SLEMAN, BERNAS.ID – Pemkab Sleman resmi meluncurkan Program Skrining Kesehatan Aktif bersama ZeroTB Yogyakarta di Kapanewon Ngemplak Sleman, Senin (5/9). Sampai saat ini, ancaman TBC masih menjadi tantangan kesehatan untuk warga Sleman, bahkan menyebabkan kematian.
Temuan kasus TBC di Sleman masih belum mencapai target seperti target Pemerintah. Data Dinas Kesehatan Sleman, tahun 2017-2019 menunjukkan angka kesakitan TBC yang terus meningkat. Pada tahun 2020-2021, temuan kasus sempat menurun karena pengaruh pandemi Covid-19 yang menghentikan kegiatan aktif untuk menemukan kasus TBC.
Baca Juga Presiden Taiwan Tegaskan Rakyatnya Tak Takut China
Realisasi penemuan kasus dan pengobatan TBC di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 baru mencapai 983 kasus, lebih rendah dari target Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 2546 kasus. Sementara itu, kasus TB kebal obat yang ditemukan pada tahun 2021 sebanyak 22 kasus, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan Program Skrining
Kesehatan Aktif bersama ZeroTB Yogyakarta merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
Sleman bersama Universitas Gadjah Mada. Ia berharap ke depannya warga Sleman semakin mengenali bahaya TBC dan mengikuti skrining kesehatan yang difasilitasi ZeroTB Yogyakarta sehingga warga yang terdeteksi TBC bisa segera diobati dan sembuh.
“Saya berharap, melalui program Zero TB Goes To Sleman ini, masyarakat benar-benar dapat memperoleh kemudahan pemeriksaan, sehingga dapat dilakukan investigasi kontak sehingga dapat mendukung eliminasi tuberculosis,” tutur Kustini.
Program Skrining TBC di seluruh wilayah Kabupaten Sleman akan memprioritaskan pada populasi dengan risiko tinggi seperti pemukiman padat, daerah dengan sanitasi buruk, serta masyarakat dengan komorbid.
Baca Juga Sleman Berambisi Juara Umum Kembali Di Porda XVI Tahun 2022
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan perlu inovasi dan strategi baru untuk bisa menjangkau populasi resiko tinggi agar program skrining aktif TBC yang diinisiasi melalui ZeroTB ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. “Kami berharap masyarakat Sleman dapat memanfaatkan skrining kesehatan gratis ini, yang seluruh pembiayaannya didukung sepenuhnya oleh program ZeroTB.”
Lanjut Cahya, nantinya skrining X-ray mobile akan menjangkau seluruh Kapanewon di Kabupaten Sleman, melalui puskesmas di wilayahnya, dengan Kapanewon Ngemplak sebagai inisiasi lokasi pertama. “Mereka hanya perlu masuk ke mobil skrining x-ray lalu difoto, dan hasilnya akan menentukan apakah perlu ditindaklanjuti dengan tes cepat molekuler,” tukasnya. (jat)