Berita Nasional Terpercaya

Wakil Bupati Sleman Ajak Pemilih Muda Tidak Golput di Pemilu 2024

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengajak para pemilih muda untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Umum 2024. Sebab, akan ada banyak pemilih pemula yang terlibat pada 14 Februari 2024 mendatang.

Untuk itu, Danang Maharsa menekankan pentingnya penanaman wawasan terkait demokrasi dan HAM untuk menyambut pelaksanaan pemilu tahun 2024. Ia juga menyebut pentingnya menjunjung asas demokrasi untuk menciptakan Pemilu yang sehat dan berkualitas.

“Harapan saya dan kita semua, yakni meski berbeda pilihan tapi harus mengedepankan asas demokrasi,” tutur Danang saat menjadi narasumber di Seminar Pemahaman Demokrasi dan HAM di Aula Kapanewon Seyegan, Senin (21/11).

Baca Juga Bappebti Imbau Masyarakat Waspadai Perdagangan Aset Kripto

Danang menambahkan, berdasarkan data di lapangan, partisipasi masyarakat pada Pilkada 2020 cukup baik, yakni mencapai 85 persen. Ia pun berharap masyarakat dapat semakin memahami sistem demokrasi dan melaksanakan hak serta kewajibannya.

Pada sesi dialog, Wakil Bupati Sleman juga memberikan masukkan terhadap KPU agar merangkul generasi milenial dengan membuat video sosialisasi terkait pemahaman pentingnya pemilu. Meski begitu, pelaksanaan sosialisasi di lapangan juga tetap harus dilaksanakan untuk memberikan gambaran lebih jelas terhadap pemilu.

“Harapannya dapat menurunkan angka golput terutama dari pemilih pemula,” tukasnya.

Panewu Seyegan, Yakti Yudanto mengatakan seminar Seminar Pemahaman Demokrasi dan HAM bertujuan agar pemilih pemula bisa mengetahui sebuah proses pemilihan umum, baik itu legislatif, presiden, dan pilkada sehingga harapannya tidak golput.

“Oh saya itu mempunyai hak untuk memilih karena ada kecenderungan pemilih pemula itu kadang tidak mau tahu apa kegunaan pemilu dan pilkada. Mereka itu butuh penjelasan,”tuturnya.

Lanjut tambahnya, para pemilih pemula harus diberi pemahaman tentang pemilihan umum karena sudah mempunyai hak pilih. “Inilah yang harus kita sampaikan ke pemilih pemula,” katanya.

Yakti mengatakan tingkat partisipasi pemilih muda untuk Pemilu sebelumnya cukup tinggi karena selalu diikuti oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang mengedukasi pemilih pemula di sekolah.”Dari para peserta pemilih muda yang hadir, banyak dikeluhkan belum mengerti banyak arti pentingnya pemilu, pilkada, dan pilpres,”tukasnya.

Sedangkan, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ketahanan Nasional Badan Kesbangpol, Achmad Raharjo menyampaikan pelaksanaan seminar menjadi media untuk memberikan pengetahuan terkait arti demokrasi dalam pelaksanaan pemilihan umum.

Baca Juga Pemda DIY Dukung Satu Data Nasional, Minimalisir Duplikasi Ganda

“Sebanyak 50 peserta hadir hari ini dari kalangan pelajar Seyegan, Karang Taruna, PKK, dan tokoh masyarakat. Dengan diadakannya seminar pemahaman demokrasi dan HAM diharapkan bisa memberi pengetahuan terkait arti demokrasi terutama dalam pelaksanaan pemilihan umum yang akan datang,” tutup Achmad. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.