TBY Kembali Fasilitasi Pentas Pantomim

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali memfasilitasi pelaku pantomim untuk pentas dan berkembang. Beberapa tahun belakangan pentas seni pantomim memang sempat vakum dari kegiatan-kegiatan seni dan budaya di TBY lantaran pandemi COVID-19 dan tahun ini kembali dihidupkan.
Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya TBY, Budi Supardi menjelaskan, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 24/2022 dan Instruksi Gubernur DIY No. 14/INSTR/2022, penyelenggaran kegiatan seni dan budaya diperbolehkan dengan kapasitas 75 persen dan penegakan protokol kesehatan yang ketat.
Mengacu pada aturan itu, pihaknya kemudian menyelenggarakan pentas seni pantomim yang beberapa tahun belakangan sempat vakum mentas di TBY. Budi menilai pantomim perlu mendapat wadah berkembang sebagaimana disiplin seni yang lain. Sehingga pemberdayaan seni dan budaya merata di wilayah setempat.
“Untuk tahun anggaran 2022 kami gelar pentas seni pantomim, tiga grup yakni Kulonprogo, Bantul dan Jogja. Ini sebagai awal karena selama ini pantomim vakum dan tidak pernah tampil di TBY dan tahun ini kami mulai lagi memfasilitasi,” jelas dia, Minggu (15/5/2022) malam.
Baca juga: Ngobrol Dengan Mbah Prapto Suryodarmo Tentang Meditasi Gerak Dan Arsitektur Tubuh
Budi menjelaskan, tiga daerah itu akan dijadikan proyek percontohan untuk mendapatkan gambaran dan peta pantomim di wilayah DIY. Pihaknya mengakui bahwa perkembangan pantomim juga eksis di dua kabupaten lain seperti Sleman dan Gunungkidul, hanya saja untuk tahap awal tiga daerah tersebut yang dipilih.
“Tiga daerah ini akan coba kami lihat dulu bagaimana peta pantomim yang selama ini ada di DIY. Saya berharap ini bisa jadi pemicu dan menginspirasi para pelaku pantomim lainnya di DIY yang tujuannya adalah pemerataan pelaku seni yang ada di Jogja serta ada imbas yang signifikan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Tercatat 234 Kegiatan Seni Batal, Pelaku Budaya Coba Transformasi Kegiatan Budaya
Menurut Budi, pentas seni pantomim agak sedikit berbeda dengan kegiatan seni dan budaya lainnya. Pertunjukan yang masih punya benang merah dengan teater ini hanya memerlukan bahasa tubuh, mimik dan gerak tanpa suara dengan sarana prasarana pendukung yang minim.
“Dengan harapan itulah saya ingin agar penyelenggaran pantomim ini bisa hidup dan berkembang kembali. Sebab seni pantomim di Jogja sempat jadi barometer nasional. Banyak tokoh pantomim di Jogja yang tampil secara nasional,” ungkapnya.
Penyelenggaraan pentas seni dilakukan dengan merekam video pertunjukan yang dilakukan di concert hall TBY. Tiga sanggar pantomim dari Kulonprogo, Bantul dan Jogja secara bergantian menampilkan kreativitasnya. Satu sanggar terdiri dari belasan personel dengan waktu tampil dibatasi sebanyak 20-30 menit.
“Pelaksanaan perekaman video tetap dengan disiplin protokol kesehatan. Nanti akan diunggah di channel YouTube Taman Budaya Yogyakarta, Humas Jogja dan Taste of Jogja. Dengan harapan audiens yang tidak bisa melihat secara langsung pentas seni ini bisa menyaksikan melalui kanal YouTube,” jelas Budi.
Koordinator Lapangan Pentas Seni Pantomim TBY, Broto Wijayanto mengatakan, dalam gelaran seni pantomim itu pihaknya mengangkat tema Ing Ngarsa Sung Tuladha. Ada tiga penampil yang akan beraksi dengan mengangkat berbagai sudut pandang sesuai dengan tema besar yang dipilih.
Dia menjelaskan, tema ini menceritakan soal pemimpin yang mesti menjadi suri tauladan bagi yang dipimpinnya. Bahwa kehidupan bersama mestinya selalu terus dirawat dan dijaga. Agar masalah sosial yang selama ini muncul, baik yang buruk maupun baik itu sendiri tak luput dan membutuhkan peran seorang pemimpin sebagai figur contoh dalam pemecahan masalah.
“Tiga sanggar yang tampil yakni Semut dan Belalang oleh Jopermime (Bantul) dengan animal mime, Kyai Sabuk Janur oleh Heckamime (Kulonprogo) dengan tradisinal mime, dan Angin Malam oleh Arkamime (Jogja) dengan kontemporer mime,” jelasnya.
Broto menyebut, TBY dan Rumah Pantomim Yogyakarta sempat menyelenggarakan Festival Pantomim DOKUMIME yang kerap hadir setiap tahun. Namun karena pandemi COVID-19 penyelenggarannya sempat terhenti. Melihat antusiasme masyarakat untuk menyaksikan gelaran pantomim TBY dan Rumah Pantomim Yogyakarta kembali menghadirkan pentas pantomim untuk memuaskan kerinduan para penonton.
“Atas dasar inilah TBY bekerja sama dengan Rumah Pantomim Yogyakarta mencoba mengupayakan kembali sebuah program untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut meski di tengah Pandemi yang belum begitu stabil,” ungkap Broto. (den)