Sekda Sleman: Penerapan Aplikasi untuk Beli BBM Bersubsidi Menyulitkan

SLEMAN, BERNAS.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Hardo Kiswoyo menganggap pembelian BBM bersubsidi memakai aplikasi MyPertamina menyulitkan masyarakat. Menurutnya, dampaknya nanti akan mempengaruhi lalu-lintas ekonomi barang dan orang.
Hardo pun meminta agar pembelian BBM Bersubsidi dengan cara yang biasa dilakukan. “Seperti yang lalu-lalu saja tidak usah ada semacam pakai MyPertamina. Itu kan menyulitkan,” tuturnya, Jumat (1/6).
“Pertama, wilayah kita (Sleman-red) belum tentu sinyal baik, apa suruh menuntun motor atau mobilnya yang kehabisan BBM,” imbuhnya.
Baca Juga Pemda DIY Diminta Bertanggung Jawab Kelola Sampah Secara Profesional
Ia pun menyinggung negara Srilanka saat ini sudah ada keterbatasan BBM sehingga memang perlu menyikapi dan berpikir, tapi jika ingin membatasi pembelian BBM Bersubsidi, mencari pilihan yang bisa diterapkan di masyarakat. “Berharap ke pemerintah pusat melalui Pertamina kalau bikin pembatasan yang bisa diterapkan ke masyarakat. Ini kan menyangkut ekonomi, lalu-lintas barang dan orang,” ujarnya.
“HP yang dipunyai masyarakat pun bermacam-macam. Mudah-mudahan rakor yang dilakukan hari ini menghasilkan sesuai keinginan masyarakat,” tambahnya.
SBM Rayon II Yogyakarta Pertamina Patra Niaga, William Handoko mengatakan kedatangannya ke Pemerintah Kabupaten Sleman masih tahap sosialisasi dan komunikasi ke forkompimda dan dinas terkait.
“Saat ini tahapan pendaftaran transaksi untuk menggunakan aplikasi Mypertamina, 1 Juli mulai pendaftaran,” ucapnya.
Baca Juga Mendagri Ajak Seluruh Daerah Kelola Sampah Dengan Baik
Ia mengatakan Kota Yogyakarta dahulu untuk memulai penerapan aplikasi MyPertamina tanggal 1 Agustus 2022. Untuk Sleman akan menyusul tahap periode selanjutnya. “Nantinya barcode akan dipakai untuk bertransaksi dan pembayaran juga bisa tunai karena barcode menandakan identitas kendaraan yang diisi pertalite,” ujarnya.
Ia pun mengatakan nantinya penerapan aplikasi MyPertamina akan diterapkan di semua SPBU baik pemerintah dan swasta.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Budiharjo mengatakan masyarakat nanti bisa mendaftar di Aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan barcode. Ia mengungkapkan tak perlu khawatir terkait jaringan internet.
“Daftar aplikasi, lalu mendapat QR Code langsung bisa ditempel di mobil. Bisa diketahui apakah tepat sasaran belum terkait BBM subsidi,” tuturnya.
Budiharjo pun berencana akan melakukan sosialisasi aplikasi MyPertamina ke Kapanewon. Ia menyebut aplikasi MyPertamina ini akan menyasar mobil dan motor CC besar karena tidak mungkin punya mobil tidak punya HP bagus. (jat)