Berita Nasional Terpercaya

Menkeu Kanada Sebut Kehadiran Rusia Tak Masuk Akal

0

KANADA, BERNAS.ID – Kehadiran Rusia dalam pertemuan para menteri keuangan G20 dianggap tidak masuk akal karena bayang-bayang Rusia yang perang dengan Ukraina. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland saat konferensi pers di Bali melalui sambungan telepon.

Dalam pertemuan itu, delegasi Rusia dipimpin Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov. Sementara itu, Menkeu Rusia Anton Siluanov berpartisipasi dalam rapat secara virtual saat Yellen berbicara.

Baca Juga Militer Rusia Latihan Tembak Rudal Nuklir

Diketahui, pertemuan para menteri keuangan negara G20 selama dua hari di Bali, berbicara mencari solusi untuk krisis pangan dan energi sembari menuduh teknokrat Rusia memperburuk masalah. Namun, para peserta pun gagal mengeluarkan pernyataan akhir.

Freeland mengatakan Pemerintahnya memprotes pertemuan itu karena tidak ingin Rusia berada di forum G20. Freeland saat menjabat sebagai wakil Perdana Menteri Kanada dan keturunan Ukraina. “Kehadiran Rusia dalam pertemuan ini seperti mengundang pelaku pembakaran ke pertemuan petugas pemadam kebakaran,”ujarnya.

“Itu karena Rusia secara langsung dan satu-satunya bertanggung jawab atas invasi ilegal ke Ukraina, dan konsekuensi ekonominya dirasakan oleh kita semua,”imbuh Freeland.

Baca Juga Penembakan Dan Ledakan Bom Mewarnai Pilpres Filipina

Freeland secara jelas dan eksplisit menyebut partisipasi Rusia tidak pantas dan tidak masuk akal. Ia berpendapat teknokrat Rusia yang bekerja untuk mendanai perang sama-sama terlibat dalam kejahatan perang seperti para jenderal di lapangan yang menyerang Ukraina.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, mengutuk delegasi Rusia habis-habisan karena tetap mendukung Presiden Vladimir Putin meski telah melancarkan invasi ke Ukraina dan membuat perekonomian global memburuk. Kecaman itu ia utarakan saat berbicara dalam sesi pembukaan pertemuan menkeu dan gubernur bank sentral negara G20 di Bali, Kamis (15/7).

Negara Barat, terutama AS, terus mendesak Rusia agar dilarang ikut pertemuan G20 tahun ini yang digelar Indonesia sebagai penolakan keras atas invasinya ke Ukraina pada Februari lalu. Namun, Indonesia sebagai Presiden G20 bersikap netral dengan mengundang seluruh anggota termasuk Rusia. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.