Berita Nasional Terpercaya

Konsil Kedokteran Indonesia Antisipasi Masuknya Dokter Asing saat MEA 2025

19

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dengan tajuk “Kesiapan KKI Menyambut Globalisasi” di Yogyakarta dari tanggal 28-30 September 2022, Kamis (29/9). Rakornas bertujuan untuk menyamakan persepsi antarpemangku kepentingan tentang potensi ancaman dan peluang terkait masuknya dokter-dokter asing tahun 2025 saat MEA.

Rakornas dibuka oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi. KKI memiliki peran strategis sebagai regulator pelayanan kedokteran.

Baca Juga Muhibah Budaya, Wujud Kerjasama DIY Dan Trenggalek

Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dr Putu Moda Arsana, Sp.PD-KEMD., FINASIM mengatakan saat ini waktu krusial bagi dunia kedokteran Indonesia jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2025. Ia menyebut saat itu, dokter dari negara ASEAN akan masuk ke Indonesia.

“Kalau 2025, dokter akan masuk semua. Kita harus punya potensi dan kompetensi yang sama. Kita akan bersaing. Kalau mereka melayani lebih baik, akan lari ke mereka,” tuturnya.

Menurut dr Putu, dokter-dokter di Indonesia harus mempunyai potensi dan kompetensi yang sama, misalnya kemampuan menggunakan alat atau cara melakukan operasi.

Kemampuan memahami pasien sebagai sesuatu yang utuh, apakah value itu kita sudah punya seperti knowledge, attitude, psikomotor, dan value. “Level krusial KKI, sangat krusial seperti lampu kuning sudah mau merah. Memperbaiki ini tidak gampang,” ucapnya.

“Hari ini sudah berdiri RS kerjasama dengan luar negeri Mayo Clinic. Namanya Bali Internasional Hospital yang beroperasi tahun 2023. Ada SDM asing di situ, masuk kawasan ekonomi khusus,” imbuhnya.

Ia pun mengajak semua pihak untuk melakukan perbaikan mutu dokter dengan standar pendidikan. Selain itu, ia juga menanyakan regulasi tentang dokter asing yang bekerja di Indonesia. “Mari bekerjasama semua untuk mempersiapkan seperti sudah siap belum regulasinya, bagaimana hukumnya karena di MEA, akan masuk praktek. Lalu, bagaimana SDM kita mampu bersaing dan kompeten, harus disiapkan,” ujarnya.

“Tidak bisa sendiri, tapi harus bersinergi dengan pihak lain,” imbuhnya.

Baca Juga Militer Rusia Latihan Tembak Rudal Nuklir

Wakil Ketua I KKI, drg Andriani, Sp.Ort, FICD mengatakan dokter yang akan masuk ke Indonesia tahun 2025, yaitu dokter spesialis dan sub spesialis. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan SDM dokter spesialis dan subspesialis.

“Kita mempersiapkan agar SDM dokter kita sesuai dengan apa yang mereka punya sehingga bisa mendampingi. Dengan alat canggih yang mereka punya, dokter kita harus bisa menyesuaikan itu,” imbuhnya.

Lanjut tambahnya, dokter kita harus bisa kolaborasi dengan dokter asing sehingga tidak hanya melihat mereka praktek, tapi transfer knowledge. “Kita bisa sederajat,” ucapnya.

Ia juga menyebut saat ini, KKI sedang merumuskan agar dokter-dokter Indonesia bisa bekerja di seluruh Tanah Air agar tidak diincar teman-teman dokter dari luar negeri. “Jadi, pemerataan dokter untuk menempati tempat yang kosong di Tanah Air agar tidak ditempati mereka karena mereka mengincar itu. Pertama dia kuasai 1 puskemas, masyarakat senang, lalu lama-lama mendirikan rumah sakit,” bebernya.

Diketahui, saat ini, ada sekitar 258 ribuan dokter di Indonesia. Untuk pertumbuhan dokter umum setiap tahunnya, sejumlah 11 ribu dokter umum dan 4.000 dokter gigi per tahun. Indonesia saat ini memiliki sekitar 48 ribu dokter spesialis dan 5 ribu dokter gigi spesialis. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.