Berita Nasional Terpercaya

Kabupaten Sleman Miliki Instrumen Indeks Kalurahan Berkarakter Pancasila

0

SLEMAN, BERNAS.ID – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sleman menyasar tiga kalurahan sebagai project pilot implementasi indeks kalurahan berkarakter Pancasila. Tiga kelurahan tersebut, yaitu Margodadi, Tridadi, dan Madurejo.

Pelaksanaan implementasi indeks kalurahan berkarakter Pancasila bekerjasama dengan Pusat Studi Pancasila. Pengukuran indeks Kalurahan berkarakter Pancasila menjadi pertama kali di Kabupaten Sleman dan Indonesia.

Baca Juga Gunungkidul Punya Potensi Besar Di Sektor Kerajinan

Sekretaris Badan Kesbangpol Sleman, Indra Darmawan mengatakan, instrumen pengukuran indeks kalurahan berkarakter Pancasila di Kabupaten Sleman bertujuan untuk meningkatkan pengarusutamaan kebijakan pro Pancasila di tingkat Kalurahan.

“Baru pertama di Indonesia, diawali dari Sleman. Harapannya menjadi trendsetter di Indonesia. Diseminasi pengukuran indeks karakter Pancasila di tingkat Kalurahan bertujuan untuk meningkatkan pengarusutamaan pro Pancasila di Kalurahan,” tuturnya, Kamis (15/12).

Lanjut tambahnya, akan tersedianya bahan instrumen pengukuran indeks kalurahan berkarakter pancasila yang dapat dipertanggungjawabkan dan terstandardisasi.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum, Jazim Sumirat menyampaikan kegiatan indeks kalurahan berkarakter Pancasila menjadi upaya Kabupaten Sleman untuk merevitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat melalui pembentukan Kalurahan Berkarakter Pancasila.

“Kita sepakat nilai-nilai Pancasila merupakan simpul pemersatu dalam keberagaman bangsa Indonesia yang harus terus kita jaga. Nilai-nilai Pancasila menjadi pondasi utama dalam mengelola keberagaman menjadi sebuah kekuatan bangsa,” tuturnya.

Namun, Jazim menyebut adanya tantangan internal berupa keberagaman bangsa dan tantangan eksternal seperti derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi digital. “Revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan secara masif mulai dari entitas Pemerintah yang paling kecil seperti Kalurahan. Saat ini Pemkab Sleman telah memiliki 16 Kalurahan Berkarakter Pancasila,” katanya.

“Kami berharap secara bertahap, jumlah akan meningkat sehingga nantinya seluruh Kalurahan di Sleman dapat menjadi Kalurahan Berkarakter Pancasila. Untuk melihat seperti apa pelaksanaan kegiatan ini dalam merevitalisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat, perlu adanya instrumen evaluasi dalam pelaksanaan Kalurahan Berkarakter Pancasila,” imbuh Jazim.

Baca Juga DKP Gunungkidul Lepas 400 Ribu Benih Ikan Ke 20 Telaga

Drs Mustofa Lidinillah, Tenaga Ahli Peneliti di Pusat Studi Pancasila UGM menyampaikan indeks yang disusun dengan baik akan menjadi peta penting bagi pembuat kebijakan untuk membandingkan antara suatu daerah dengan daerah lain. Pengukuran ini sebagai bahan penting peta evaluasi, apakah interaksi antara pemerintah desa/kalurahan dengan warga masyarakat maupun sesama warga masyarakat telah didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

“Kenapa Kalurahan karena terdapat gelombang demokratisasi seperti pemilihan lurah. Kehidupan politik yang merepresentasikan demokrasi berkembang,” terangnya.

Ia menyebut demokratisasi warga kalurahan dan perangkat kelurahan sangat begitu intensifnya. Lalu, terdapat insentif seperti Dana Desa di kalurahan untuk menyejahterakan masyarakat untuk memberdayakan yang lemah dan miskin. “Kita akan lihat sudah seberapa jauh nilai-nilai Pancasilanya,” tukasnya. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.