YOGYAKARTA, BERNAS.ID – KAI Commuter bersama Pemda DIY memperkenalkan Kartu Multi Trip (KMT) terintegrasi Trans Jogja, Kamis (10/11/2022) bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan. Terhitung sejak hari ini, kartu untuk mengakses Kereta Rel Listrik (KRL) bisa digunakan para penumpang Trans Jogja.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan adanya KMT mempermudah penumpang moda transportasi publik di DIY dan sekitarnya. Menurut Made, kemudahan akses diharapkan memacu masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dalam menunjang mobilitas.
“Kami akan upayakan bisa langsung naik dari halte stasiun Yogyakarta. Penggunaan transportasi publik harus menjadi sesuatu yang kita utamakan. Masyarakat harapannya juga menyambut transportasi publik sebagai sarana mobilitas,” ungkapnya, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: Begini Suasana Uji Coba Terbatas KRL Jogja Solo
Sementara itu Dyah Puspitasari, Direktur Utama PT AMI, menambahkan penumpang Trans Jogja mulai saat ini bisa menggunakan satu kartu saja untuk berkomuter. Ada beberapa halte yang kini bisa digunakan untuk topup saldo yakni Halte Taman Pintar, SMP 5 Kridosono, Jombor, Adisutjipto, Ambarrukmo Plaza, Samsat Yogyakarta, Pakem, hingga Palbapang.
“Kami akan tambah lagi bertahap halte yang bisa topup. Semoga semakin mudah, semakin banyak masyarakat yang menggunakan Trans Jogja,” lanjutnya.
Direktur Operasi dan Pemasaran Kereta Api Indonesia Commuter Wawan Ariyanto menambahkan, bagi penumpang KRL, kolaborasi ini tentu menjadi hal yang memudahkan mobilitas mereka. Apalagi nantinya jika Trans Jogja bisa memiliki halte di stasiun.
“Ini sangat memudahkan bagi penumpang, turun bus ada KRL begitu pula turun KRL bisa langsung naik bus. Kami mendukung penggunaan angkutan umum yang lebih maju, untuk mengurangi emisi,” kata dia.
Baca juga: Aturan Terbaru, KRL Jogja-Solo Boleh Layani Penumpang Hingga 80 Persen
Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengingatkan penyelenggara transportasi publik agar terus mempermudah layanan karena DIY menganggarkan tak kurang Rp 100 miliar per tahun untuk sarana transportasi publik. DPRD DIY menurut Huda tidak pernah mempertanyakan pendapatan daerah dari sektor transportasi publik, sehingga harapannya kinerja penyedia bisa maksimal.
“Kartu ini bisa digunakan dari Kutoarjo sampai Palur, dari Pakem sampai Palbapang. Ini tentu sangat baik dan memudahkan masyarakat bermobilitas. Tapi kami berharap bisa semakin baik lagi, karena tiap tahun kami anggarkan Rp 100 miliar untuk transportasi publik seperti Trans Jogja. Kami tak pernah menanyakan PAD dari Trans Jogja tapi hanya berapa banyak orang yang naik tiap hari. KRL sudah naik 400 persen harapannya Trans Jogja juga bisa naik dengan angka yang sama,” tegas Huda.
Ia juga berpesan agar penyedia KMT bisa menyediakan kartu dengan mudah bagi masyarakat termasuk kalangan pelajar. Siapapun masyarakat yang ingin naik transportasi publik diharapkan mendapat kemudahan.
“Pelajar tarifnya hanya Rp 60 saja tiap perjalanan. Ini tentu sangat murah. Kami minta, cetak sebanyak-banyaknya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan. Siapa saja yang mau naik transportasi umum harus dimudahkan,” tandas Huda. (den)