Berita Nasional Terpercaya

Tips Aman dan Sehat Mudik Lebaran 2022

3

BERNAS.ID – Kita sebentar lagi akan menyambut mudik Lebaran 2022. Setelah dua tahun sempat ada larangan dan pembatasan akibat pandemi, kini semua orang akan pulang ke kampung halaman.

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik mencapai 85,5 juta pada mudik Lebaran tahun ini. Angka tersebut sesuai dengan hasil riset selama dua bulan.

Baca Juga: Penggunaan BBM Meningkat 20 Persen Selama Arus Mudik 2022

Pada mudik Lebaran 2022, terdapat 5 provinsi yang menjadi daerah tujuan utama pemudik nasional atau sekitar 75%, antara lain:

  • Jawa Tengah: 23,5 juta pemudik (27,5%)
  • Jawa Timur: 16,8 juta pemudik (19,6%)
  • Jawa Barat (Non-Jabodetabek): 14,7 juta (17,2%)
  • Jabodetabek: 5,9 juta pemudik (7%)
  • Yogyakarta: 3,9 juta (4,6%)

Prof. Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, mengungkap sejumlah tips mudik sehat dan aman, seperti berikut ini:

  • Pastikan diri Anda selalu disiplin dengan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
  • Menjaga daya tahan tubuh dengan gaya hidup sehat, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.
  • Memiliki kesadaran tinggi untuk dites apabila bergejala dan merasa berisiko akibat riwayat perjalanan jarak jauh. Ini juga berlaku bagi Anda yang belum vaksin booster selepas 6 bulan dari vaksin dosis lengkap.

Lebih lanjut, Prof. Wiku mengatakan disiplin prokes dapat mencegah virus masuk ke tubuh kita. Dia juga menyarankan pemudik agar selalu makan makanan bergizi yang teratur, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga.

Baca Juga: Pemudik Ramai, Terminal Giwangan Mulai Tambah Bus Keberangkatan

“Agar kondisi tubuh kita selalu dalam keadaan sehat, baik sebelum melakukan perjalanan, selama melakukan perjalanan, dan setelah melakukan perjalanan,” ucapnya, seperti yang dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/4/2022).

“Ingat, pada masa silaturahmi ini jangan sampai karena kelalaian, kita menjadi sumber penularan bagi kelompok rentan yakni lansia, anak-anak, dan penderita komorbid, yang akan kita jumpai,” imbuhnya.

Tips Perjalanan Mudik

Dia menekankan, pandemi belum berakhir dan pemerintah masih melakukan pemantauan kasus Covid-19 setidaknya 6 bulan ke depan. Dengan begitu, masyarakat harus konsisten mematuhi kebijakan yang berlaku.

Selain itu, Prof. Wiku juga membagikan tips dalam mempersiapkan aktivitas yang sehat dan aman di masa transisi pandemi Covid-19, menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Berikut beberapa tips persiapan sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022:

  • Masyarakat yang melakukan mudik telah menerima vaksin setidaknya 2 minggu sebelum keberangkatan. Hal ini untuk mencegah antrean panjang di posko vaksinasi on the spot dan menjamin antibodi yang telah terbentuk sempurna di dalam tubuh.
  • Pelaku perjalanan mudik mengunggah aplikasi Peduli Lindungi dan mengisi E-Hac agar proses keberangkatan lebih lancar, khususnya di pintu keberangkatan.
  • Masyarakat yang mudik harus mempersiapkan kondisi tubuh yang fit, baik dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan istirahat yang cukup. Masyarakat tidak boleh melakukan perjalanan mudik apabila sakit atau merasakan gejala mirip Covid-19.

Baca Juga: Layani Mudik Lokal 2022, Jadwal KRL Yogyakarta-Solo Ditambah

Prof. Wiku juga menyampaikan to-do list selama perjalanan mudik, antara lain:

  • Memakai masker dan menggantinya berkala (tiap 4 jam sekali), serta pastikan membuang sampah di tempat yang tertutup.
  • Mencuci tangan berkala, baik dengan sabun cuci tangan atau hand sanitizer setelah memegang benda tertentu atau beraktivitas.
  • Di transportasi umum tidak diperkenankan berbicara atau menerima telepon baik satu maupun dua arah. Hal ini bertujuan meminimalisir droplet tersebar di kendaraan, yang umumnya punya sirkulasi udara minim.
  • Khusus penerbangan tidak diperkenankan makan/minum dalam perjalanan kurang dari 2 jam, kecuali terdesak karena alasan kesehatan.

Sesampainya di tempat tujuan, pelaku perjalanan tetap menjalankan protokol kesehatan, berusaha meminimalisir lansia dan penderita komorbid melakukan pertemuan besar, dan melakukan aktivitas dalam kota sesuai aturan PPKM Levelling.

Leave A Reply

Your email address will not be published.