Berita Nasional Terpercaya

Menghantar Kepergian Cendekiawan Azyumardi Azra, Tokoh Islam Nusantara

0

JAKARTA, BERNAS.ID – Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggal dunia setelah sebelumnya mendapat perawatan di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia, sejak Jumat (16/9/2022).

Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini wafat pada Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Azyumardi mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setelah terkena serangan jantung di dalam pesawat yang mengantarkannya untuk kunjungan kerja ke Malaysia.

Azyumardi adalah cendekiawan muslim yang menorehkan banyak prestasi sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025. Ia baru saja dilantik memimpin Dewan Pers pada bulan Mei lalu.

Baca juga: Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra Jadi Ketua Dewan Pers Periode 2022-2025

Pada Senin (19/9/2022) malam, jenazah Azyumardi dari Malaysia tiba di rumah duka di Perumahan Puri Laras II, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Peti berbalut bendera merah putih berisikan jenazah Azyumardi dikeluarkan dari dalam ambulans. Peti diangkut ke dalam rumah duka dengan menggunakan kasur roda.

Setelah semalam disemayamkan di rumah duka, jenazah Azyumardi kemudian disalatkan di Auditorium Harun Nasution, Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Tangsel, Selasa (20/9) pagi.

Tampak sejumlah pejabat datang untuk ikut sholat jenazah. Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Kepala Staf Istana Kepresidenan Moeldoko.

“Apabila ada kesalahan, mari kita maafkan, kita doakan agar beliau masuk surga,” ujar Moeldoko sebelum menyalati jenazah Azyumardi.

“Kami mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya,” lanjut dia.

Baca juga: Azyumardi Azra Anggap Presiden Lama Jadi ‘Bebek Lumpuh’ Selepas Pilpres

Salat jenazah dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Salat jenazah dimulai sekitar pukul 06.30 hingga 07.00 WIB.

Pukul 07.30 WIB, jenazah Azyumardi kemudian diantar ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, untuk dimakamkan.

Tak lebih dari 1,5 jam, iring-iringan mobil yang membawa jenazah Azyumardi telah memasuki kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Suara sirene terdengar semakin kencang mengarah ke pintu masuk pemakaman yang dikhususkan bagi mereka yang relah berjasa kepada negara.

Kedatangan jenazah Azyumardi itu disambut sejumlah anggota TNI untuk penyerahan dalam proses pemakaman yang digelar secara militer.

Peti jenazah kemudian dibawa ke dalam TMP Kalibata menggunakan kasur roda dan mendapatkan iring-iringan disertai suara drumband TNI.

Upacara pemakaman ala militer pun berlangsung. Menko Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi inspektur upacara (irup) upacara pemakaman.

Upacara pemakaman Azyumardi juga dihadiri sejumlah tokoh, seperti mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Terlihat juga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang duduk bersebelahan dengan JK di bawah tenda putih dengan jarak tak jauh dari liang lahat tempat jenazah Azyumardi dikubur.

Semua pejabat negara yang hadir saat itu menundukan kepala ketika jenazah Azyumardi secara perlahan diturunkan ke dalam liang lahat.

Setelah jenazah dimakamkan, pejabat yang hadir kemudian menghampiri makam Azyumardi. Mereka satu per satu menaburkan bunga dan melantunkan doa.

Para pejabat yang hadir pun mengenang momen saat mereka pernah bertemu Azyumardi dalam berbagai kegiatan, sewaktu almarhum masih hidup.

“Beliau 10 tahun menjadi staf saya di Wakil Presiden. Azyumardi ikut memberikan saran, uraian atau analisa yang baik untuk kemasyarakatan, masalah sosial, masalah kegamaan,” ujar JK.

JK mengemukakan, banyak kenangan yang ia miliki selama dibantu oleh Azyumardi. Pria asal Makassar itu mengaku merasa kehilangan sosok yang dikenalnya sebagai tokoh ilmiah dan ulama yang berbakti kepada bangsa.

“Sedemikian banyaknya (kenangan). Tentu kita harapkan kita selalu mendoakan akan arwah beliau di sisi Allah SWT di tempat yang tinggi,” kata JK.

Sosok Azyumardi juga dikenal baik oleh AHY. Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni itu menyebut Azyumardi merupakan sosok pers yang berpengaruh karena tulisannya berkelas dunia.

“Saya sendiri mengenang beliau, tentunya selain juga merupakan toko pers Indonesia, tulisan-tulisannya selalu berkelas dunia,” ujar AHY.

AHY mengaku, selama mengenyam pendidikan, ia kerap kali membaca tulisan Azyumardi. Salah satu yang diingat AHY adalah tulisan soal demokrasi Islam di Indonesia.

“Tulisan beliau terutama bagaimana demokrasi Islam dan Indonesia ini bisa menjadi role model bagi negara-negara demokrasi lain di dunia,” kata AHY.

Azyumardi dan definisi Islam Nusantara

Ada kutipan menarik di Gedung Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidyatullah Jakarta tentang definisi Islam Nusantara. Kutipan tersebut berasal dari statemen Azyumardi Azra yang ditempel pihak fakultas di tembok sekitar tangga darurat tempat lalu lalang mahasiswa.

Definisi tentang Islam Nusantara dari Azyumardi Azra itu disampaikan pada tahun 2015 lalu. Statemen doktor lulusan Columbia University AS ini dilapisi bahan kaca bening yang digunakan pihak fakultas untuk mempromosikan misi FAH Menuju e-Faculty Berbasis Riset dan Berkarakter Islam Nusantara.

Berikut definisi Islam Nusantara menurut Azyumardi Azra, Guru Besar kelahiran Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat itu:

“Islam Nusantara adalah Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, dan vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya, dan agama di Indonesia. Ortodoksi Islam Nusantara (kalam Asy’ari, fiqih mazhab Syafi’i, dan tasawuf Ghazali) menumbuhkan karakter wasathiyah yang moderat dan toleran. Islam Nusantara yang kaya akan warisan Islam (Islamic Legacy) menjadi harapan renaisans peradaban Islam global.” (den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.