sehingga keuntungan finansial bisa relevan dengan target perusahaan.

Baca juga: Mengenal Skala Ekonomis, Efisiensi Bisnis Untuk Tingkatkan Keuntungan

6. Pengembangan Produk

Pada tahap ini peran departement RD sangat berperan penting. Departement ini akan membuat prototype produk baru. Jumlah prototype produk baru harus bersesuaian dengan hasil pengujian konsep yang sudah ada.

Lama dari pengembangan produk (product development) bergantung kepada jenis produk baru yang akan perusahaan kembangkan. Di samping itu, sumber daya perusahaan baik finansial, sumber daya manusia, teknologi, dan bahan baku juga berpengaruh terhadap proses pengembangan produk baru.

Setelah itu, produk baru harus menjalani berbagai macam uji kelayakan dengan standar perusahaan dan lembaga terkait. Perusahaan dapat melakukannya secara mandiri atau menggunakan jasa pihak lain (outsource) untuk mengujinya. Produk baru pun siap untuk dipasarkan setelah lolos dari serangkaian uji kelayakan.

7. Menguji Produk di Pasar

Produk baru harus melalui uji pasar termasuk strategi pemasarannya. Perusahaan harus memastikan bahwa produk tersebut terserap oleh target pasar seusai segmen pasar.

Dari pengujian pasar ini, perusahaan akan mendapatkan pengalaman untuk dijadikan evaluasi sehingga mampu menemukan dan merencanakan strategi pengembangan lanjutan. Hal ini penting bagi perusahaan sebelum menggelontorkan dana investasi secara menyeluruh untuk memasarkan produk baru secara masif.

8. Meluncurkan Produk Baru

Pada tahap ini, perusahaan telah memiliki keyakinan untuk mendapatkan imbal bisnis sesuai target. Oleh karena itu, perusahaan sudah menyiapkan dana investasi untuk memasarkan produk baru di pasar.

Setiap rencana dan strategi pemasaran telah terjadwalkan sebelum melancurkan produk baru. Mitra-mitra penjualan seperti distributor atau agen telah sepakat untuk bekerjasama memasarkan produk tersebut.

Baca juga: Rumah Jogja Murah Desain 2 Lantai DP 10 Persen Angsuran Cuma 2 Jutaan

Leave A Reply

Your email address will not be published.