Di Tengah Ancaman Resesi, Perhiasan Akan Memiliki Pangsa Pasar Tersendiri
SLEMAN, BERNAS.ID – Di tahun 2023, ragam perhiasan akan tetap memiliki pangsa tersendiri di tengah ancaman resesi. Pasangan yang menikah dan keinginan mempercantik diri dengan perhiasan akan tetap ada di tahun depan.
Tren perhiasan tahun 2023 akan kembali ke basic dengan warna simpel. Diperkirakan varian warna rose dan gold akan tetap menjadi primadona di tahun depan. Untuk harga, diprediksi tidak akan mengalami kenaikan yang berarti.
Baca Juga Sleman Siap Menjadi Sentra Tanaman Kopi
Area Manager Frank & co untuk wilayah Indonesia Timur, Rolly Pratomo Susanto mengatakan, kehidupan masyarakat tidak akan pernah lepas dari perhiasan sebagai salah satu eksistensi diri seperti mempercantik diri. Belum lagi pasangan yang akan menikah, pasti membutuhkan perhiasan untuk momen spesialnya.
“Nah trend tahun depan, kembali ke basic dan kembali ke simpel,” tutur Rolly di sela pembukaan gerai Frank & co di Pakuwon Mall Yogyakarta, Jumat (16/12).
Rolly mengatakan di tengah ancaman resesi di tahun depan, pihaknya akan tetap optimis perhiasan akan memiliki pangsa pasar tersendiri. “Yang penting inovasi. Membidik segmen-segmen khusus, seperti wanita karir, generasi Z dan lainnya menjadi kunci. Mereka suka dengan sesuatu yang simpel,” ujarnya.
Baca Juga Gubernur DIY Ajak Tertib Pendataan Karya Budaya
Ia mengatakan, untuk harga, perhiasan berlian dan emas di tahun 2023, besar kemungkinan tidak ada kenaikan. Alasannya, harga perhiasan sudah naik menyesuaikan kebutuhan pasar tahun lalu.
“Pangsa pasar Yogyakarta ini bagus untuk kategori perhiasan. Persaingan pasti ada, bukan hanya dari sisi sesama perusahaan perhiasan, tapi dengan produk-produk mewah lain, seperti gadget, tas branded, mobil dan sebagainya,” jelas Rolly.
Di sisi lain, Rolly juga menyebut perhiasan menjadi sebuah investasi kecantikan yang tidak bisa dinilai dengan uang semata sehingga sangat penting untuk dimiliki bagi mereka yang ingin memiliki investasi bernilai heritage. (jat)