Sri Sultan Sebut Ruang Dialog Budaya Kekuatan Pemersatu Bangsa

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Ruang dialog budaya dan ruang publik kebudayaan menjadi semakin penting kehadiran di Indonesia. Sebab, Republik ini merupakan negara dengan keanekaragaman agama, etnik dan budaya yang paling kaya di dunia, membuat masyarakatnya plural.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dengan latar sosial seperti Indonesia, dialog publik dan kehadiran ruang publik menjadi sangat diperlukan untuk membangun sebuah dialog lintas perbedaan.
“Jika ruang publik dimaknai sebagai bejana, yang di dalamnya aneka kelompok sosial mengomunikasikan dan mewujudkan ragam kepentingannya, maka dalam rentang waktu tertentu, akan mengkristal dan mewujud satu entitas yang plural dan multikultural,” tuturnya dalam orasi PPSMB UGM di Lapangan Pancasila, Senin (1/8).
Baca Juga Suporter Solo Rusuh Di Jogja, Begini Kata Sultan
Lanjut tambahnya, dengan menyelenggarakan dialog publik dan membangun ruang-ruang publik, pada gilirannya akan memperkaya semangat ke-Indonesiaan kita. Semangat ke-Indonesiaan sendiri jika dilihat dari kaca mata daerah, selaras dengan semangat otonomi, yaitu untuk membangun kesejahteraan masyarakat berdasarkan aneka potensi yang dimiliki.
Sri Sultan mengatakan ruang-ruang sosial, sejauh ia mampu menampung beragam entitas sosial dengan keragaman interes maka akan bisa dikategorikan sebagai ruang publik. Ruang publik bisa mewujud secara abstrak seperti media massa dan internet, bisa juga material seperti tata kota, ruang-ruang diskusi, dan seterusnya.
Menurut Sri Sultan, akan bagus jika para penggerak ruang publik yang multikultural serta lintas golongan dan lintas keyakinan dapat mengembangkan ide membuat ruang publik di kampung-kampung. Sebab, kampung, termasuk gang-gangnya, sejatinya juga merupakan ruang publik yang dapat digunakan bersama untuk berbagai keperluan atau kegiatan.
“Karena secara alami gang tidak hanya berfungsi sebagai ruang sirkulasi, tetapi juga mendukung secara positif kehidupan sosial kampung sebagai simpul interaksi antarwarga. Apalagi sebenarnya keberadaan kampung dapat menjaga keseimbangan kekuatan fisik dan sosial budaya kota,” beber Sri Sultan.
Baca Juga Sri Sultan Ikut Beri Masukan Jogja Planning Gallery
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menyebut UGM merupakan kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam pengabdiannya. Melalui momentum PPSMB UGM ini, para Gajah Mada Muda ini bisa mengembangkan kecerdasan berpikir kritis, analitik dan solutif, serta menjadi pribadi berkarakter.
Ova pun berpesan agar para mahasiswa baru UGM mau terus belajar perkuat kapasitas dan potensi diri selama menempuh pendidikan di UGM. Karena bekal ilmu yang diperoleh nantinya merupakan bentuk pertanggungjawaban di kehidupan sosial mereka di masa akan datang.
“Jadikan kampus sebagai tempat pengembangan kehidupan intelektual kalian untuk berproses dalam perubahan,” tukasnya. (jat)
[…] Baca juga: Sri Sultan Sebut Ruang Dialog Budaya Kekuatan Pemersatu Bangsa […]