Sri Sultan Ingin Industri Fashion DIY Masuk Market Internasional

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Jogja Fashion Week (JFW) 2022 di Jogja Expo Center (JEC) memamerkan ratusan produk industri fashion dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan mengangkat tema “Karya Wastra Bhinneka”. Ada 79 Desainer yang terlibat dengan beragam karya rancangannya.
JFW 2022 sendiri bertujuan untuk mendorong berkembangnya sektor industri kreatif produk fashion dan desainnya. JFW digelar dari tanggal 26-30 Agustus 2022. Kurang lebih ada 100 stand yang diikuti oleh 100 Industri Kecil Menengah (IKM) Fashion.
Baca Juga Sri Sultan Ikut Beri Masukan Jogja Planning Gallery
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan industri fashion di Yogyakarta mampu menjadi kekuatan baru yang mampu memberi kontribusi bagi perekonomian DIY. Bahkan, JFW 2022 telah memberikan nilai berbeda daripada tahun-tahun lalu.
“Fashion di DIY mampu membuka lapangan kerja baru sehingga perlu dimaksimalkan lagi agar kontribusinya bisa lebih besar,” tuturnya, Jumat (26/8).
Di tengah pandemi Covid-19, Sri Sultan menyebut Pemerintah Daerah terus berusaha mengonsolidasikan potensi di Jogja agar tetap tumbuh. “Yang terjadi, Jogja tetap tumbuh,” katanya.
Menurut Sultan HB X, ada banyak produk budaya di DIY, bahkan tidak menyangka produk UMKM diminta untuk mengisi Bandara YIA. Bahkan, saat ini, ada 208 ribu lebih para UMKM seluruh Indonesia yang memanfaatkan aplikasi Sibakul.
Baca Juga Presiden Taiwan Tegaskan Rakyatnya Tak Takut China
Untuk itu, Sri Sultan menyampaikan saat ini Pemda DIY terus mencoba mengkonsolidasikan fashion batik ataupun nonbatik seperti sepatu, tas dan lain sebagainya ke arah industri yang lebih besar lagi.
“Maka kami memberanikan diri membeli eks hotel mutiara. Eks Hotel Mutiara ini akan diisi oleh pengusaha kecil dan menengah dari DIY. Harapannya 2024, sudah siap fashion di sana,” ucapnya.
Sultan HB X menceritakan pada bulan Maret 2023, Pemda DIY akan melakukan penandatanganan kerjasama dengan Negara Victoria. Sultan pun berharap fashion nanti bisa masuk agar para pelaku fashion bisa belajar manajemen dan marketing dengan orientasi ekspor. “Kami berharap UMKM memiliki orientasi lebih internasional,” ujar.
Namun, Sultan mengatakan nantinya semua produk fashion harus melalui kurasi terlebih dahulu agar produk dihasilkan mampu mencapai standar produk nasional dan internasional. “Nantinya industri fashion memasuki market internasional,” tukasnya. (jat)
[…] Baca Juga : Sri Sultan Ingin Industri Fashion DIY Masuk Market Internasional […]