Berita Nasional Terpercaya

Taiwan Gelar Simulasi Perang untuk Perkuat Pertahanan

0

TAIWAN, BERNAS.ID – Taiwan melakukan simulasi perang dengan mensterilkan jalanan kota dan melarang seluruh warga keluar rumah di sejumlah daerah sekitar tempat latihan militer, Senin (25/7). Simulasi perang dilakukan, terutama antisipasi serangan udara China.Tanda sirene yang dibunyikan pukul 13.30 waktu setempat memulai latihan perang.

Konflik antara Taiwan-China sendiri sudah berlangsung lama. China berkali-kali mengirimkan pesawat tempurnya ke zona udara Taiwan.

Baca Juga Militer Rusia Latihan Tembak Rudal Nuklir

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen turut mengimbau warga agar tidak panik saat latihan berlangsung. Ia juga meyakinkan warganya untuk memperkuat kapasitas pertahanan merupakan prioritas utamanya.

“Saat setiap warga menerima pesan teks, jangan panik. Masyarakat, tolong evakuasi sesuai petunjuk,” kata Tsai dalam pernyataan Facebook pada Senin (25/7).

Kantor berita Reuters melaporkan latihan ini membuat sejumlah kota dan desa di utara Taiwan ditutup dan steril selama 30 menit. Pesan berbunyi “peringatan rudal” juga dikirimkan Pemerintah Taiwan ke seluruh warga lewat pesan teks agar masyarakat mengungsi ke tempat aman.Pemadam kebakaran juga berlatih memadamkan api yang timbul imbas serangan rudal.

Dilaporkan beberapa toko dan restoran diarahkan menutup jendela dan mematikan lampu. Tindakan itu dilakukan agar pertokoan itu tak menjadi sasaran serangan saat malam hari. Sedangkan, pihak kepolisian mengarahkan berbagai kendaraan untuk menepi dan pejalan kaki diminta mencari perlindungan.

Selanjutnya, sirene dimatikan setelah 30 menit untuk menandai latihan telah usai.

Baca Juga Mendagri Ajak Seluruh Daerah Kelola Sampah Dengan Baik

Wali Kota Taipei, Ko Wen-je mengatakan pentingnya simulasi untuk menghadapi perang yang sesungguhnya. “Penting untuk bersiap menghadapi perang,” tuturnya setelah latihan perang ini dilangsungkan.

“Pesawat militer China seringkali menyusahkan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, dan pecahnya perang Rusia-Ukraina pada Februari, ini mengingatkan kita bahwa kita harus waspada kala waktu damai,” imbuhnya.

Taiwan sendiri telah meningkatkan level kewaspadaan setelah terjadi perang Rusia-Ukraina. China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah yang ingin memerdekakan diri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Taipei berupaya terus mendekatkan diri ke sejumlah negara Barat, terutama Amerika Serikat untuk mendapatkan dukungan. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.