YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto menjelaskan, dari 350 koperasi yang ada di Kota Yogyakarta, kini baru ada 7 koperasi yang masuk kategori modern. Pihaknya menargetkan, suatu saat nanti bisa terdapat 500 koperasi modern di Kota Jogja.
Menurut Tri, salah satu ciri koperasi modern adalah menerapkan digitalisasi untuk sistem pelayanan dan manajemen pengelolaan sehingga semakin mudah diakses oleh anggota dan menarik minat masyarakat lain untuk bergabung.
Tri menyebut, salah satu dari koperasi modern di Kota Yogyakarta bahkan mampu berkembang dengan baik dan menjadi model percontohan nasional, yaitu koperasi yang dikelola oleh PT SGM.
“Koperasi modern itu pelayanannya tergitalisasi. Tidak hanya simpan pinjam atau jasa, namun juga jadi koperasi sektor riil,” jelas dia, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Jogja Upayakan Pertumbuhan Koperasi Baru
Ia meneruskan, koperasi modern lain di Kota Jogja yang sudah ada, di antaranya koperasi yang dikelola Politeknik LPP, koperasi yang dikelola Universitas Kristen Duta Wacana, dan koperasi yang dikelola salah satu perusahaan batik.
“Koperasi harapannya menjadi agregator UMKM,” jelas dia.
Baca juga: KemenkopUKM Upayakan Ekosistem Kondusif Bagi Koperasi Di Indonesia
Guna semakin memajukan koperasi di Kota Jogja, pihaknya menggelar Jogja Exhibition Koperasi UKM 2022 pada Sabtu dan Minggu, 3-4 Desember 2022 di Taman Pintar Jogja, pukul 09:00-16:30. Ajang ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan seru yang melibatkan masyarakat umum dan para penggiat koperasi.
“Peserta pameran adalah 22 stan koperasi dan UKM Kota Yogyakarta yang meliputi produk fashion, craft & kuliner, dan koperasi modern,” jelas dia. (den)