Beredar Pesan Larangan Bikin Sate karena Wabah PMK, Begini Kata IDI

JAKARTA, BERNAS.ID – Pesan berantai berisi larangan memasak sate daging kurban karena wabah penyakit kuku dan mulut (PMK) beredar luas di aplikasi WhatsApp.
Bahkan larangan tersebut diklaim berasal dari hasil rapat dinas kesehatan.
Dibandingkan memasak sate, pesan tersebut mengimbau warga untuk memilih masakan yang direbus lebih dari 30 menit.
Ini dilakukan guna mencegah terjadinya penularan wabah PMK dari hewan ke manusia.
Baca juga: Habis Berkurban, Sate Ayam Masih Diminati
Berikut isi pesannya:
Rapat di Dinkes kemarin ada titipan pesan himbauan buat masyarakat untuk perolehan daging qurban agar tidak dimasak sate, baiknya dimasak yang menggunakan perebusan lebih dari 30 menit.
Mencegah penyakit mulut dan kuku yang menyerang pada hewan ternak, meskipun telah dilakukan pemeriksaan pada hewan tersebut sebelum dipasarkan.
Berkaca pada kasus penyakit SARS dan MERS yang sangat berbahaya yang disebabkan virus yang bersifat zoonosis yaitu ditularkan dari hewan ke manusia. Harus berhati-hati dan jangan sampai terjadi lagi.
Pencegahan lebih baik dari pengobatan
Baca juga: Kisah Budi Seputro, Dari Angkringan Hingga Sukses Kembangkan Sate Ratu Yang Dikenal 85 Negara
Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Zubairi Djoerban membantah isi pesan berantai tersebut.
Ia menjelaskan, potensi penularan PMK dari hewan ke manusia sangat kecil.
“Ini pun sebagian kecil terjadinya juga karena cara memasaknya kurang tepat. Namun walau cara masaknya kurang tepat juga tetap rendah,” kata Zubairi, Sabtu (9/7/2022).
Untuk itu, Zubairi menyebut larangan memasak sate saat Idul Adha kali ini tidak bisa dibenarkan.
Bahkan, pemerintah Inggris secara resmi mengatakan bahwa PMK tidak memengaruhi manusia. (den)