Berita Nasional Terpercaya

Bupati Sleman Sebut Temuan TB Belum Capai Target

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Pemerintah Kabupaten Sleman terus berjuang melawan kasus TB (Tuberkulosis), seperti Pemerintah Pusat yang berkomitmen membersihkan sekaligus menghentikan penularan TB di tahun 2030. Berdasarkan data yang dikeluarkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) di tahun 2021, Indonesia terbesar ke-3 di dunia setelah China.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyebut temuan kasus TB dari tahun 2019-2021. Ia menyebut di tahun 2019 mencapai 61,18 persen, kemudian turun menjadi 33,36 persen di tahun 2020, lalu 35,89 persen di tahun 2021. “Temuan kasus TB sejatinya belum mencapai target. Hal itu disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama situasi pandemi dan kedua, kesadaran masyarakat,” tuturnya dalam seminar Hari Tuberkulosis Sedunia dengan topik kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam penanggulangan TB (Tuberkulosis), Kamis (31/4/2022).

Baca Juga Thiago Silva, Karir Bek Berpengalaman Chelsea  yang Sempat Mengidap TBC

Lanjut tambahnya, kondisi nasional seperti situasi pandemi menjadi tantangan dalam penemuan kasus TB di Kabupaten Sleman. Kedua, kesadaran masyarakat untuk segera memeriksakan diri bila terjadi kontak erat dari pasien TB masih rendah.

“Pandemi juga menjadi tantangan dalam penemuan kasus TB di Kabupaten Sleman. Selain itu kesadaran masyarakat untuk segera periksa bila menjadi kontak erat dari pasien TB masih rendah,” tuturnya.

Kustini menegaskan, komitmen untuk mengeliminasi TBC di tahun 2030 tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan tenaga kesehatan, tapi menjadi tanggung jawab semua stakeholder terkait yang ada di Kabupaten Sleman.

Baca Juga Jokowi: Bukan Hanya Covid-19 yang Jadi Pandemi, TBC Juga!

Berbagai upaya diterapkan Pemerintah Kabupaten Sleman membantu pemerintah pusat mewujudkan Indonesia bersih TB di tahun 2030.

Pertama, kampanye PERJAKA 2M (Perangi Gejala Batuk Kurang lebih 2 Minggu), yang merupakan strategi kampenye investigasi kontak untuk meningkatkan temuan kasus TBC di Kabupaten Sleman.

Kedua, meningkatkan akses layanan pemeriksaan dan diagnosa TBC.

Ketiga, melengakapi seluruh Puskesmas dengan fasilitas dan sumber daya pemeriksaan BTA (Bakteri Tahan Asam).

Keempat, menerapkan metode tes cepat molekuler yang tersebar di 6 fasilitas kesehatan di Kabupaten Sleman, yaitu RSUP Dr.Sardjito, RSUD Sleman, RSUD Prambanan, RSA UGM, dan Laboratorium Mikrobiologi UGM, serta Puskemas Ngemplak II. Tahun 2022 ini akan ditambah dengan Puskesmas Seyegan.

Upaya tersebut dilakukan melalui berbagai strategi yang melibatkan lintas sektor serta upaya promosi kesehatan berbasis digital seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Upaya tersebut tentunya dilakukan melalui berbagai strategi yang melibatkan lintas sektor serta upaya promosi kesehatan berbasis digital seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Bupati Sleman juga mengatakan, berbagai strategi yang telah dilakukan Pemkab Sleman juga dibarengi dengan kampanye mengenai peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya TB, upaya pencegahan sekaligus pengobatannya, serta dukungan dari para dokter, perawat, sanitarian serta seluruh kader TB di Kabupaten Sleman. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.