BERNAS.ID – Membuat resume adalah salah satu tantangan bagi para pelamar agar diterima kerja. Meski terkesan mudah, nyatanya membuat resume bisa jadi susah jika tak menerapkan langkah yang benar. Simak tips membuat resume dari para ahlinya berikut ini!
Sebelum membahas lebih dalam, sudahkah Anda tahu apa itu resume? Berdasarkan penjelasan umum, resume adalah rangkuman singkat berupa data diri yang berkaitan dengan lamaran kerja seperti pengalaman, pendidikan, daftar skill, informasi kontak, dan lain-lain.
Apa resume sama dengan CV? Tentu saja tidak. Perbedaan resume dan CV terletak pada bobot isi di dalamnya. Resume dikemas secara singkat serta cenderung satu lembar, sementara CV bisa lebih padat, lengkap, hingga mencakup portofolio. Jangan sampai salah!
Cara membuat resume yang baik dan benar bisa dibilang mudah. Sebagai solusi, Anda dapat menggunakan aplikasi pembuat resume yang menyediakan berbagai macam pilihan template dan elemen desain menarik.
Selain itu, sudah banyak juga contoh resume yang tersebar di internet dan dapat Anda ikuti dari atas sampai bawah. Namun terkadang, kita kerap mengabaikan kiat khusus yang mampu membuat resume bernilai lebih.
Dilansir dari Forbes, sejumlah ahli terdiri dari tim HRD dan CEO perusahaan merangkum tips membuat resume agar berhasil di tahap seleksi administrasi. Penasaran? Simak di bawah ini!
7 Tips Membuat Resume Berdasarkan Ahlinya
1. Inovatif dan Selektif dalam Memasukkan Informasi
Tips pertama membuat resume adalah inovatif dalam memilih bahasa. Alih-alih judul umum seperti “pekerjaan” dan “volunteer”, gunakan judul khusus yang lebih deskriptif tentang pengalaman Anda untuk mengelompokkan posisi yang sama, seperti “penelitian”, “pengalaman internasional”, “pengalaman mengajar” dan “pengalaman kepemimpinan”.
Selain itu, resume tak harus berisi semua yang pernah Anda lakukan. Hindari menulis seluruh hal tersebut, ada baiknya seleksi poin-poin penting saja. Kurasi pengalaman yang paling menangkap keterampilan dan kemampuan memecahkan masalah Anda.
2. Konsisten Berdasarkan Format
Apa pun pilihan pemformatan yang Anda buat, pertahankan konsistensi editorial dengan menggunakan format tersebut di seluruh dokumen. Misalnya, jika satu tajuk dicetak tebal, pastikan semua tajuk dicetak tebal. Begitu pula hal lain, utamakan tetap konsisten.
Pastikan pula menyertakan judul di setiap posisi di resume Anda, baik itu tempat kerja, lokasi dan rentang tanggal atau tahun pengalaman. Resume yang bebas dari kesalahan dengan pemformatan yang konsisten, menunjukkan perhatian terhadap detail dan aspek profesi.
3. Sertakan Berbagai Pengalaman
Pekerjaan berbayar bukanlah satu-satunya hal yang penting. Posisi kepemimpinan, organisasi mahasiswa, sukarelawan, magang, freelance, belajar di luar negeri, hingga bekerja paruh waktu, dapat menjadi nilai plus apalagi jika relevan dengan lowongan kerja tujuan Anda.
Pada sebuah dokumen profesional seperti resume, daftar pengalaman di berbagai bidang dan kesempatan bisa menjadi catatan positif bagi pihak perusahaan seperti HRD atau user. Cukup masukkan poin penting saja, jangan terlalu banyak agar halaman resume tetap memiliki space.
4. Bertindak Seperti Pihak Perusahaan
Berdasarkan penelitian Forbes, pihak penyeleksi kerja menghabiskan rata-rata enam detik per resume. Luangkan waktu untuk review seluruh isi resume guna memastikan semua yang ada di halaman telah relevan untuk pekerjaan yang hendak Anda lamar sekarang.
Persaingan resume kita dengan orang lain sangatlah ketat, apalagi jika lowongan tersebut diminati serta dinanti oleh khalayak luas. Maka dari itu, pastikan pihak perusahaan dapat melihat dengan jelas hubungan antara pengalaman Anda dan posisi lowongan yang dibuka.
5. Jujur dan Tidak Berlebihan
Ginger Puglia, CEO Ginger Finds, sebuah perusahaan kreatif asal New York, Amerika Serikat, memberi pandangan bahwa resume yang baik dibuat secara jujur dan tak berlebihan. Hindari memberikan penjelasan tentang etos kerja seperti “bisa bekerja sama dengan tim” atau “mampu menepati tenggat waktu”, apalagi jika Anda adalah seorang fresh graduate.
Cukup masukkan pengalaman kerja, riwayat pendidikan, serta informasi kontak saja tanpa harus memberikan embel-embel lebih. Daftar skill atau kemampuan juga tidak masalah, selama itu sesuai dan bisa dibuktikan secara akurat pada tahap seleksi kerja selanjutnya.
6. Jaga agar Tetap Seimbang secara Visual
Bentuk dan fungsi resume mesti dibuat secara proporsional. Hal ini dilakukan agar tim penyeleksi yakni pihak HRD dapat memindai dan mendapatkan gambaran umum terkait diri Anda secepat mungkin. Intinya, jaga agar tampilan resume seimbang secara visual.
Resume yang kuat memiliki keseimbangan ruang hitam dan putih. Itu berarti, Anda mesti menghindari jumlah teks yang berlebihan atau ruang kosong yang sangat banyak.
Selanjutnya, pilih font yang dapat dibaca dan hindari menggunakan teks yang lebih kecil dari 10 poin. Sebagai saran, hindari menyertakan foto apa pun dan pertahankan gambar seminimal mungkin. Jika Anda memilih untuk menggunakan teks berwarna, pastikan semuanya dapat terbaca saat resume tersebut dicetak hitam putih.
7. Gunakan Aplikasi Pembuat Resume Terbaik
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, membuat resume bisa dilakukan dengan mudah hanya dengan melihat contoh resume yang tersebar di internet.
Namun seringkali, kita menemukan hambatan saat hendak memilih platform desain resume online gratis. Canva adalah salah satu aplikasi pembuat resume yang dapat Anda gunakan secara gratis.
Selain itu, jika Anda jago membuat resume, maka karir kedepannya juga akan cerah karena banyak perusahaan yang mau mempekerjakan Anda. Oleh karena itu, skill membuat resume yang baik juga adalah salah satu tabungan investasi terbaik di masa depan.
Itulah tadi tips membuat resume yang telah dihimpun dari Forbes berdasarkan ahlinya. Ciptakan kreasi resume terbaik Anda dari sekarang, pastikan untuk memeriksanya sebelum dikirim. Semoga berhasil! (***)