Todd Ferre Apresiasi Pemusatan Latihan Bersama Tim PSS

SLEMAN, BERNAS.ID – Gelandang PSS, Todd Ferre mengapresiasi program pemusatan latihan bagi penggawa Super Elang Jawa selama satu minggu di Kaliurang, Sleman. Pesepakbola yang terkenal lincah ini menyatakan acara outbond yang dilakoninya sangat menarik dan menambah keakraban para pemain.
“Perasaannya sangat senang dan menikmati sekali. Kegiatan hari ini sangat luar biasa dan menjadi sesuatu yang bisa membuat kita semakin kompak,” tegas pemain bernama lengkap Todd Rifaldo Albert Ferre, Minggu (29/5/2022) pagi di Ledok Sambi, Sleman.
Baca Juga Guru Bangsa Buya Syafii Tutup Usia, Ganjar Pranowo Berkisah
Menurutnya, acara outbond bagi Todd, sapaan akrabnya memiliki banyak manfaat yang ia dapatkan selain ajang sosialisai dengan teman-teman barunya di PSS. “Yang paling utama bagi saya sebagai pemain baru di PSS yakni bisa mengenal teman-teman dengan suasana baru di pemusatan latihan serta bisa saling mengerti. Akhirnya kekompakan bisa kita dapatkan,” tuturnya.
Kembali bermain sepakbola selepas hukuman yang telah dijalani, Todd merasa ini adalah sebuah berkah dari Tuhan yang patut disyukuri.
“Saya sangat senang dan bersyukur kepada Tuhan usai menjalani sanksi beberapa bulan akhirnya bisa kembali bermain. Sekali lagi saya sangat bersyukur dengan karunia Tuhan kepada saya,” imbuhnya.
Baca Juga Militer Rusia Latihan Tembak Rudal Nuklir
Sebelumnya, Boaz Solossa salah satu juru gedor terbaik yang dimiliki Indonesia memilih PSS Sleman menjadi ajang perjalanan karir sepakbolanya.
“Bergabung dengan PSS adalah tantangan yang kedua, tahun kemarin saya bermain untuk Borneo FC. Alasan kuat saya bergabung di PSS Sleman karena faktor fanatisme dari suporternya dengan banyak koreo yang dilakukan,” ujarnya usai penandatanganan kontrak di Omah PSS, Sleman, Senin (30/5/2022) siang.
“Dengan kehadiran saya disini, mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Sleman untuk menyatukan hati agar bisa membawa PSS Sleman lebih baik lagi,” timpal Boaz.
Sebagai pemain sepak bola profesional, beban target yang diberikan kepadanya adalah hal wajar. Ia pun sangat paham melihat hal ini. Apalagi fanatisme dan kecintaan suporter kepada PSS sangatlah tinggi. itulah yang menjadi motivasi besarnya membawa PSS menjadi lebih baik lagi.
“Yang pasti seluruh masyarakat tahu, musim kemarin PSS hampir masuk ke jurang degradasi, puji Tuhan PSS bisa bertahan di Liga 1 karena dukungan fanatik yang sangat besar dari suporter yang luar biasa. Saya melihat sendiri kemana-mana PSS pergi mereka selalu setia mendampingi. Itu yang membuat kami semua pemain termotivasi lebih untuk membawa PSS menjadi lebih baik,” ujarnya.
Pria kelahiran Sorong, 36 tahun yang lalu ini memohon doa restu dan dukungan kepada suporter dan masyarakat Sleman kepada PSS dalam berkiprah di kompetisi mendatang.
“Kita mengabungkan semua aspek di PSS, dari pelatih, pemain, dan manajemen sepakat harus memberikan pertandingan yang terbaik untuk suporter dan masyarakat Sleman,” pungkasnya. (jat)