Berita Nasional Terpercaya

Media Diminta Hati-Hati Dalam Memberitakan Kasus Narkoba

1

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Yogyakarta, Ig Tri Hastono menyampaikan, penyalahgunaan narkotika sebagai kejahatan yang luar biasa. Putaran omzetnya luar biasa, dan menyentuh banyak kalangan. Ekspos berlebihan di media massa pun lalu menstigma Jogja sedemikian buruk, termasuk dalam kasus narkoba.

Akibatnya, tingkat kepercayaan publik terhadap Jogja sebagai kota pendidikan itu berkurang. Akibatnya sektor ekonomi di Jogja pun menerima imbasnya.

“Teman-teman media harus bisa menyelaraskan kondisi. Narkoba ini di kota manapun ada,” kata dia dalam Workshop Penguatan Kapasitas kepada Insan Media untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba, Rabu, 29 Juni 2022.

Ia meminta media untuk menjaga marwah Jogja sebagai Kota Pendidikan. Tidak hanya mengekspos kasus penyalahgunaan, namun membahas juga upaya perlawanan terhadap narkoba. Sehingga orang tua dari daerah manapun tidak ragu menyekolahkan anaknya di Jogja.

“Ini yang menjadi PR kita,” kata Tri.

Baca juga: Begini Strategi Pemkot Jogja Berantas Narkoba

Media pun dimintanya objektif dalam membahas perihal legalisasi ganja. Ia yakin ganja memiliki sisi positif untuk kesehatan, namun saat ini ganja masih terlarang secara undang-undang.

“Ini harus benar-benar clear, teman-teman media mengemasnya pada masyarakat. Jangan yang kenceng nanti wacana legalisasi ganja,” kata dia.

Baca juga: Kecamatan Umbulharjo Dan Gedongtengen Paling Rawan Narkoba

Kepala Puskesmas Gedongtengen, Tri Kusumo Bawono, yang menjadi pembicara lain di acara ini menjelaskan, ada berbagai jenis narkotika yang adiktif, yang merusak mental penggunanya. Ketika orang memakai narkotika bertahun-tahun dan kecanduan, bakal terjadi gangguan interaksi sosial.

“Tren terkini ganja yang paling banyak [digunakan],” katanya. (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.