Protes Kenaikan Harga BBM, Aktivis di Jogja Surati Megawati dan Iwan Fals

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Aktivis di Jogja yang tergabung dalam Gerakan WNI menggugat kenaikan BBM dengan melayangkan surat ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan musisi Iwan Fals. Surat tersebut dilayangkan ke alamat rumah masing-masing melalui pos ekspres Kantor Pos Besar Jogja.
“Ini sudah kita kirimkan ke Ibu Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan, dan Bang Iwan Fals. Ekspres satu hari selesai,” kata Koordinator Gerakan WNI Menggugat, Tri Wahyu K, usai mengirimkan surat ke Megawati dan Iwan Fals, Senin (5/9/2022), di Kantor Pos Besar Jogja.
Baca juga: Megawati Tak Puas Dengan Jokowi Terkait Stunting
Ia menjelaskan, pihaknya berkirim surat ke Megawati bukan tanpa alasan. Menurutnya, saat ini yang bisa meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan kenaikan BBM hanya Megawati.
“Kita beberapa kali dalam isu-isu yang lain sudah menyurati Presiden. Kami khawatir Pak Jokowi bebal. Kami cari orang di Republik yang paling ditakuti (Jokowi) siapa? Kami ketemu namanya, siapa namanya? Ibu Megawati Soekarnoputri,” jelas Wahyu.
Ia mengungkapkan, sudah menjadi rahasia umum jika Jokowi kerap disebut sebagai petugas partai oleh Megawati. Sosok putri Sukarno itu disebutnya paling diikuti perintahnya oleh Jokowi.
“Di banyak kesempatan Jokowi disebut petugas partai. Walaupun mestinya petugas rakyat. Jadi kami cari orang yang paling ditakuti dan kata-katanya paling akan dijalankan oleh Presiden, kami temukan orangnya Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujarnya.
Sedangkan terkait Iwan Fals, kata Wahyu, sosok musisi itu pernah menjadi rujukan Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2014 silam. Bahkan, lanjutnya, Jokowi saat mengunjungi Iwan Fals menyebut lagu yang paling disukai adalah lagu Galang Rambu Anarki.
“Karena 2014 dulu, jelang situasi Pilpres 2014 Pak Joko Widodo datang ke rumah Iwan Fals. Dan waktu ditanya lagu apa yang paling disukai? Galang Rambu Anarki. Yang kita tahu liriknya adalah BBM membumbung tinggi susu tak terbeli. Ini pertanyaan kita saat menjawab media, Pak Presiden itu tahu liriknya nggak?” kata Wahyu.
Lagu tersebut oleh aktivis sempat dinyanyikan di depan Kantor Pos Besar Jogja. Diiringi dengan membawa bendera Merah Putih setengah tiang.
Wahyu mengatakan, dengan pengiriman surat tersebut, pihaknya meminta pemerintah dalam waktu 7×24 jam untuk menurunkan harga BBM.
“Jika tidak dilakukan penurunan, kami menyerukan kepada warga negara Indonesia untuk menghukum PDIP di 2024 untuk tidak memilihnya,” tegas Wahyu.
Baca juga: Suara Iwan Fals Soal Penutupan Alexis
Harga BBM Pertamina resmi mengalami kenaikan, Sabtu (3/9), mulai pukul 14.30 WIB. Pemerintah menetapkan harga baru BBM jenis solar, Pertalite, dan Pertamax.
Harga BBM jenis solar naik menjadi Rp 6.800 per liter, Pertalite naik menjadi Rp 10.000/liter, dan Pertamax naik jadi Rp 14.500/liter. (den)