Berita Nasional Terpercaya

Penembakan dan Ledakan Bom Mewarnai Pilpres Filipina

FILIPINA, BERNAS.ID – Penembakan dan ledakan bom mewarnai pemungutan suara pemilihan presiden (pilpres) di Filipina, Senin (9/5/2022). Ada 6 korban tewas akibat insiden penembakan di hari pemungutan suara pilpres di Mindanao, Filipina.

Inquirer mengabarkan pria tak dikenal menembak mati tiga anggota tim aksi penjaga perdamaian Barangay (BPAT) yang membantu menjaga tempat pemungutan suara di Kota Buluan, Maguindanao.

Baca Juga Menpan RB Izinkan ASN WFH Sepekan Mulai Senin

Direktur Kepolisian Lokal, Kolonel Christopher Panapan mengatakan, penyelidik tengah berupaya mengetahui alasan penembakan terjadi.

Walaupun beberapa masyarakat tewas dalam pilpres kali ini, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) menilai keadaan saat ini masih lebih bisa dikendalikan dibandingkan dalam pemilihan sebelumnya.

Menurut juru bicara PNP, Kolonel Jean Fajardo menyebut total ada 73 insiden kekerasan terkait pemilihan telah dilaporkan sejak Senin (9/5/2022). Namun, hanya 16 insiden yang terkonfirmasi melibatkan pemilihan.

Berdasarkan laporan Badan Intelijen Militer ke-16, serangan itu terjadi di belakang sekolah dasar Pilot dan dilakukan oleh beberapa penembak dari dua mobil putih. Di Sekolah Tinggi Nasional Malabang, Lanao del Sur, tiga orang tewas dan dua orang terluka saat insiden penembakan terjadi di pusat pemungutan suara. Penembakan itu terjadi kala pendukung kandidat lokal saling tembak-menembak.

Tak hanya penembakan, ledakan turut terjadi di beberapa kota lain di provinsi Maguindanao. Sebanyak enam pemilih terluka dalam ledakan granat di Sekolah Dasar Datu Piang di Barangay Buayan, Kota Datu Piang, Senin (9/5/2022).

Beberapa ledakan lain juga berlangsung di Datu Unsay dan menyebabkan sembilan pemilih terluka. Ledakan juga terjadi di daerah Shariff Aguak, meski tak menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga DPR Minta Imbauan Kapolri Soal WFH Cegah Macet Arus Balik Ditindaklanjuti

Sekretaris Dalam Negeri Eduardo Ano dan Ketua Komisi Pemilihan Umum (Comelec) Saidamen Pangarungan turut menggemakan penilaian PNP, dengan mengatakan pemilihan tahun ini “relatif tertib dan damai.”

“Kami berhasil mencegah upaya beberapa kelompok yang mencoba melakukan kekejaman, mengancam pemilih untuk keluar dan memberikan suara mereka,” tukas Ano.

Hasil sementara, Ferdinand Marcos Jr, putra mendiang diktator Ferdinand Marcos, hampir dipastikan menang telak dalam pemilihan presiden atau pilpres Filipina. Dalam versi penghitungan cepat kemarin, ia meraup lebih dari 90 persen suara.

Ferdinand “Bongbong” Marcos Junior telah mendapatkan hampir 30 juta suara, lebih dari dua kali lipat dibandingkan saingan terdekatnya, Leni Robredo yang menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina saat ini. (*/jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.