Berita Nasional Terpercaya

18.079 Guru Ikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7

JAKARTA, BERNAS.ID – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim membuka Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7 yang diikuti 18.079 guru. Program ini merupakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan berbentuk pelatihan dan pendampingan dengan fokus pada kepemimpinan pembelajaran.

Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7 akan diselenggarakan mulai tanggal 20 Oktober-21 Desember 2022 dan akan dilanjutkan kembali pada 4 Maret-21 Juli 2023.

Baca Juga Rusia Tuduh Ukraina Racuni Pasukannya Di Zaporizhzhia

Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mereka mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah. Selain itu, setelah mengikuti kegiatan ini guru diharapkan dapat mengembangkan potensinya menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.

“Guru harus dapat menggerakkan ekosistem pendidikan di sekolah dan komunitas belajar di sekitarnya dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar bagi peserta didik,” tutur Mendikbudristek di sela-sela pembukaan, Kamis (20/10).

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan rasa bahagianya karena PGP sudah memasuki angkatan ke-7. Ia pun mengingat periode awal mengemban amanah sebagai Mendikbudristek saat mengunjungi guru-guru di berbagai pelosok daerah.

“Saya jadi ingat lagi bulan-bulan awal menjalankan amanah sebagai menteri dan saya pergi menemui guru di daerah. Saya benar-benar kagum atas semangat para guru untuk memberikan yang terbaik pada murid terlepas dari semua keterbatasan yang ada,” kata Nadiem.

Menurutnya, dedikasi seorang guru tidak perlu diragukan dan saat ini tenaga pendidik telah sampai pada kondisi dedikasi harus diimbangi dengan rasa berani. Keberanian untuk refleksi, keberanian untuk berubah ke arah yang lebih baik, keberanian untuk menjadi pemimpin perubahan.

“Itulah yang menjadi pemikiran awal saya untuk membuat pendidikan guru yang berbeda dari yang ada selama ini,” ungkapnya.

Baca Juga Israel Akan Pompa Air Laut Mediterania

Sementara itu Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani mengungkapkan pelaksanaan PGP Angkatan 7 didesain dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning selama enam bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan.

“Untuk itu, maka 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk on the job training di mana guru sebagai peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara, 20 persen kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan belajar bersama rekan sejawat dan 10 persen lainnya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama narasumber, fasilitator, dan pendamping,” kata Nunuk.

Nunuk juga menjelaskan persiapan dan koordinasi pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7 ini secara teknis telah dilakukan dan dinyatakan final. Adapun Calon Guru Penggerak Angkatan ke-7 Reguler berjumlah 17.885 orang yang berasal dari 285 kab/kota di 32 provinsi.

Jumlah ini didasarkan pada surat Pengumuman Hasil Seleksi Calon Guru Peserta Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-7, yang dikeluarkan tanggal 26 September 2022. Sementara itu, Calon Guru Penggerak Rekognisi Angkatan ke-7 akan diikuti oleh 194 orang, sehingga total calon guru penggerak yang akan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke-7 berjumlah 18.079 peserta.

“Para Calon Guru Penggerak ini tersebar mengikuti pendidikan di 11 provinsi dan akan difasilitasi oleh 3 Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) dan 8 Balai Guru Penggerak (BGP),” tukas Nunuk. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.