Berita Nasional Terpercaya

Mahasiswa Asing Praktek Pelayanan Kesehatan di Pelosok Kulon Progo

0

KULONPROGO, BERNAS.ID – Sebanyak 214 mahasiswa dari berbagai negara mengikuti kegiatan Summer Course 2022 on Interprofessional Healthcare yang mengangkat tema “Environmental Sustainability for Healthier and Happier Life”. Kegiatan ini diselenggarakan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM bekerjasama dengan FKG dan Fakultas Farmasi UGM.

Para mahasiswa ini selama dua minggu dari 31 Oktober hingga 11 November 2022,  mengikuti berbagai kegiatan baik perkuliahan maupun praktik kesehatan langsung di masyarakat. Para peserta pun berkesempatan melakukan praktik langsung di beberapa wilayah Puskesmas di Kabupaten Kulon Progo, 14 mahasiswa di antaranya merupakan mahasiswa asing.

Salah satunya, Bibian Wijs mahasiswa asal VU Medical Center Belanda merasakan pengalaman baru selama mengikuti kegiatan praktik lapangan di masyarakat. Menurutnya, ada banyak perbedaan baik dari budaya, kondisi alam, hingga sistem kesehatan yang dijalankan.

Ia mencontohkan meski di Belanda tidak ada posyandu, tapi pemantuan status kesehatan anak dilakukan cukup ketat. Sedangkan, di Indonesia sangat fleksibel di posyandu karena tidak bersifat wajib diikuti anak. “Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan masing-masing dan ini bisa menjadi sarana untuk saling belajar satu sama lain,” terangnya saat kunjungan lapangan di Dusun Kroco, Pengasih, Kulonprogo, DIY, Selasa (8/11).

Baca Juga Bappebti Imbau Masyarakat Waspadai Perdagangan Aset Kripto

Dosen Pembimbing Lapangan Pengasih 1 Program Summer Course 2022, Tony Arjuna menjelaskan selama terjun langsung di masyarakat, para mahasiswa tinggal bersama dengan masyarakat. Mereka melakukan sejumlah kegiatan pelayanan di puskesmas, posyandu, edukasi kesehatan gigi bagi siswa SD, serta pendampingan dan penyuluhan pada pengelolaan limbah sampah.

“Melalui kegiatan ini mahasiswa bisa belajar langsung terkait pelayanan kesehatan di masyarakat dan juga bisa memberikan masukan untuk pelayanan yang lebih baik kedepannya,” jelas Tony.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami berharap dengan kegiatan summer course UGM bisa membantu proses pembelajaran mahasiswa, tetapi juga bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait kesehatan lingkungan.

Ia pun mengaku senang Kabupaten Kulon Progo dipilih sebagai tempat pembelajaran bersama oleh UGM sejak tahun 2016.

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr Ahmad Hamim Sadewa menyampaikan kegiatan summer course telah dijalankan sejak tahun 2016 silam. Melalui kegiatan ini mahasiswa calon tenaga profesional kesehatan diharapkan dapat berbagi pengalaman, belajar bersama, dan mempraktikan ilmu yang diperoleh dari kampus secara langsung di  masyarakat.

“Harapannya lewat kegiatan ini bisa memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga Kemendag Sebut Nilai Ekspor Etanol Tumbuh Signifikan

Ia menjelaskan pada tahun ini kegiatan summer course mengusung tema tentang kesehatan lingkungan. Tema ini dipilih karena perubahan iklim global sangat berdampak pada status kesehatan masyarakat. Adapun langkah nyata untuk mengurangi dampak risiko perubahan iklim global terhadap kesehatan masyarakat salah satunya adalah dengan menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.

Dari 214 mahasiswa, ada 60 mahasiswa bidang kesehatan UGM dan non-UGM. Lalu, 154   peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri seperti VU Medical Center, Belanda;University of People, California; University of Agriculture Peshawar, Pakistan; University Dhaka Bangladesh, Bangladesh; University of Putra Malaysia, Malaysia; Ramathibody, Faculty of Nursing Mahidol University, Thailand; serta Kunming Medical University, China.

Kunjungan lapangan dilakukan di beberapa tempat yang berada di wilayah Puskesmas 1 Pengasih, Kulonprogo. Beberapa di antaranya adalah meninjau pelaksanaan edukasi kesehatan gigi bagi siswa SDN Gebangan, pelaksanaan posyandu Kenanga-Kroco, pengelolaan limbah sampah di bank sampah Dhuawar Sejahtera-Kroco, dan meninjau pengelolaan pekarangan pangan lestari Kelompok Wanita Tani Ngrembuyung- Klegen. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.