Melikan, Desa Wisata di Gunungkidul Menyajikan Wisata Budaya dengan Gaya Beda

GUNUNGKIDUL, BERNAS.ID – Wisata desa tidak identik dengan gunung dan hutan. Melainkan juga suasana dan adat kehidupan sehari warga sehari-hari di desa. Itulah yang disebut sebagai Wisata Budaya dan jenis wisata itulah yang sedang dikembangkan Desa (Baca: Kalurahan) Melikan, Rongkop, Gunungkidul, Yogyakarta. Tak tanggung-tanggung, Melikan bahkan mendirikan rumah budayanya sendiri, sebuah komplek seluas tiga hektar sebagai pusat kegiatan budaya warga dari kelompok yang berbeda-beda.
Terletak di pinggir Jalur Selatan nan indah yang kini sedang digenjot di Gunungkidul, Melikan adalah desa dengan kekuatan budaya yang unik sekaligus menakjubkan. Desa yang hampir berbatasan dengan Kabupaten Pacitan ini memiliki beragam kelompok budaya termasuk kelompok sistem kepercayaan yang selama ratusan tahun hidup damai sejahtera dalam satu lingkup desa.
Selama ratusan tahun pula kelompok-kelompok ini menjalankan aktivitas budayanya dengan damai dan sentausa meski di sekeliling mereka hidup pula kelompok budaya yang lain. Melikan adalah laboratorium hidup mengenai toleransi yang luar biasa. Konsep hidup Bhinekka Tunggal Ika terwujud nyata di desa ini.
Hebatnya lagi, Pemerintah Kalurahan Melikan juga memiliki kesadaran yang juga luar biasa untuk menjaga keragaman yang hidup dalam masyarakatnya. Sebagai penghargaan atas nilai penting kebudayaan itulah Pemerintah Kalurahan Melikan baru-baru ini meresmikan komplek bangunan yang diberi nama Banglipuran.
“ Kami membangun tempat ini sebagai pusat kebudayaan warga desa kami dalam menjalankan aneka aktivitas sosial dan budaya. Ke depan, kami ingin komplek ini menjadi situs wisata budaya yang akan mengajarkan luhurnya nilai-nilai kebinekaan bagi semua orang,” ujar Kepala Kalurahan Melikan Agus Sumarno.
Berdiri di atas lahan kas desa seluas lebih dari tiga hektar, Banglipuran adalah sebuah pelataran nan luas dikelilingi bukit batu khas Gunungkidul. Terdapat beberapa bangunan di tengah hamparan tanah datar ini yakni Pendopo utama, bangunan rumah limasan dan beberapa bangunan kecil penunjang yang berfungsi sebagai dapur dan kamar mandi.
Bangunan Pendopo utama adalah bagian yang paling penting dari tempat ini. Berbentuk joglo, bangunan ini memiiki seperangkat gamelan lengkap. Ini adalah gamelan yang digunakan para pegiat seni tradisional gending dan mocopatan yang aktif berlatih di tempat ini secara rutin. Kelompok mocopatan di desa ini punya langgam yang berbeda dengan daerah lain. Syairnya jauh lebih dalam dan bermakna dengan langgam yang juga lebih berwarna. Pendopo tanpa dinding ini juga menjadi ruangan utama berbagai pertemuan penting perangkat desa dan sekaligus tempat menerima tetamu dari berbagai lembaga pemerintah dan lainnya.
Berjarak sekitar sepuluh meter lebih ke depan, sebuah bangunan berbentuk rumah limasa, juga tanpa dinding. Dua bangunan ini seperti pasangan, Si Joglo dan Limasan. Berbeda dengan Pendopo yang lebih diperuntukkan sebagai tempat pertemuan paling penting. Bangunan limasan ini bersuasana lebih santai, ada beberapa kursi kayu yang nyaman di ruangan ini. Juga ada berbagai perlengkapan pertemuan seperti puluhan kursi, meja bahkan televisi. Ini adalah tempat bertemu komunitas anak-anak muda dan modern. Sejak diresmikan beberapa bulan lalu, rumah budaya ini langsung menjelma sebagai pusat kegiatan budaya warga dan pemerintahan desa.
Di sebelah bangunan utama, berjajaran bangunan kecil yang berfungsi sebagai dapur dan kamar mandi serta gudang. Jangan kawatir, meski Melikan termasuk desa yang kekurangan air jika kemarau datang tetapi tempat ini memiliki kran yang selalu mengucurkan air setiap saat. Untuk kawasan ini, air yang mengalir nonstop adalah fasilitas yang mewah dan luar biasa.
Meski berada di kawasan yang sering dilanda kekeringan tetapi tak berarti perkampungan desa ini lantas gersang. Sebaliknya, pelataran Banglipuran dipenuhi aneka tanaman pangan, buah dan berbagai tanaman produktif lainnya. Ini adalah aneka tanaman yang dirawat dengan baik oleh warga Melikan. Jadi, selain pusat budaya, tempat ini juga menyajikan aneka pengetaguan dan contoh nyata pentingnya menjaga kekayaan alam semesta berupa tanaman yang selama ini menghupi manusia.
Di sela tetanaman ini, dibangun kolam-kolam ikan berukuran kecil. Ikan-ikan berenang-renang di sana, di sela tanaman yang mengelilinginya. Anda bisa menikmati keindahan taman ini ditemani semilir angin yang tak henti berhembus.
Agus Sumarno menyatakan, baru-baru ini Melikan mendapatkan predikat sebagai Desa Wisata dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Ini adalah anugerah bagi desa yang memiliki keinginan kuat menjadi Desa Wisata dengan memanfaatkan potensinya. “ banglipuran adalah salahsatu langkah kami menuju Desa Wisata Budaya di Gunungkidul. Tetapi kami berbeda dengan Desa Wisata lain yang selama ini sudah dikenal masyarakat wisata. Kami menyajikan budaya dan perikehidupan desa,” kata Agus.
Melikan tidak memiliki suasana hutan seperti umumnya obyek wisata desa di kawasan Gunungkidul dan Bantul timur, juga tidak memiliki pantai nan indah seperti yang diandalkan sebagian desa di pesisir selatan kabupaten ini. Tapi jangan salah, desa ini dikepung hamparan perbukitan yang menciptakan pemandangan sangat indah.
“ Kami mengandalkan budaya dan adat kehidupan warga desa kami sebagai daya tarik wisata. Ya, kami fokus pada Wisata Budaya. Jadi kalau Anda ingin melihat suasana asli desa Gunungkidul dengan berbagai aktivitas tradisionalnya, Melikan salahsatu jawabnya,” ujar Agus.
Salahsatu paket wisata yang ditawarkan Melikan ke depan adalah, wisatawan bisa tinggal di desa ini selama yang diinginkan. Wisatawan tinggal memilih beberapa Homestay yang tersebar di berbagai pedukuhan. Selama tinggal di sini, para wisatawan akan dikenalkan dan dilibatkan dalam beragam aktivitas warga desa. Selama itu pula wisatawan akan mendapatkan aneka sajian khas desa mulai dari menu makanan hingga menikmati keunikan berbagai berbagai kegiatan seni budaya.
Jangan kawatir, meski ‘stay’ alias menginap di tempat ini tetapi wisatawan tetap bisa melancong ke berbagai tempat di Yogyakarta karena tim pengelola wisata telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk memanjakan wisatawan selama tinggal di desa ini. Jangan kawatir, selama tinggal di sini, Anda tetap akan bisa menjalankan aktivitas pekerjaan Anda melalui internet. Ini memang paket wisata yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin menikmati indahnya kehidupan desa sekaligus tetap bekerja.(adji)