Berita Nasional Terpercaya

Kelilingi Rute Sumbu Filosofi, Bus Jogja Heritage Track Mulai Diujicobakan

1

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Dinas Kebudayaan DIY melalui Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi telah melakukan uji coba pengoperasian Bus Jogja Heritage Track dengan rute Sangkan Paraning Dumadi. Sejumlah pejabat di lingkungan Pemda DIY turut melakukan uji coba menjajal rute melewati atribut sumbu filosofi tersebut pada Kamis (14/4/2022) petang.

Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan masukan dari berbagai dengan melibat berbagai elemen masyarakat. Adapun pada Kamis (14/4/2022) khusus untuk pejabat yang biasa berkantor di Kepatihan. Tampak yang turut dalam rombongan bus tersebut antara lain Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Asisten Sekda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Tri Saktiyana, Asisten Sekda Bidang Administrasi dan Pemerintahan Sumadi. Kemudian Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Paniradya Pati Aris Eko Nugroho serta sejumlah Kepala Biro, salah satunya Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Setda DIY Hari Edi Tri Wahyu Nugroho.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengaku cukup menikmati perjalanan sekitar 1,5 jam menyusuri sejumlah tempat bersejarah terutama di sepanjang sumbu filosofi. Apalagi dengan bus tertutup dan kaca lebih transparan sehingga akses penumpang lebih banyak menikmati sejumlah heritage yang dilewati. Bahkan wisatawan yang naik memungkinkan melakukan selfie dari dalam mobil karena bus berjalan tidak terlalu cepat.

“Menarik, karena wisatawan bisa mendapatkan penjelasan tentang heritage yang dilewati, tidak hanya terhibur tetapi juga teredukasi. Saat ini masih diujicoba dulu, nanti pada saatnya kami ingin nyuwun kepada Ngarso Dalem [Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X] untuk grand openingnya,” kata Aji.

Adapun rute uji coba kemarin dari Kompleks Kepatihan kemudian menuju ke Jalan Malioboro ke kawasan Alun-Alun Utara Kraton kemudian berhenti di Museum Sonobudoyo. Dari museum kemudian kembali ke Titik Nol Kilometer dan berbelok ke barat melewati Jalan Ahmad Dahlan, kawasan Ngabean dan mengitari sepanjang pojok beteng sebelah barat hingga selatan.

Setibanya di Simpang Empat Plengkung Gading, bus kemudian berbelok selatan menuju ke Panggung Krapyak. Di Panggung ini rombongan berhenti untuk meninjau dengan naik ke bagian atas Panggung tersebut.

Baca juga: Sumbu Filosofis Jogja Harus Bebas Macet

Setelah itu bus kembali ke utara dengan menyusuri sepanjang pojok beteng wetan menuju Jalan Mataram melewati Babon Anim (gardu listrik) dan menuju kawasan heritage Kotabaru. Selanjutnya berbelok menuju Tugu Pal Putih melewati Jalan Mangkubumi untuk kembali ke Kompleks Kepatihan.

“Melalui bus ini bisa mengenalkan Jogja sebagai kota bersejarah dan memiliki banyak heritage. Sekaligus melakukan sosialisasi sumbu filosofi ke masyarakat atau wisatawan untuk bisa dilihat secara nyata sejumlah atributnya,” kata Kepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi.

Ia meneruskan, Disbud DIY menyediakan dua bus khusus yang  dari depan tampak menyerupai kereta mini dengan body kiri dan kanan bergambar objek heritage yang ada di Jogja salah satunya Tugu Pal Putih. Setiap bus ada dua pemandu wisata selama perjalanan akan memberikan penjelasan tentang lokasi heritage yang sedang dilewati.

“Sehingga penumpang atau wisatawan mendapatkan informasi tentang heritage yang dilewati,” ujarnya.

Baca juga: Tahukah Anda, Sumbu Filosofi Jogja Diajukan Sebagai Warisan Dunia?

Kepala Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofi Dwi Agung Hernanto menjelaskan, jalur sepanjang sumbu filosofi ini disebut dengan rute sangkan paraning dumadi dengan jarak tempuh normal sekitar 1,5 jam. Uji coba operasi bus terus dilakukan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat. Jika sudah siap, akan segera dibuka untuk umum.

Cara mendaftarnya nanti bisa dilakukan secara online. Sebelum ada regulasi yang memayungi untuk penarikan retribusi, maka pengoperasian bus Jogja Heritage Track ini sementara belum ditarik biaya.

“Ada rute yang empat jam juga tetapi itu untuk hari Minggu, ini ada fasilitas sepeda juga, jadi berhenti di Panggung Krapyak kemudian bersepeda ke kawasan Alun-Alun. Kalau saat uji coba ini start dan finish di Disbud DIY, tetapi jika nanti sudah beroperasi start dan finish di Gowongan atau kawasan Jalan Mangkubumi,” ungkapnya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.