Pandemi Mereda, Jogja Cross Culture 2022 Siap Digelar Secara Hybrid Besok

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta tahun ini kembali menggelar Jogja Cross Culture (JCC). Kegiatan tahunan yang berkolaborasi dengan budayawan dan seniman itu bertujuan untuk memperkenalkan produk lintas budaya yang berkembang di Kota Yogyakarta dari masa ke masa.
Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan, JCC 2022 diharapkan dapat menjadi titik balik kegiatan seni dan budaya di masa pandemi COVID-19, seperti tema yang diangkat.
“Tahun ini JCC mengangkat tema ‘Sulih Luwih Pulih’ yang dimaknai sebagai harapan kegiatan seni dan budaya bisa kembali pulih. Diharapkan JCC ini menjadi momentum yang bagus untuk semakin menguatkan predikat Yogyakarta sebagai kota budaya,” Kamis (12/5/2022) petang di Teras Malioboro 2 Yogyakarta.
Baca juga: JCC 2021 Angkat Tema “Story Of Jogja”
Ia meneruskan, Jogja Cross Culture (JCC) 2022 akan digelar pada 14-15 Mei 2022 dengan konsep hybrid. Acara bisa disaksikan secara langsung di halaman Teras Malioboro 2 atau secara live streaming di kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Baca juga: Jogja Cross Culture Undang Wisatawan Ke Titik Nol Akhir Pekan Ini
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, JCC merupakan salah satu bentuk optimisme Kota Yogyakarta untuk menjadi pusat pengembangan seni dan budaya, bukan hanya budaya Jawa atau budaya Indonesia saja tapi juga lintas budaya antar negara di dunia.
“Ke depannya JCC ini sangat mungkin akan dijadikan sebagai indikator dan referensi para seniman dan budayawan di dunia berkaitan dengan perkembangan seni dan budaya. Dengan adanya JCC ini juga bukan hanya seniman dan budayawan saja yang terlibat, tapi juga masyarakat secara umum yang pada akhirnya terpapar serta teredukasi terkait pertumbuhan seni dan budaya yang terjadi,” tutur Heroe.
Sementara itu, Program Director Jogja Cross Culture 2022, RM Altiyanto Henryawan memaparkan, perhelatan ini memiliki konsep yang mengutamakan kolaborasi dan keberagaman. Mulai dari pertunjukan drama tari musikal dari 14 kemantren, penampilan live streaming street art, visualisasi lagu-lagu yang bertemakan Yogyakarta, dan flashmob para PKL Malioboro.
Selain itu, akan ada sejumlah program yang diadakan JCC tahun ini. Pertama adalah Workshop Physical Theater oleh Tony Yap, seorang seniman kontemporer asal Melbourne, Australia; yang diadakan pada tanggal 10 Mei 2022. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga akan mengadakan artist talk pada tanggal tersebut, yang berisi bincang-bincang dengan para seniman yang akan tampil di JCC 2022.
Sejumlah seniman yang akan tampil di JCC 2022 adalah: Tony Yap (Australia), Agung Gunawan, Sagitama, Erson Padapiran, Sabina Tisa, Cristina Duque (Ekuador), I Ketut Rina (Bali), Deden Bulenk dengan Bongkeng Arts Space (Bandung), dan Boedhi Pramono.
Beberapa seniman di atas akan melibatkan komunitas pedagang yang ada di Jalan Malioboro.
Jogja Cross Culture juga menggandeng sejumlah kelompok dan kolektif seni seperti Icipili Mitirimin dan Nurani Sya’ban, Sanggar Seni Kinanti Sekar, Drummer Guyub YK (DGYK), dan Sarkem Percussion.
“Banyak pihak yang terlibat untuk memeriahkan JCC kali ini, termasuk sanggar-sanggar seni, partisipan dari luar negeri itu ada dari Ekuador, akademisi, seniman dan budayawan, kemantren, komunitas, dan pastinya Pemerintah Kota Yogyakarta. Kami optimis kalau kolaborasi yang beragam ini bisa menghasilkan karya yang positif,” pungkasnya.
Jogja Cross Culture merupakan agenda rutin tahunan yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) dan pertama kali digelar pada 3-4 Agustus 2019. Pada tahun 2020 dan 2021, JCC digelar hanya secara live streaming karena keterbatasan situasi di masa pandemi COVID-19. (den)