Berita Nasional Terpercaya

Bupati Gunungkidul Pastikan Dana BSPS Tak Dipotong

0

GUNUNGKIDUL, BERNAS.ID – Bupati Gunungkidul, Sunaryanta memantau kegiatan bedah rumah Program Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kalurahan Kedung Keris, Kapanewon, Nglipar, Gunungkidul, Senin (2/1). Pantauan bertujuan untuk memastikan dana Kementerian PUPR tepat sasaran.

Pantauan menyasar dua lokasi, yaitu mengunjungi wilayah Padukuhan Kwarasan Kulon dan wilayah Padukuhan Sendowo Kidul. Progam bedah rumah dari Kementerian PUPR menyasar kepada 156 penerima manfaat di Kalurahan Kedung Keris, Kapanewon Nglipar, Gunungkidul.

Baca Juga Gunungkidul Punya Potensi Besar Di Sektor Kerajinan

Lurah Kedung Keris, Rusdi Martono mengatakan pengerjaan bedah rumah sudah dimulai sejak September 2022. Ia mengatakan sampai saat ini, masih ada beberapa rumah yang pengerjaanya masih terus dilakukan.

“Dana program BSPS yang diberikan masyarakat senilai Rp20 juta. Dana diberikan Pemerintah sebagai stimulan bagi masyarakat untuk pembelian bahan bangunan senilai Rp 17,5 juta,” tutur Rusdi.

Lanjut tambahnya, sisa dana sebesar Rp2,5 juta dipakai untuk upah tukang. “Memang penerima manfaat hanya diberikan stimulan, tapi tidak ada istilah tombok karena untuk biaya memperbaiki rumah sendiri,” ujar Rusdi.

Baca Juga DKP Gunungkidul Lepas 400 Ribu Benih Ikan Ke 20 Telaga

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan kegiatan peninjauan tersebut untuk memastikan tidak ada pemotongan dana dari pihak lain. Ia memastikan kucuran dana dipastikan diterima sesuai nominal yang dikucurkan.

“Ibu- bapak jangan percaya jika ada yang mengatasnamakan pihak atau pendamping dari PUPR yang minta bagian atas dana yang dikucurkan,” kata Sunaryanta.

Bupati juga meminta perangkat desa untuk melakukan pendataan untuk rumah yang belum layak huni. Menurutnya, berdasarkan data sementara di Kalurahan Kedung Keris, ada sekitar 100 rumah belum layak huni.

“Ini akan kita intervensi , tolong dinas sosial, PUPR segera ditindak lanjuti. Ada kucuran dana juga dari dana Keistimewaan yang akan digunakan untuk memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ujar Bupati.

Bupati juga mengatakan target rumah swadaya atau BSPS adalah swadaya masyarakat sehingga perlu adanya dukungan keswadayaan dari masyarakat untuk mendukung dana secara swadaya.

“Bukan istilahnya tombok. Tapi merogoh kocek sendiri untuk meningkatkan kualitas rumah. Harapannya agar lebih layak huni sehingga dapat berkembang mewujudkan keluarga yang sehat,” jelas bupati.

Data penerima program bedah rumah BSPS, yakni Padukuhan Kwarasan Wetan sebanyak 22 rumah, Kwarasan Tengah sebanyak 31 rumah, Kwarasan Kulon sebanyak 30 rumah. Sementara di Padukuhan Pringsurat, ada 7 rumah, di Sendowo Kidul ada 24 rumah, dan di Sendoro Lor ada 20 rumah dan di Kedungkeris, ada 22 rumah. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.