The most common IP version assigned by ISPs.
Bernas.id – Beberapa waktu lalu sempat viral sebuah penemuan alat pengubah air menjadi bahan bakar. Alat tersebut ditemukan oleh warga bernama Aryanto Misel, yang berasal dari Lemahabang, Cirebon, Jawa Barat.
Misel, begitu sapaan akrabnya, juga mengunggah temuanya tersebut dalam akun instagram pribadinya. Dilansir oleh tim Bernas dari Instagram milik Aryanto Misel, pria 67 tahun tersebut menamai alat buatannya dengan nama Nikuba. Nikuba sendiri berasal dari kata “Niki Banyu”, yang dalam bahasa Jawa bermakna ini air.
“Nikuba Zero Emisi untuk menjalankan motor 100% tanpa BBM Akselerasi jauh lebih bertenaga dibandingkan BBM,” tulis misel dalam unggahan akun instagramnya.
Yah, alat buatan Misel ini diklaim bisa mengubah air menjadi energi mesin dalam (Internal Combustion Engine, ICE) di mobil atau motor. Sebenarnya, bisakah air menjadi bahan bakar?
Fakta tentang air sebagai bahan bakar
Melansir laman School of Engineering, menggunakan air untuk menggerakkan mobil atau motor dianggap sebagai mimpi belaka. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bahwa . air tidak dapat “terbakar” seperti bahan bakar (fosil) tradisional. Namun, masih ada cara untuk mengekstraksi energi air.
Molekul air mengandung tiga atom, yakni atom oksigen dan dua atom hidrogen, yang terikat bersama seperti magnet. Menurut Wai Cheng, seorang profesor teknik mesin dan direktur Lab Otomotif Sloan, memutuskan ikatan tersebut akan membutuhkan lebih banyak energi.
Katakanlah Anda ingin membuat sebuah mobil. Hal itu akan membutuhkan peralatan untuk memisahkan molekul air dan memisahkan oksigen dan hidrogennya.
Maka dari itu, kita perlu mengisolasi masing-masing item di tangki terpisah sehingga kita membutuhkan sistem pembakaran yang dapat mencampur dan menyalakannya, atau sel bahan bakar yang dapat menggabungkannya kembali untuk menghasilkan listrik. Energi yang dilepaskan kemudian bisa menggerakkan piston atau menjalankan motor dan menggerakkan mobil.
Namun, molekul air sangat stabil sehingga dibutuhkan energi besar untuk memisahkan atom, proses ini sebenarnya menyerap energi alih-alih memberikan energi. Selain itu, hidrogen sangat mudah terbakar sehingga bisa memicu ledakan.
Baca juga: Konsumsi Bahan Bakar Pesawat Menurun, Penurunan Tertinggi Terjadi Di Adisutjipto
Pro kontra air sebagai bahan bakar
Melansir laman Scientific American, mengubah air sebagai bahan bakar sebenarnya bukan hal yang efisien.
Dr. Fabio Chiara, ilmuwan peneliti dalam pembakaran alternatif di Center for Automotive Research di Ohio State University juga mengatakan bahwa menghasilkan hidrogen membutuhkan lebih banyak energi daripada energi yang dapat disuplai oleh hidrogen itu sendiri.
Selain itu, kata Chiara, jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kendaraan “akan jauh lebih besar. Menggunakan air sebagai bahan bakar juga meningkatkan risiko keamanan karena hidrogen adalah unsur kimia yang mudah meledak.
Meskipun hidrogen mudah terbakar dan dapat menggerakkan mesin pembakaran internal, menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan hanya akan membuang energi.
Meskipun banyak menuai pro dan kontra, Nikuba pengubah air menjadi bahan bakar misel dinyatakan telah lulus uji coba. Dalam unggahan Instagram, Nikuba buatan Misel telah diuji di jalan Tanjakan di Cililin, Bandung, oleh Anggota TNI Kodam Siliwangi, dengan 1 cc air bisa menempuh jarak hingga 40 Km dengan tenaga super maksimal
Bahkan, alat buatan salah satu warga Cirebon telah mendapat apresiasi tinggi, salah satunya dari Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Alat tersebut juga telah dipasang pada sejumlah kendaraan dinas koramil setempat.
2 Comments
Alangkah baiknya, pihak yang masih meragukan, lakukan klarifikasi/tabayyun. Dibuktikan, dicoba, baru kemudian dianalisa. Sekalipun oleh sebagian orang hal ini dianggap mimpi, siapa tahu itu mimpi yang jadi kenyataan. Bukankah bangsa kita yang diuntungkan?