Berita Nasional Terpercaya

Tipe-Tipe B2B Procurement dan Seperti Apa Karakternya

0

BERNAS.ID – Tahukah Anda bahwa sektor pengadaan memegang peranan penting dalam bisnis suatu perusahaan? Ya, pengadaan barang maupun jasa menjadi hal yang sangat penting untuk bisa menjaga keberlanjutan kerja dan operasional perusahaan. Jika sektor ini tidak bergerak aktif, bisa dipastikan perusahaan dan bisnis tidak akan berjalan maksimal.

Namun untuk bertindak secara strategis, para profesional yang ingin bekerja di bidang ini kemudian harus memahami konsep yang paling sederhana, seperti perbedaan antara pengadaan langsung dan tidak langsung, dan bagaimana siklus pengadaan perusahaan bekerja, termasuk di dalamnya B2B Procurement.

Artikel ini menjelaskan perbedaan di antara mereka, langkah-langkah yang merupakan bagian dari proses tersebut dan beberapa wawasan tentang pentingnya otomatisasi. Yuk, simak di bawah ini!

Perbedaan Pengadaan Langsung dan Pengadaan Tidak Langsung

Pengadaan langsung mengacu pada pembelian yang terkait dengan aktivitas utama perusahaan. Misalnya, produsen alat-alat elektronik, membutuhkan komponen untuk membuat alat-alat tersebut berfungsi, juga label untuk mengidentifikasi produk tersebut, dan bahan baku lainnya yang terkait dengan proses produksi.

Baca Juga : Konversi PLTD Jadi Pembangkit EBT, PLN Gandeng KPK dalam Proses Pengadaan

Sementara pengertian dari pengadaan tidak langsung berkaitan dengan operasional perusahaan, yang tidak terkait dengan produk atau layanan yang dijualnya. Beberapa contoh pengadaan tidak langsung adalah komputer untuk karyawan, biaya perjalanan perusahaan, dan jasa pembersihan/pemeliharaan untuk kantor.

Karena hanya mewakili sebagian kecil dari total biaya, pengadaan tidak langsung biasanya tidak memiliki relevansi yang sama dengan pengadaan langsung, yang mana anggapan ini tentunya menjadi suatu kesalahan. Pasalnya, pengadaan tidak langsung juga dapat menghasilkan biaya tinggi untuk bisnis, jika tidak diatur dalam strategi yang cerdas.

Proses Pengadaan antar Perusahaan

Tidak seperti B2C, B2B procurement biasanya membutuhkan lebih banyak waktu karena beberapa faktor, seperti pemilihan pemasok yang cermat, proposal sesuai dengan anggaran, memenuhi persyaratan hukum, dan fakta bahwa itu melibatkan banyak pengambil keputusan di dalam perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat bagaimana langkah-langkah proses pengadaan perusahaan secara umum seperti di bawah ini:

1. Permintaan Pembelian

Di sebagian besar perusahaan, sebelum mengirim permintaan pembelian ke sektor yang berwenang, pemohon harus memiliki permintaan yang disetujui oleh manajernya. Untuk mengoptimalkan waktu pengadaan, permintaan harus mencakup spesifikasi produk atau layanan yang ingin dibeli atau disewa oleh pemohon secara rinci.

2. Pemilihan Pemasok

Setelah permintaan pembelian disetujui, pembeli harus mencari pemasok terbaik untuk memenuhi pesanan pembelian. Lebih dari sekadar memenuhi pesanan, pemasok bahkan dapat menjadi mitra strategis perusahaan.

Pada tahap ini, untuk menghindari rusaknya citra perusahaan, selain pertimbangan harga dan kualitas, pembeli dapat menilai apakah semua pemasok yang mungkin memiliki situasi yang teratur, antara lain tanpa masalah fiskal, tenaga kerja, dan pajak yang tertunda.

3. Kutipan Harga

Setelah semua pemasok yang mungkin dipilih sebelumnya, pembeli harus mengirimkan permintaan penawaran harga. Pada tahap ini, pemasok akan menginformasikan nilai, waktu pengiriman, dan cara pembayaran terkait pembelian yang dimaksud.

Baca Juga : Terralogiq : Bentuk Implementasi Location Intelligence dalam Dunia Bisnis

4. Analisis Proposal

Selain harga, ada persyaratan lain yang tak kalah penting dan wajib diperiksa dalam analisis proposal untuk melanjutkan negosiasi dengan pemasok. Sebagai contoh, apakah spesifikasinya sesuai dengan yang diminta, atau kapabilitas pemasok mengirimkan dalam batas waktu. Informasi seperti ini juga harus dievaluasi.

5. Negosiasi dengan Pemasok

Negosiasi dengan pemasok merupakan salah satu tahapan paling strategis dalam alur pengadaan. Bahkan, tahap ini memungkinkan tercapainya penghematan, yang merupakan indikator ekonomi pengadaan.

6. Menutup Pembelian

Menutup pembelian adalah tahap terakhir dari alur pengadaan, saat pesanan pembelian dikeluarkan. Pesanan pembelian dikeluarkan oleh pembeli, untuk meresmikan pesanan tersebut untuk pemasok yang dipilih.

Pentingnya Otomatisasi Alur Pengadaan

Daftar di atas menunjukkan karakteristik utama dari setiap tahap alur pengadaan perusahaan. Proses ini, bila dilakukan dengan cara dan metode tradisional dan terdesentralisasi, bisa memakan banyak waktu dari para profesional yang terlibat, dan berdampak buruk pada hasil bisnis.

Digitalisasi proses pengadaan sekarang menjadi kenyataan, dan dapat mengubah rutinitas para profesional tersebut, karena membebaskan pembeli untuk bertindak lebih strategis. Saat memilih solusi e-procurement, yang mengotomatiskan seluruh alur pengadaan, semua tahapan area tersebut dicatat dalam satu lokasi dan dapat dilacak secara real time. Selain itu, konsolidasi data memungkinkan pandangan yang lebih analitis dari keseluruhan proses pengadaan, untuk prosedur pengambilan keputusan yang lebih akurat.

Blibli menawarkan solusi manajemen B2B procurement untuk membantu bisnis mencapai lebih banyak penghematan, kelincahan, kepatuhan, dan kolaborasi dalam semua proses. Blibli for Business adalah platform yang menunjang transformasi digital pada tingkat organisasi dengan menggunakan solusi e-procurement.

Kehadirannya adalah demi memperluas keberadaan Blibli B2B yang menjadi solusi kebutuhan procurement atau pengadaan barang untuk institusional, korporat, dan pemerintah. B2B juga menjadi transaksi antar pelaku bisnis untuk melakukan kerja sama demi menghasilkan jasa maupun barang untuk ditawarkan ke perusahaan lain. (***)

Leave A Reply

Your email address will not be published.