Kesabaran Membuahkan Hasil, Cerita Sukses Ungkap Kasus Jaringan Narkoba Yogyakarta-Jakarta

SLEMAN, BERNAS.ID – Keberhasilan jajaran Ditresnarkoba Polda DIY membongkar jaringan peredaran obat keras berbahaya, tidak terlepas dari perjuangan berat para petugas penyelidik di lapangan. Dalam sepekan, jajaran Ditresnarkoba Polda DIY sukses menggagalkan peredaran obat keras berbahaya seperti Trihexyphenidyl, Tramadol, dan DMV Nova jaringan Yogyakarta-Jakarta.
Wakil Direktur Resnarkoba, AKBP Bakti Andriyono kepada awak media menceritakan pengungkapan berawal dari informasi masyarakat petugas melakukan penyelidikan. Ia menceritakan perjuangan berat para petugas yang intens melakukan penyelidikan di lapangan.
“Penyelidikan ini terkadang cepat, namun bisa memakan waktu berhari-hari di lapangan,” tutur AKBP Bakti.
Baca Juga Gubernur DIY Ajak Tertib Pendataan Karya Budaya
Menurutnya, petugas yang melakukan penyelidikan di lapangan bisa tidak pulang berhari-hari, bahkan menutup saluran komunikasi dengan pihak keluarganya, agar tugasnya membuahkan hasil. “Terkadang petugas itu di lapangan ga sempat mandi, mengendap melakukan pengintaian hari ke hari,” ucapnya.
Lanjut tambahnya, tantangan kepada petugas tidak hanya saat di lapangan. Sebab, ada pelaku yang menawarkan sejumlah uang agar kasusnya diberhentikan. “Nah disinilah keimanan dan kedisiplinan petugas sedang diuji. Ada sebuah konsekuensi dari hal tersebut yang pasti sangat merugikan bagi oknum petugas penerima tawaran (suap) dari terduga pelaku,” bebernya.
Baca Juga Konsil Kedokteran Indonesia Antisipasi Masuknya Dokter Asing Saat MEA 2025
Menurutnya, bila seseorang oknum petugas menyeleweng dalam tugas maka pimpinan Polri dengan tegas akan menindak oknum tersebut. “Pimpinan tidak segan dalam memberikan hukuman, selain itu ada hukuman pidana bagi oknum tersebut,” tuturnya.
Ia menyebut tindak pidana kasus narkoba menjadikan perhatian khusus bagi pimpinan. Bila dapat mengungkap kasus besar, tentu saja petugas penyidik maupun penyelidik akan menerima sebuah penghargaan. (jat)