Berita Nasional Terpercaya

Sekda Sleman Meletakkan Batu Pertama Pondok Yatim Dhuafa Ridho Allah

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman, Hardo Kiswoyo meletakkan batu pertama pembangunan Pondok Yatim Dhuafa Ridho Allah di Tegalmindi, Ngaglik, Sleman, Selasa (15/11). Pembangunan pondok memanfaatkan tanah wakaf seluas tanah 150 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 400 meter persegi.

Erika Bagus Irawan, Ketua Pesantren Jalanan Ridho Allah (PJRA) Yogyakarta mengatakan bangunan pondok akan memiliki 3 lantai, yaitu lantai 1 untuk kegiatan, lantai 2 untuk ruang pertemuan dan kajian, serta lantai 3 untuk kegiatan lain-lain. Nantinya, bangunan pondok akan memiliki daya tampung 30 orang satri.

“Karena ini merupakan gerakan sosial jadi tidak ada target khusus, berapa lama pembangunan. Tapi mudah-mudahan dalam satu tahun ini, lantai satu sudah bisa terbangun dan digunakan,” tutur Erika.

Baca Juga Kemendag Sebut Nilai Ekspor Etanol Tumbuh Signifikan

Untuk total anggaran, Erika menyebut sekitar 1,2 Miliar dengan perhitungan penyelesaian lantai 1 diperkirakan sekitar 500 juta. “Jadi kita tidak sendirian. Bentuk wujud kebersamaan tidak hanya bentuk uang saja, tetapi ada yang nyumbang pasir, pasir batu (sirtu). Nah itu sangat membantu program pembangunan pondok ini,” ujarnya.

“Adanya peletakan batu pertama ini sebagai daya ungkit untuk supaya warga sekitar juga bersama-sama untuk menyengkuyung mulai dari awal pembangunan sampai nantinya selesai,” imbuhnya.

Erika menjelaskan nantinya para santri akan nyantri ketika pulang sekolah. “Tahap awal ini kita sudah ada sebanyak tujuh santri tidak menetap dari masyarakat sekitar. Kita prioritaskan untuk yang putra karena ini untuk yatim, kemudian nantinya kalau pondok sudah terbangun dan berjalan, sasaran kita adalah warga Jamaah Ridho Allah Jogja karena sebenarnya banyak sekali ibu-ibu yang single figther yang punya anak dan kita bisa bantu mereka,” terangnya.

Baca Juga Kepatuhan Bayar Pajak Di Gunungkidul Meningkat Setiap Tahun

Sementara itu, Sekda Sleman, Hardo Kiswoyo mengatakan kegiatan peletakan batu pertama merupakan kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat. “Beban Pemerintah berkaitan dengan mengurus masyarakat tidak bisa jalan sendiri dan ini salah satu bentuk kolaborasi itu. Kami mendorong dan akan terus support, seperti hari ini di Tegalmindi, sebuah pondok yang nanti akan menjadi cahaya terlebih di Kabupaten Sleman khususnya,” tuturnya.

Ia pun menyebut akan terus mendukung pembangunan pondok terkait dengan apa saja yang diperlukan. Misalnya, proses perijinan. “Ya, tentunya bagaimana proses perijinan bisa berjalan. Bentuk kepedulian Pemerintah membantu kelengkapan syarat-syarat administrasi, seperti ijin bangunan harus ada dan yang lainnya akan kami bantu,” tukasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.