Berita Nasional Terpercaya

Sultan Minta Jogja Planning Galery Tonjolkan Teknologi Tinggi

0

YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X menginginkan Jogja Planning Gallery (JPG) untuk menonjolkan teknologi. Menurutnya, konsep teknologi sesuai dengan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan yang sarat dengan kebudayaan pada perspektif masa depan.

JPG nantinya menempati bangunan cagar budaya eks Gedung DPRD DIY. Kawasan JPG ini akan memiliki luas 25.400 m2.

Baca Juga Israel Akan Pompa Air Laut Mediterania

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan banyak pola yang bisa diterapkan terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam isi ruang publik JPG ini. Pemanfaatan teknologi ini juga telah diterapkan dengan sangat sukses dan apik di DPRD DIY dan Museum Keraton Yogyakarta.

“Penggunaan teknologi ini dipastikan akan menjadi daya tarik tersendiri dan mampu menyedot atensi pengunjung Malioboro. Secara nominal pembiayaan, walaupun terkesan lebih memakan banyak biaya, namun sepadan dengan apa yang didapat,” tuturnya dalam kegiatan Koordinasi Harmonisasi Karya Jogja Planning Gallery, di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (16/1/2023).

Lanjut tambahnya, tidak hanya sebagai sarana edukasi, JPG nantinya diharapkan bisa menjadi salah satu tempat yang mampu mengabadikan kenangan para pengunjung.

Menurut Sultan, JPG akan menjadi pemecah konsentrasi atas penuhnya Jalan Malioboro selain sebagai sarana edukasi. Nantinya, pengunjung yang biasa memadati Jalan Malioboro yang hanya sepanjang 1 Km ini diharapkan bisa berkurang dengan adanya destinasi baru.

“Tidak hanya pertokoan maupun kuliner yang menjadi destinasi, tetapi ada ruang yang bisa menyedot pengunjung, sehingga terdistribusi secara merata,” ujarnya.

“Harapan saya JPG ini bisa memecah konsentrasi penuhnya Malioboro. Mereka bisa masuk di ruang publik ini untuk berwisata, tidak hanya sekedar mengunjungi pertokoan dan kuliner saja. Tapi ada edukasi sekaligus hiburan yang menarik bisa didapat di kawasan Jalan Malioboro,” imbuh Sri Sultan.

Kepala Dinas PUPESDM DIY, Anna Rina Herbranti menyampaikan, harmonisasi JPG sebagai tindak lanjut dari perintah Sri Sultan untuk membuat 3 besar pemenang menyatukan karya yang indah sesuai dengan kebutuhan DIY. Menurutnya, hasil harmonisasi ini sudah dipaparkan pada Gubernur DIY dan mendapat tanggapan yang positif. Setelah itu, proses panjang pembangunan JPG akan terus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

“Tahun 2023 ini, kami akan membuat DEDnya. Basic design sudah ada, jadi proses penyusunan DED bisa segera dilangsungkan, dengan target 1 tahun ini. Harapan kami nanti DED ini menjadi landmark budaya DIY karena isinya akan macam-macam. Ada galeri kontemporer, Jogja masa kini, masa lalu masa depan juga,” papar Anna.

Anna menambahkan sesuai dengan arahan Sri Sultan, teknologi tinggi juga ada ditampilkan di JPG sebagai isi karena DED belum selesai disusun, ia berharap pada tahun 2024, paling tidak nanti bisa mulai menyusun konten JPG.

Baca Juga Gubernur DIY Ajak Tertib Pendataan Karya Budaya

Sementara itu, Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono mengatakan tahun 2023 konsep besar Jogja Planning Gallery sudah mulai ditata. JPG akan didesain dengan tatakala yang terencana, termasuk apa saja yang harus disiapkan seperti memperhatikan nilai-nilai luhur DIY.

Terkait dengan pemindahan aktivitas perdagangan di Jl Perwakilan sebagai pintu masuk, Beny memastikan semua persoalan sudah selesai dilakukan. Yaitu, para pedagang telah menempati Pasar Pakuncen Wirobrajan sebagai relokasi. “Tahapan demi tahapan telah kami lalui termasuk menyiapkan kawasan yang memang milik Keraton. Sudah tidak ada aktivitas di sana dan sudah mulai ditata,” tutup Beny. (jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.