Berita Nasional Terpercaya

Sekolah Lansia Pertama di Indonesia Diluncurkan di Wonosobo

0

WONOSOBO, BERNAS.ID – Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyelenggarakan Peringatan Hari Lansia Nasional 2022 dengan menghadirkan 250 orang lansia, di Pendopo Bupati Wonosobo, Kamis (2/6/2022).

Hadir secara virtual, tokoh lansia nasional Titiek Puspa, yang secara simbolis mendapat kehormatan untuk meluncurkan Sekolah Lansia pertama di Indonesia yang mengintegrasikan materi Lansia Cakap Digital serta pengukuhan 30 orang lansia sebagai Duta Literasi Digital Kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Kabar Gembira Bagi Lansia, Naik Kereta Api Dapat Potongan 20%

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, mengapresiasi kerja sama dengan Mafindo atas kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi para lansia, supaya mereka tetap produktif, dan tidak menjadi sasaran bagi pelaku cyber crime, termasuk hoaks, penipuan, dan ujaran kebencian.

“Kami menyambut baik para lansia yang dikukuhkan sebagai Duta Literasi Digital yang diharapkan menjadi garda terdepan untuk mengedukasi masyarakat dan menjaga sehatnya ekosistem informasi,” terang Afif.

Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Jawa Tengah Widwiono menjelaskan, Sekolah Lansia merupakan inisiatif gerakan Indonesia Ramah Lansia dan BKKBN untuk mewujudkan kualitas kehidupan yang baik bagi lansia.

Dikatakan Widwiono, Sekolah Lansia memberikan materi pembelajaran dengan tujuan 7 dimensi lansia tangguh meliputi spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional, vokasional, dan lingkungan.

“Tujuh dimensi tersebut juga menjadi indikator lansia yang sehat secara fisik, sosial, mental, mandiri, aktif, dan produktif,” sebut Widwiono.

Menurut dia, terbukanya kesempatan menyertakan materi literasi digital bagi lansia tidak lepas dari fakta bahwa lansia tergolong dalam kelompok rentan digital.

Sebagai kelompok rentan digital, lanjutnya, lansia kerap menjadi sasaran penipuan digital, terpengaruh hoaks, juga terprovokasi oleh hasutan kebencian.

Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho memaparkan, studi menunjukkan isu tersebut diakibatkan lemahnya literasi digital di kalangan lansia.

“Jalan keluarnya adalah menanamkan kecakapan literasi digital di antara mereka, serta menciptakan support system untuk membantu lansia mengecek hoaks, memanfaatkan aplikasi digital, dan menghindari penipuan digital,” tutur Septiaji.

Baca juga: Begini Cara Warga Wirogunan Jogja Memuliakan Lansia

Studi yang dimaksud dilaksanakan oleh Program Tular Nalar Mafindo bekerjasama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Prodi Komunikasi Universitas Gajah Mada (UGM) pada Februari – Maret 2022.

Sementara itu, via percakapan daring, Titiek Puspa mengimbau para lansia agar menjaga kesehatan dan kebugaran, serta melek digital.

“Teliti, sabar, jangan mudah marah kalau bertemu dengan informasi di dunia digital. Kalau beritanya baik, catat dan masukkan dalam ingatan. Jangan pikiran ditambahi dengan pertengkaran yang sering muncul di media sosial,” pesan Titiek. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.